Formula dan Struktur Mantra Banjar: Sumpah Serapah Mamburu Hantu Kuyang

Sri Wahyu Nengsih

Abstract


Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan struktur dan formula mantra ‘Sumpah Sarapah Mamburu Hantu Kuyang’. Mantra merupakan puisi lama berisi susunan kata-kata unik dengan kandungan tuah-tuah magis tertentu untuk mencapai suatu tujuan. Penelitian ini menganalisis mantra Banjar pengusir hantu kuyang “Sumpah Sarapah Mamburu Hantu Kuyang (SSMHK)”. Mantra SSMHK biasa dipergunakan oleh bidan atau dukun beranak di Banjar pada zaman dahulu supaya tidak diganggu hantu kuyang saat membantu persalinan. Hantu kuyang dipercaya sebagai hantu perempuan pengisap darah yang menggunakan minyak kuyang untuk mencari mangsanya. Minyak kuyang sebagai sarana untuk membuat wajah seorang perempuan menjadi tampak cantik jelita. Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini menggunakan pendekatan struktural. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif melalui studi pustaka dengan memanfaatkan pendekatan struktural yang menekankan pada analisis tekstual.  Hasil analisis memberikan gambaran singkat mengenai aspek-aspek kelisanan berupa struktur mantra, formula repetisi, formula pararelisme, formula sintaksis dan ekspresi formulaik pada mantra Banjar ‘Sumpah Sarapah Mamburu Hantu Kuyang’.

This study aims to describe the structure and formula of mantra 'The Oath To Hunt Kuyang Ghosts'. Mantra is an old literary poetry that contains a unique arrangement of words and certain magical power to achieve a goal. This study analyzes the Banjar mantra to exorcize Kuyang ghosts (SSMHK). Mantra SSMHK is usually used by midwives or traditional birth attendants in Banjar a long time ago so that they wouldn't be disturbed by Kuyang ghosts when they are helping people to give birth. Kuyang is believed as a bloodsucking female ghost who uses Kuyang oil to find her prey. Kuyang oil is used as a means to make a woman's face look beautiful. This study uses a structural approach that emphasizes on textual analysis. The results of the analysis provide a brief description of the oral aspects in the form of mantra structures, repetition formulas, parallelism formulas, syntactic formulas, and formulaic expressions on Banjar mantra 'The Oath To Hunt Kuyang Ghost'.


Keywords


mantra; Banjar; ghost

Full Text:

PDF

References


Alfianor. (2012). Fragmen ayat al quran. In UIN Yogyakarta. Yogyakarta.

Ali, M. J. (2009). Mantra banjar bukti orang banjar mahir bersastra sejak dulu. Metasastra, 1(1).

Danandjaja, J. (2002). Folklor ilmu gosip, dongeng, dll. jakarta: Pusaka Utama Grafiti.

Ganie, T. N. (2011). Sastra lisan banjar bergenre puisi. Banjarmasin: Tuas Media.

Hidayatullah, D. (2009). Jenis dan fungsi mantra dalam masyarakat Banjar. In Saefuddin (Ed.), Bunga Rampai Sastra (pp. 33--58). Banjarbaru: Balai Bahasa Kalimantan Selatan.

Koentjaraningrat. (1980). Manusia dan kebudayaan pembangunan. jakarta: Gramedia.

Lord Albert, B. (1981). The singer of tales. Combrige: Harvard University Press.

Moleong, L. (2007). Metode penelitian kualitatif. Jakarta: Pt. Rosda.

Mugeni, M., Hayat, A., Yayuk, R., Puspitasari, Y., Sudirwo, Abdinie, R. E., & Wibowo, E. (2006). Mantra Banjar (2nd ed.). Banjarbaru: Balai Bahasa Kalimantan Selatan.

Ong, W. J. (1985). Orality and literary the technologizing of the word. London: Mothuen.

Saputra, H. S. P. (2007). Memuja mantra: sabuk mangir dan jaran goyang masyarakat suku Using Banyuwangi. Yogyakarta: LKiS.

Sunarti, Purlansyah, Seman, S., Maswan, S., & Saperi, M. (1978). Sastra lisan Banjar. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.

Yulianto, A. (2011). Mantra Banjar: Suatu Kompromi Budaya. Naditira Widya, 5(2), 133--140. https://doi.org/10.24832/nw.v5i2.72




DOI: https://doi.org/10.26499/und.v16i1.2215

Refbacks

  • There are currently no refbacks.