TINDAK TUTUR MEMINTA MAAF SECARA SAMUDANA TERSELUBUNG DALAM BAHASA JAWA
Abstract
ABSTRAK
Permintaan maaf lazimnya dilakukan seseorang jika melakukan kesalahan. Pada masyarakat tutur bahasa Jawa, meminta maaf cenderung dinyatidakan terlebih dahulu meskipun sebenarnya hal yang dituturkan atau dilakukannya belum tentu salah. Fokus penelitian ini adalah bentuk tindak tutur meminta maaf pada masyarakat Jawa di wilayah Kelurahan Beringin, Kecamatan Lakarsantri, Kota Surabaya. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan rancangan etnopragmatik. Data penelitian diperoleh dari 46 subjek penelitian melalui observasi dan wawancara mendalam. Analisis data dilakukan dengan model alir yang di dalamnya terdapat reduksi, sajian, verifikasi, dan penyimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk tutur untuk meminta maaf dibedakan berdasarkan modus dan komponennya.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Adipitoyo, Sugeng, dkk. (2007). “Orang Jawa Sub-Etnis Surabaya” makalah Seminar Pendidikan dan Kebudayaan, Biro Mental-Spiritual Pemerintah Provinsi Jawa Timur, 5-6 September 2007.
Brown, Penelope dan C. Levinson. (1987). Politeness: Some Universal in Language Usage. Cambridge: Cambridge University Press.
Chaer, Abdul. (2010). Kesantunan Berbahasa. Jakarta: Rineka Cipta.
Grice, H. P. (1975). Logic and Conversation. Dalam P. Cole & J. L. Morgan (Eds). Syintaz and Semantics Volume 3 Speech Act. New York: Academic Press.
Ibrahim, Abd, Syukur. (1993). Kajian Tindak Tutur. Surabaya: Usaha Nasional.
Leech, Geoffrey. (1983). Principles of Pragmatics. London: Longman.
Searle, J.R. (1979). Speech Acts: An Essays in the Philosophy of Language. Cambridge: Cambridge University Press.
Yanti, Yusrita. (2001). “Tindak Tutur Maaf dalam Bahasa Indonesia di Kalangan Penutur Minangkabau” dalam Linguistik Indonesia tahun ke-19 No. 1:93—104.
Yule, George. (1996). Pragmatik (Terjemahan Indah Fajar Wahyuni). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
DOI: https://doi.org/10.26499/rnh.v5i1.38
Refbacks
- There are currently no refbacks.