FRASA BAHASA ACEH

Mohammad Rizqi

Abstract


The study aims to describe the structure and the constituents of phrases, to describe the types of phrases, to explain the sense relation of the phrase constituents, and to illustrate the possibility of the Acehnese phrases to be placed in each syntactic function. This research is a qualitative descriptive research that focuses on phrase study on Acehnese. The written data is taken from primary school books, the spoken data is taken from local news of RRI Banda Aceh and folklore. The results show that there are uniqueness of the constituents which form the coordinative phrase constructions in which they are always related by conjunctions. Numeral phrases which are formed by numeral and noun always use classifier. The structure of noun phrases which is formed of noun and noun is permanent. It means that the position of the modifier is always behind main constituents. The structure of verbal phrases, adjectival phrases, numeral phrases, and pronominal phrases are not permanent. It means that the constituent that become a modifier can be placed before or after the main constituent. The prepositional phrase has a permanent structure.

 

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk memerikan struktur dan unsur pembentuk frasa, mendeskripsikan jenis frasa, menjelaskan hubungan makna antarunsur pembentuk frasa, dan menggambarkan kemungkinan frasa dalam bahasa Aceh untuk dapat menduduki setiap fungsi sintaksis. Penelitian ini termasuk dalam penelitian linguistik deskriptif kualitatif dengan memusatkan perhatiannya pada telaah frasa dalam bahasa Aceh. Sumber data tulis dalam penelitian ini berupa buku pelajaran tingkat sekolah dasar, sedangkan data lisan diambil dari berita daerah RRI stasiun Banda Aceh dan data dari cerita rakyat. Hasil analisis menunjukkan bahwa ada keunikan dari unsur-unsur yang membentuk konstruksi frasa koordinatif, yaitu selalu dihubungkan oleh konjungsi. Frasa numeralia yang terbentuk atas konstituen numeralia dan nomina selalu menggunakan penggolong. Struktur frasa nomina yang terbentuk dari konstituen nomina dan nomina bersifat permanen. Artinya, posisi modifikator selalu di belakang konstituen inti. Frasa verba, frasa adjektiva, numeralia, dan frasa pronomina mempunyai struktur yang tidak permanen. Artinya, konstituen yang menjadi modifikator dapat berada di depan atau di belakang konstituen inti. Frasa preposisional mempunyai struktur yang permanen.


Keywords


acehnese: phrase stucture: phrasa meaning; bahasa Aceh; struktur frasa; makna frasa

Full Text:

PDF

References


Alwi dkk. (1998). Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.

Asyik, Abdul Gani. (1987). A Contextual Grammar of Acehnese Sentences. A dissertation submitted in partial fulfillment of the requirements for the degree of Doctor of Philosophy (Linguistics) in The University of Michigan.

Chaer, Abdul. (1994). Linguistik Umum. Jakarta: Rineka Cipta.

Djunaidi, Abdul. (2002). “Verba Intransitif dalam Bahasa Aceh”. Banda Aceh: Penelitian Bahasa Daerah di Balai Bahasa Banda Aceh.

Hadi, Parni. (2000). “Peran Pers dalam Pemasyarakatan Hasil Pembakuan Bahasa Indonesia” dalam Bahasa Indonesia dalam Era Globalisasi: Pemantapan Peranan Bahasa sebagai Sarana Pembangunan Bangsa. Jakarta: Pusat Bahasa.

Mangga, S. (2015). KONSTRUKSI PASIF DALAM BAHASA MANGGARAI: PASIF TANPA PEMARKAH VERBA PASIF. Ranah: Jurnal Kajian Bahasa, 4(2), 134-150.

Ramlan, M. (1999). Sintaksis. Yogyakarta: CV Karyono.

Sugono, Dendy. (1999). Berbahasa Indonesia dengan Benar. Jakarta: Puspa Swara.

Sofyan, A. N. (2015). FRASA DIREKTIF YANG BERUNSUR DI, DARI, DAN UNTUK DALAM BAHASA INDONESIA: KAJIAN SINTAKTIS DAN SEMANTIS. Sosiohumaniora, 17(3). doi:10.24198/sosiohumaniora.v17i3.8344

Sulaiman, Budiman dkk. (1987). “Morfologi nomina Bahasa Aceh”. Banda Aceh: Proyek Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah Daerah Istimewa Aceh.

Sulaiman, Budiman. (1989). “Tata Bahasa Aceh”. Buku Mata Kuliah pada Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FKIP, Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh.

Wedhawati dkk. (2001). Tata Bahasa Jawa Mutakhir. Jakarta: Pusat Bahasa.

Wildan dkk. (1999). Tata Bahasa Aceh. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.

Wildan. (2001). Tata Bahasa Aceh: untuk Madrasah Dasar dan Madrasah Lanjutan. Banda Aceh: Global Educational Consultant Institute.




DOI: https://doi.org/10.26499/rnh.v6i1.261

Refbacks

  • There are currently no refbacks.