GERAK KOMUNITAS FIKSIMINI DI RUANG SIBER

Mohammad Rokib

Abstract


Perkembangan teknologi infomasi yang sangat pesat di Indonesia telah mencip-takan ruang baru dunia sastra. Ragam karya sastra meruah dan menjelma dalam bentuk baru dunia siber yang menonjolkan indra visual. Selera sastra pada gilirannya membentuk citranya sendiri dengan desain semacam genre baru yang berusaha bergerak melampaui ruang sebagaimana gerakan komunitas “fiksimini”. Kelompok itu mampu memopulerkan mini karya sastra yang dianggap ringkas tanpa menegasikan esensi karya sastra. Komunitas Fiksimini mampu menciptakan sensibilitas baru yang membuat masyarakat berselera terhadap karya sastra? Melalui paradigma pascastrukturalis mode of information (Mark Poster), tulisan ini berusaha menyajikan deskripsi konteks kecenderungan sastra baru sebagaimana kehadiran komunitas fiksimini. Tulisan ini menggunakan metode deskriptif dalam usaha memahami gerak komunitas fiksimini di ruang jejaring sosial dan situs web. Apabila dalam masyarakat modern (strukturalis) yang dominan adalah media tulisan fisik dan percetakan yang bersifat mekanik, konteks masyarakat mutakhir (pascastrukturalis) cenderung termediasi oleh media audiovisual yang bersifat elektronik. Kemunculan komunitas itu merupakan aktualisasi kebudayaan mutakhir yang menciptakan sensibilitas baru serta membentuk citra indrawi yang bermacam-macam dengan mudah melalui media elektronik.

Kata kunci: ruang siber, komunitas fiksimini, sensibilitas baru


Full Text:

PDF

References


Alfian, Mely G. Tan, dan Selo Sumardjan (ed.). 1980. Kemiskinan Struktural: Suatu Bunga Rampai. Jakarta: Pulsar.

Ali, Fahry. 1986. “Refleksi Paham ‘Kekuasaan Jawa’” dalam Indonesia Modern. Jakarta: Penerbit Gramedia.

Anderson, Benedict R.O.G. 1991.”Gagasan tentang Kekuasaan dalam Kebudyaan Jawa,” dalam Miriam Budiardjo (ed.). Aneka Pemikiran tentang Kuasa dan Wibawa. Jakarta: Penerbit Sinar Harapan.

Crouch, Harold. 1980, “Kaum Militer: Masalah Pergantian Generasi”, dalam Prisma, Edisi Februari 1980.

Damono, Sapardi Djoko.1974, “Sehabis Membaca Enam Naskah Pemenang Sayembara Penulisan Lakon DKJ III,” dalam Pesta Seni 1974. Jakarta: Dewan Kesenian Jakarta.

Dananjaya, James. 1991. Folklor Indonesia: Ilmu Gosip, Dongeng, dan lain-lain. Jakarta: Grafiti Pers.

Kusmarwanti Kusmarwanti. 2010 “Karakteristik Cerpen-Cerpen Cyber” , Litera Oktober 2010, Vol 9, No 2. Lubis, Mochtar dan James

Scott (ed.). 1993. Korupsi Politik. Jakarta: Yayasan Obor

Indonesia.

Muhaimin, Yahya A. 1991.Bisnis dan Politik: Kebijaksanaan Ekonomi Indonesia 1950--1980. Jakarta: LP3ES.

Poster, Mark. 1990. The Mode of Information: Poststructuralism and Social Context. Chicago: The University of Chicago Press.

Pusat Bahasa. 1991. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa.

Rendra.1975, “Kisah Perjuangan Suku Naga”. Jakarta: Bank Naskah DKJ.

Rendra. 1977, “Sekda”. Jakarta: Bank Naskah DKJ.

Roekminto, Fajar Setiawan. 2005, “Perlukah dan Mungkinkah Sastra di Internet? “ dalam Proceeding Seminar Nasional PESAT 2005, Jakarta.

Suseno, Frans Magnis. 1988. Kuasa dan Moral. Jakarta: Penerbit Gramedia.

Sutherland, Heather. 1983. Terbentuknya Sebuah Elite Birokrasi. Jakarta: Penerbit Sinar Harapan.

Walby, Sylvia. 2007 ‘Complexity theory, systems theory and multiple intersecting social inequalities’, The Philosophy of the Social Sciences, 37 (4): 449–70.




DOI: https://doi.org/10.26499/jentera.v1i2.278

Refbacks

  • There are currently no refbacks.