PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN DONGENG AUDIO VISUAL ROTATOON MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK SISWA KELAS II SD
Abstract
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh hasil observasi lapangan yang menunjukan kondisi keterampilan menyimak siswa kelas II Sekolah Dasar yang masih kurang dan belum tersedianya media pembelajaran khusus menyimak dalam materi dongeng. Merujuk hal tersebut penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan desain dan hasil pengembangan media tersebut. Menggunakan metode penelitian pengembangan dengan model ADDIE. Dalam penelitian data dikumpulkan melalui teknik lembar catatan kerja (work logs) untuk data analisis, desain serta pembuatan produk dan teknik kuesioner untuk data validasi ahli. Partisipan ditentukan menggunakan purposive sampling yang meliputi ahli materi, ahli media dan ahli pembelajaran. Dalam mengolah data dilakukan analisis data model Mils Huberman berupa reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil dan pembahasan penelitian pengembangan ini menghasilkan draf desain media meliputi GBPM, flowchart, storyline, storyboard, audio, buku petunjuk penggunaan media; serta menghasilkan produk media pembelajaran yaitu Media Audio Visual Rotatoon beserta buku petunjuk penggunaan media untuk meningakatkan keterampilan menyimak yang tervalidasi oleh ahli materi, ahli media dan ahli pembelajaran berkategori “Sangat Layak” dengan revisi pengembangan merujuk pada saran perbaikan para ahli. Dengan demikian implikasi penelitian ini Media Audio Visual Rotatoon yang dikembangkan layak dan dapat digunakan oleh pendidik sebagai media pembelajaran materi dongeng untuk meningkatkan keterampilan menyimak siswa kelas II Sekolah Dasar.
This research is based on field observations that show the condition of listening skills of grade II elementary school students who are still lacking and there is no special learning media available listening in fairy tale material. Purpose of this research is describe the development design and the result of The Rotatoon Audio Visual Media. This research uses development research methods with ADDIE models. This research uses development Data is collected through work logs for data analysis, product design and manufacturing and questionnaire techniques for expert validation data. Participants were determined using material-media-learning experts. In processing data used Mils Huberman models data reduction, presentation and drawing conclusions. The results and discussion of this development research resulted in a draft media design developed including GBPM, flowchart, storyline, storyboard, audio, media usage manual and produce learning media products namely Media Audio Visual Rotatoon along with media usage manual to remind listening skills validated by material experts, media experts and learning experts category "Very Feasible" with development revisions referring to expert improvement advice so the madia are feasible and can be used by educators as a learning medium of fairy tale materials to improve the listening skills of elementary school grade II students.
Keywords
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Abidin, Z. (2016). Penerapan Pemilihan Media Pembelajaran. Edcomtech Volume 1, Nomor 1, April 2016, 1, 9-20.
Branch, R. M. (2009). Instructional Design: the ADDIE Approach. New York: Springer.
Hajidi, M. (2018). Pengembangan Multimedia Interaktif untuk Pembelajaran Bahasa Inggris di Kelas III Sekolah Dasar (Skripsi). Bandung: UPI.
Herawati, S. (2008). Penelitian Tindakan Kelas sebagai Sarana Pengembangan Keprofesionalan Guru dan Calon Guru. Malang: Bayumedia Publishing.
Neina, Q. A. (2018, November). Dongeng Abad 21: Modernisasi Sastra Anak Berbasis Psikologi Perkembangan. Jurnal Sastra Indonesia, 202-2010.
Prihatin. (2008). Guru sebagai Fasilitator. Bandung: Karsa Mandiri Persada.
Resmini, N. (2018). Sastra anak dan Pengajarannya di Sekolah Dasar . Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.
Sulaiman, A. H. (2005). Media Audio Visual untuk Pengajaran Pengarahan dan Penyuluhan. Jakarta: PT Gramedia.
Tarigan, H. G. (2015). Menyimak sebagai suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.
Refbacks
- There are currently no refbacks.