PERTENTANGAN MAKNA KATA DAN VARIASINYA DALAM BAHASA JAWA

Dwi Atmawati

Abstract


Dalam penelitian ini dijelaskan pertentangan makna kata bahasa Jawa dan variasinya. Penulis menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan sudut pandang semantik dan sosiolinguistik. Teori yang digunakan adalah teori antonimi dan variasi bahasa. Data diperoleh secara lisan dan tulis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pertentangan makna kata dalam bahasa Jawa memiliki variasi, yang berbentuk bahasa Jawa ngoko dan krama. Variasi kata dapat muncul dalam situasi, mitra tutur, status sosial, dan tempat tutur yang berbeda. Analisis dilakukan dengan mengacu teori Lyons (1977), yang menyatakan bahwa pertentangan makna kata mencakup oposisi, antonimi, kelengkapan atau complementary, dan kebalikan. Beberapa contoh pertentangan makna kata oposisi, misalnya kidul ‘selatan’ dan lor atau ler ‘utara’; kulon atau kilen ‘barat’ dan wetan ‘timur’; ngarep, ngajeng ‘depan’ dan mburi, wingking ‘belakang’; ireng ‘hitam’ dan putih, puteh, pethak ‘putih’. Pertentangan makna kata antonimi, misalnya gedhe, kawak, gedhem ‘besar’ dan cilik ‘kecil’. Pertentangan makna kata kelengkapan atau complementary, misalnya urip, gesang ‘hidup’ dan mati, tilar donya, pejah, modar ‘mati’; lanang, jaler, kakung laki-laki’ dan wedok, wadon, estri ‘perempuan’. Pertentangan makna kata kebalikan, misalnya njaluk, nyuwun ‘meminta’ dan menehi, ngekei, maringi, nyaosi ‘memberi’; mlebu, mlebet ‘masuk’ dan metu, medal ‘keluar’; tuku, tumbas, mundhut ‘membeli’ dan adol, sade, mande ‘menjual’. Penutur menggunakan variasi bentuk kata disesuaikan, antara lain dengan tujuan tuturan, status sosial yang terlibat dalam peristiwa tutur, mitra tutur, situasi, usia, tempat tinggal atau wilayah, jenis kelamin.


Keywords


pertentangan makna; bahasa Jawa; variasi; kelengkapan

References


Agung, S. N., Wibowo, A., & Wilujeng, T. T. R. (2016). A Semantic Analysis of Denotative Meaning in Kudung Doa Song by Sunan Kalijaga. Jurnal Ilmiah Bahasa dan Sastra, 3(1), 1–20. https://ejournal.unikama.ac.id/index.php/JIBS/article/view/1152

Andriany, L. (2020). Javanese Lexical Configuration. Articulos Utopia Y Praxis Latinoamericana, 25(Extra 2), 416–426. https://doi.org/10.5281/zenodo.3815319.

Cruse, David Alan. 1986. Lexical Semantics. Cambridge: Cambridge University Press.

Gao, C., & Zheng, Q. (2014). A Linguistic Study of Antonymy in English Texts. Journal of Language Teaching and Research, 5(1), 234–238. https://doi.org/10.4304/jltr.5.1.234-238.

Gjergo, E. S., & Delija, S. (2014). Antonyms and the Linguistic Nature of Opposition. Academic Journal of Interdisciplinary Studies, 3(4), 493–497. https://doi.org/10.5901/ajis.2014.v3n4p493

Gorgis, D. T., & Al-Halawachy, H. F. (2012). Antonymy and Related Terms. Adab Al-Rafidayn, 64, 25–58. https://www.researchgate.net/publication/277586655_Antonymy_and_Related_Terms.

Halliday, M.A.K. (1992). Bahasa, Konteks, dan Teks: Aspek-aspek Bahasa dalam Pandangan Semiotik Sosial. Terjemahan Asruddin Barori Tou. 1985. Language, Context, and Text: Aspects of Language in A Social Semiotic Perspective. Victoria: Deakin University.

Harimurti Kridalaksana, 2001. Kamus Linguistik. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Lestari, D. P., Ekawati, M., & Cahyani, D. D. (2019). Relasi Makna Sinonimi dan Antonimi pada Kalimat dalam Rubrik Opini Kompas. Repetisi: Riset Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, 2(2), 19–32. http://jom.untidar.ac.id/index.php/repetisi/.

Liliweri, Alo. (2003). Makna Budaya dalam Komunikasi Antarbudaya. Yogyakarta: LKiS.

Lyons, John. (1977). Semantics (Volume 1). New York: Cambridge University Press.

Nababan, P.W.J. (1986). Sosiolinguistik Suatu Pengantar. Jakarta: Gramedia Press.

Ohoiwutun, Paul. (1997). Sosiolinguistik: Memahami Bahasa dalam Konteks Masyarakat dan Kebudayaan. Jakarta: Kesaint Blanc.

Paradis, C., & Willners, C. (2011). Antonymy: from conventionalization to meaning-making. Review of Cognitive Linguistics, 9(2), 367–391. https://portal.research.lu.se/ws/files/1615865/1718215.pdf.

Pateda, Mansoer. (1987). Sosiolinguistik. Bandung: Angkasa.

Poedjosoedarmo, Soepomo. (1983). “Pengantar Sosiolinguistik”. Fakultas Sastra, Universitas Gadjah Mada (belum diterbitkan).

Poerwadarminta, W.J.S. (1939). Baoesastra Djawa. Batavia: J.B. Wolters Vitgevers Maatschappij Groningen.

Rahyono, F.X. (2012). Studi Makna. Jakarta: Penaku.

Sudaryanto. (2003). Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa. Yogyakarta: Duta

Wacana University Press.

Sukardi, Arifin, S., Sukesi, R., & Herusantosa, D. (1995). Antonimi dalam Bahasa Jawa. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. https://ia804507.us.archive.org/29/items/antonimi-dalam-bahasa-jawa/Sukardi

Suwito. (1989). Sosiolinguistik. Surakarta: Sebelas Maret University Press.

Wardhaugh, R. (1986). An Introduction to Sociolinguistics. Oxford: Basil Blackwell.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.