Kesantunan Tindak Tutur Bamamai dalam Bahasa Banjar: Berdasarkan Skala Kesantunan Leech

NFN Jahdiah

Abstract


This study discusses speech act of bamamai (nagging) in Banjar language. Bamamai is an expressive speech act. Bamamai usually involves the speaker's emotion toward the speech partner when the speech is not in accordance with what the speaker wants. This research aims to describe bamamai speech acts based on Leech’s politeness scale. The method used in this research is descriptive qualitative. The data collected are descriptive, taken from the speakers’ conversations in Banjar language’s oral variety. The theory used in this research is the politeness scale by Leech, namely (1) cost and benefit scale, (2) optionality scale, (3) indirectness scale, (4) authority scale and (5) distance scale. The research shows that there are polite speeches in the bamamai (nagging) speech act because they are in accordance with Leech’s politeness scale, namely the indirectness, authority and optionality scale. On the other hand, there are impolite speeches in bamamai (nagging) speech act because they are not in accordance with the indirectness scale and social distance scale.

 

Abstrak

Penelitian ini membahas mengenai tindak tutur bamamai (mengomel) dalam bahasa Banjar. Bamamai termasuk tindak tutur ekspresif. Bamamai biasanya melibatkan emosi penutur kepada mitra tutur ketika tuturan mitra tutur tidak sesuai dengan yang diinginkan oleh penutur. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan tindak tutur bamamai berdasarkan skala kesantunan Leech.  Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskripsif kualitatif. Data yang dikumpulkan berbentuk deskriptif percakapan penutur berbahasa Banjar dalam ragam lisan. Teori yang digunakan dalam penelitian ini skala kesantunan yang dikemukakan oleh Leech, yaitu (1) skala kerugian dan keuntungan, (2) skala pilihan, (3) skala ketidaklangsungan, (4) skala keotoritasan, dan (5) skala jarak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam tindak tutur bamamai terdapat tuturan yang santun karena sesuai dengan skala kesantunan yang dikemukakan oleh Leech, yaitu skala ketidaklangsungan, keotoritasan, dan pilihan. Sebaliknya, dalam tindak tutur bamamai terdapat tuturan yang tidak santun karena tidak sesuai dengan skala ketidaklangsungan dan skala jarak sosial.


Keywords


bamamai; nagging; Banjar language; politeness scale

Full Text:

PDF

References


Chaer, A. (2010). Kesantunan berbahasa. Jakarta: Rineka Cipta.

Hapip, A. D. (2008). Kamus Banjar-Indonesia. Banjarmasin: CV Rahmat Hafiz Al Mubaraq.

Holmes, J. (2001). An Instroduction to Sociolingusitics. New York: Longman Publishing.

Jahdiah. (2010). Realisasi Kesantunan Tindak Tutur Menolak Bahasa Banjar. Tesis. Program Pascasarjana Universitas Lambung Mangkurat. Banjarmasin.

Jumanto. (2017). Pragmatik: Dunia Lingusituk Tak Selebar Daun Kelor. Semarang: Morfolingua.

Musdalifah, dkk. (2008). Kamus bahasa Banjar Dialek Hulu-Indonesia. Banjarmasin: Balai Bahasa Banjarmasin.

Pranowo. (2012). Berbahasa Santun. Yogjakarta: Pustaka Pelajar.

Putrayasa, I. B. (2015). Pragmatik. Yogyakart: Graha Ilmu.

Rahardi, K. (2005). Pragmatik Kesantunan Imperatif Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga.

Rahardi, K. (2016). Pragmatik: Fenomena Ketidaksantunan Berbahasa. Yogyakarta: Erlangga.

Sudaryanto. (2015). Metode Dan Teknik Analisis Bahasa: Pengantar Penelitian Wahana Kebudayaan Secara Lingusitik. Yogyakarta: Sanata Dharma University Press.

Tri, S. E. (2013). Pragmatik Suatu Kajian Awal. Surakarta: UNS Press.

Wahyu. (2006). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Banjarmasin: FKIP Universitas Lambung Mangkurat.

Yayuk, R. (2015). “Etika Berbahasa dalam Masyarakat Banjar”. dalam Jurnal Mlangun. Jurnal Ilmiah Kebahasaan dan Kesastraan, 9 (1), 227–234.

Yayuk, R. (2016). “Wujud Kesantunan Asertif dan Imperatif dalam Bahasa Banjar”. Ranah: Jurnal Kajian Bahasa 5 (2). https://doi.org/10.26499/rnh.v5i2.147

Yule, G. (2006). Pragmatik. Banjarmasin: Unlam.

Yusri. (2016). Ilmu Pragmatik dalam Perspektif Kesopanan Berbahasa. Yogyakarta: CV Budi Utama.

Zaini, A. (2009). “Kesantunan Direktif Bahasa Banjar”. Banjarmasin: Tesis Magister Tidak Diterbitkan. In FKIP Program Pascasarjana. Universitas Lambung Mangkurat. Banjarmasin.




DOI: https://doi.org/10.26499/rnh.v7i2.530

Refbacks

  • There are currently no refbacks.