NILAI BUDAYA DALAM LEKSIKON PENDULANGAN INTAN PADA MASYARAKAT BANJAR: KAJIAN ETNOLINGUISTIK

Yuliati Puspita Sari

Abstract


This study aims to (1) classify several terms in diamond mining lexicon in Banjar community; (2) describe cultural value in diamond mining lexicon in Banjar community. The data in this study are various form of terms related to diamond mining culture in the Banjar community. The method used in this study is qualitative method. The results shows that based on its form, the terms in diamond mining lexicon can be classified from the using of the tools, the application of the techniques, and the designation of the people involved in diamond mining. Meanwhile, the universal cultural values that emerge in diamond mining lexicon are  the harmonization with the environment, the awareness at work, creative, persistence, and the spirit of mutual cooperation. Those cultural values are formed from the results of interactions between humans, and interactions between humans and nature.

 


Keywords


lexicon; diamond mining; ethnolinguistics

Full Text:

PDF

References


Anshori, D. S. (2017). Etnografi komunikasi perspektif bahasa. Jakarta: Rajawali Pers.

Antemas, A. (1981). Mendulang intan di Cempaka. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Arbayati, A. (2018). Budaya mendulang intan di kalangan masyarakat Cempaka Kota Banjarbaru. Diperoleh dari http://idr.uin-antasari.ac.id/9237/

Art, B. (2013). Wisata batu permata Kalimantan. Diperoleh 5 Maret 2019, dari laman Banua Art: http://pusakakalimantan.blogspot.com/2013/07/wisata-batu-permata-kalimantan.html

Azkia, L. (2018). Kajian terhadap kegiatan ekonomi dalam tambang rakyat intan di Cempaka, Banjarbaru, Kalimantan Selatan. Sosioglobal, 3, 59--69.

Baihaqie, I. (2013). Etnolinguistik telaah teoretis dan praktis. Surakarta: Cakrawala Media.

Chaer, A. (2007). Linguistik umum. Jakarta: Rineka Cipta.

Duranti, A. (1997). Linguistic anthropology. New York: Cambridge University Press.

Ganie, T. N. (2014). Tragedi intan trisakti. Kertak Hanyar: Tuas Media.

Ideham, M. S., Djohansyah, J., Kawi, D., Sjarifuddin, Seman, S., Usman, G., Wajidi. (2015). Urang banjar & kebudayaannya (pertama; M. S. Ideham, Sjarifuddin, M. Z. A. Anis, & Wajidi, Eds.). Yogyakarta: Penerbit Ombak.

Idrus, M. (2009). Metode penelitian ilmu sosial pendekatan kulaitatif dan kuantitatif (2nd ed.; Y. S. Hayati, Ed.). Jakarta: Erlangga.

Jamzaroh, S. (2014). Mengungkap budaya nasional melalui bahasa: Kategori dan ekspresi linguistik komunitas masyarakat pendulang dan pengrajin intan banjar sebagai cermin kearifan lokal penuturnya. Dalam KIMLI 2014: Peran bahasa ibu dan bahasa nasional dalam pengembangan potensi penutur bahasa. Bandar Lampung: Masyarakat Linguistik Indonesia.

KBBI Daring. (2016a). Diperoleh 14 Mei 2019, dari laman KBBI Daring: https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/intan

--------(2016b). Diperoleh 15 Mei 2019, dari laman Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa: https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/leksikon.

---------(2016c). Diperoleh 30 September 2019, dari laman Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa: https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/istilah.

Koentjaraningrat. (2015). Pengantar ilmu antropologi. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Nengsih, S. W. (2015). Mata pencaharian tokoh dalam Kisdap Banjar (Kajian sosiologi sastra). Jurnal Undas, 11 (1), 68--79.

Panitia Pengembangan Bahasa Indonesia. (2008). Pedoman umum pembentukan istilah (ketiga). Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Sibarani, R. (2004). Antropolinguistik. Medan: PODA.

Sobur, A. (2016). Semiotika komunikasi (Keenam). Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Suandi, I. N. (2014). Sosiolinguistik. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Sugianto, A. (2017). Etnolinguistik teori dan praktik. Ponorogo: CV Nata Karya.

Sugiyono. (2016). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif, dan r & d (23rd ed.). Bandung: CV Alfabeta.




DOI: https://doi.org/10.26499/und.v15i2.1701

Refbacks

  • There are currently no refbacks.