Toponimi Nama-Nama Kampung di Kotagede
Abstract
Tulisan ini membahas tentang bentuk dan makna nama-nama kampung di Kotagede. Data penelitian ini berupa nama kampung di Kotagede. Data diperoleh dari Toponim KOTAGEDE Asal Muasal Nama Tempat dan penelusuran langsung ke daerah penelitian. Metode penyediaan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode simak dan catat, serta dokumentasi. Berdasarkan satuan kebahasaan, nama-nama kampung di Kotagede berupa kata dan frasa. Kata terbagi menjadi dua, yakni kata tunggal dan kata kompleks. Kata kompleks diklasifikasikan lagi menjadi kata berimbuhan dan kata majemuk. Berdasarkan hasil analisis makna, nama-nama kampung di Kotagede terdiri atas (1) Aspek perwujudan: (a) Rupabumi, (b) Flora, (c) Fauna; (2) Aspek kemasyarakatan: (a) Tokoh, (b) Profesi, (c) Benda yang Berkaitan dengan profesi penduduk, (d) Kegiatan, (e) Harapan; (3) Aspek kebudayaan: Folklor.
Keywords
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Astrea, K. (2017). Hipotesis Sapir-Whorf dalam Proses Toponimi Kabupaten Tuban (Kajian Antropologi Linguistik). Bastra, 49-56.
Camalia, M. (2015). Toponimi Kabupaten Lamongan (Kajian Antropologi Linguistik). Parole, 74-83.
Gunawan, R., Setiawan, A., Shahab, A., Abdurrahman, & Sunarti, L. (2010). Toponim Jakarta dan Kepulauan Seribu Kearifan Lokal dalam Penamaan Geografis. Jakarta: Direktorat Geografi Sejarah Direktorat Jenderal Sejarah dan Purbakala Departemen Kebudayaan dan Pariwisata.
Gupta, D., Handayani, T., Harnoko, D., & Yuliani, P. (2007). Toponim Kota Yogyakarta. Yogyakarta: Dinas Pariwisata, Seni dan Budaya.
Istiana. (2012). Bentuk dan Makna Nama-Nama Kampung di Kecamatan Kotagede. Yogyakarta: Fakultas Bahasa dan Seni Universtas Negeri Yogyakarta.
Jayanti, A. (2019). Toponimi Kampung Kadipaten Pakualaman Ngayogyakarta Hadiningrat. SEMBASA Seminar Nasional Bahasa dan Sastra Tiga Kementerian (hal. 61-65). Bandung: Balai Bahasa Jawa Barat.
Jayanti, A. (2019). Toponimi Kampung Njeron Beteng Keraton Yogyakarta. Seminar Hasil Kebahasaan (hal. 387-401). Semarang: Balai Bahasa Jawa Tengah.
Juwono, H., Priyatmoko, H., & Widiatmoko, A. (2018). Toponimi Kota Magelang. Jakarta: Direktorat Sejarah, Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat. (2019, Desember 31). Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat. Diambil kembali dari Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat: https://www.kratonjogja.id/tata-rakiting-wewangunan
Kulsum, U., Sutini, L., Harijatiwidjaja, N., Saptarini, T., & Mulyanah, A. (2008). Nama Tempat di Kota Bandung yang Berhubungan dengan Air: Tinjauan Antropolinguistik. Bandung: Balai Bahasa Bandung.
Maharani, T., & Nugrahani, A. (2019). Toponimi Kewilayahan di Kabupaten Tulungagung. Belajar Bahasa, 223-230.
Mardhoniawati, A. (2016). Toponimi Desa-Desa di Provinsi Lampung Sebuah Kajian Linguistik Antropologi. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.
Milanguni, A. (2018). Toponimi Desa-Desa di Malang. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.
Muhyidin, A. (2017). Kearifan Lokal dalam Toponimi di Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten: Sebuah Penelitian Antropolinguistik. Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra, 232-240.
Mulyana, A., Hardjasaputra, S., Muhsin, M., & Skober, T. (2012). Toponim Kota Bandung Keragaman Ekologi Budaya Sejarah dalam Penamaan Ruang Kota. Jakarta: Direktorat Sejarah dan Nilai Budaya, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Pradana, M. (2007). Toponimi Nama Jalan di Kecamatan Keraton Yogyakarta. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.
Prihadi. (2015). Struktur Bahasa Nama Pedusunan (Kampung) di Daerah Istimewa Yogyakarta. LITERA, 307-316.
Robiansyah, A. (2017). Toponimi Pasar Tradisional di Kota Yogyakarta. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada Press.
Sahril, Fitra, Y., & Mulia, A. (2015). Toponimi Rupabumi di Kabupaten Langkat. Medan Makna, 233-243.
Sari, Y. (2018). Aliran Air sebagai Pembentuk Toponimi Kelurahan/desa di Kota Banjarmasin dan Kabupaten Banjar: Kajian Ekolinguistik. Undas, 129-142.
Sudharmono, Wardoyo, W. W., Radjiman, Priyatmoko, H., & Warto. (2010). Toponim Surakarta Keragaman Budaya dalam Penamaan Ruang Kota. Jakarta: Direktorat Geografi Sejarah Direktorat Jenderal Sejarah dan Purbakala Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata.
Sumintarsih, & Adrianto, A. (2014). Dinamika Kampung Kota: Prawirotaman dalam Perspektif Sejarah dan Budaya. Yogyakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Balai Pelestarian Nilai dan Budaya.
Suprayogi. (2016). Toponim Desa-Desa di Kabupaten Pringsewu. Seminar Nasional Toponimi (hal. 252-265). Jakarta: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya.
Refbacks
- There are currently no refbacks.