Ketegaran Konstruksi Katek dan Variannya dalam Bahasa Melayu Palembang

NFN Houtman

Abstract


This research is a morphosemantic study that observes the power of form and meaning from katek lingual unit and its variants, i.e. dak katek, katek idak, katek-katek, tek-katek, dak katek-katek, and dak katek idak, that derived from Palembang-Malay language. This research category is qualitative, based its analysis upon the equivalences between adaptations of linguistic, social, and meaning. This equivalence concept is applied to notice the form and meaning of communication from local language users, in this case is Palembang language speech-act in their utterances. The technique used in collecting data is note taking and interview. The data analysis method used is analytical method, prevalently used in syncronical linguistics research. Data analysis used is method of equivalent with corresponding comparative linking technique and differentiating comparative linking technique. Research result showed that for Palembang people, the derivative of dak katek, katek idak, katek-katek, tek-katek, dak katek-katek, and dak katek idak which came from the same root, that is katek which means ‘nothing’, experienced development and reinforcement of meaning in accordance with the given language phenomenon. These derivatives experienced meaning adaptation based on the pace of the social changing of the users.

 

ABSTRAK

Penelitian ini merupakan kajian morfosemantik yang melihat daya bentuk dan makna satuan lingual katek dan variannya, yaitu dak katek, katek idak, katek-katek, tek katek, dak katek-katek, dan dak katek idak, yang berasal dari bahasa Melayu Palembang. Kategori penelitian ini adalah kualitatif yang mendasarkan kajiannnya pada kesepadanan antara adaptasi linguistik, sosial, dan makna. Konsep kesepadanan diterapkan untuk melihat bentuk dan makna komunikasi pengguna bahasa tempatan, dalam hal ini adalah tindak tutur bahasa Palembang. Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data adalah teknik catat dan wawancara. Dalam analisis data digunakan metode padan dengan teknik hubung banding menyamakan dan teknik hubung banding membedakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bagi masyarakat Palembang, bentukan dak katek, katek idak, katek-katek, tek katek, dak katek-katek, dan dak katek idak yang berasal dari akar kata yang sama, yakni katek yang bermakna ‘tidak ada’ mengalami perkembangan dan penguatan makna sesuai dengan fenomena bahasa yang ada. Bentukan tersebut mengalami adaptasi makna berdasarkan laju perubahan sosial penggunanya.


Keywords


katek constructions; Palembang language; morphosemantic

References


Alwi, H. (2003). Tata Bahasa Baku Indonesia (3rd ed.). Jakarta: Balai Pustaka.

Astuti. (2015). "Makna Pemakaian Bentuk - La Dalam Bahasa Palembang". Kembara: Jurnal Keilmuan Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya, 1(April), 26-33.

Cruse, A. (2004). Meaning and Language: An Introduction to Semantics and Pragmatics. Oxford: Oxford University Press.

Desmalinda, Herdiansyah, dan R. N. (2016). "Dampak Kehadiran Stasiun Televisi Berbahasa Lokal Pal Tv (Palembang Tv) pada Pelestarian Bahasa Lokal di Kota Palembang". Ranah, 5(2), 185-200. https://doi.org/10.26499/rnh.v5i2.153

Firdaus, W. (2011). "Kata-kata Serapan Bahasa Aceh dari Bahasa Arab: Analisis Morfofonemis". Jurnal Sosiohumaniora, 13, 223-234. DOI: https://doi.org/10.24198/sosiohumaniora.v13i2.5518

https://doi.org/10.24198/sosiohumaniora.v13i2.5518

Grundy, P. (2000). Doing Pragmatics. Second Edition. New York: Oxford University Press.

Houtman, J. A. (2016). Subtle Language of Palembang ( Bebaso ): Local Language Preservation of Extinction Through Preparing Dictionary. 533-554.

Leech, G. (2014). The Pragmatics of Politeness. New York: Oxford University Press.

https://doi.org/10.1093/acprof:oso/9780195341386.001.0001

Mahsun. (2011). Metode Penelitian Bahasa: Tahapan Strategi, Metode, dan Tekniknya. Jakarta: Rajawali Press.

Martínez, N. D. C. (2013). Illocutionary constructions in English: Cognitive motivation and linguistic realization. New York: Peter Lang.

Muhidin, R. (2017). "Leksikon Kekerabatan Etnik Melayu Palembang". Ranah, 6(1970), 84-99. https://doi.org/10.26499/rnh.v6i1.258

Nadya, N. L. (2018). "Penggunaan dan Makna Kata "Gawe" terhadap Kebiasaan Masyarakat Palembang". PROSIDING SEMINAR NASIONAL 21 UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG, 53(9), 1689-1699. DOI: https://doi.org/10.26499/rnh.v6i1.258

NISBET, T. (2019). "Meaning, metaphor, and argument structure". Journal of Linguistics, 1-34. DOI: https://doi.org/10.1017/S002222671900029X

Qorny, A. El. (2017). "Produktivitas Fi'l dalam Perubahan dan Pemaknaan (Analisis Morfosemantik terhadap Kamus Arab-Indonesia Karya Prof. DR. H. Mahmud Yunus". Lisanan Arabiya, I, 77-115.

Stenzel, A. (1996). "Development of Prepositional Case in a Bilingual Child". Linguistics: An Interdisciplinary Journal of the Language Sciences, (Online), 34, 1029-1058. DOI: https://doi.org/10.1515/ling.1996.34.5.1029

Uhlenbeck, E. M. (1982). Kajian Morfologi Bahasa Jawa. Jakarta: Djambatan.

Verhaar, J. W. M. (1996). Pengantar Linguistik. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.




DOI: https://doi.org/10.26499/rnh.v8i2.863

Refbacks

  • There are currently no refbacks.