SASTRA LOKAL DAN MEDIA MASSA DIALEKTIKA LOKAL-GLOBAL DALAM SASTRA USING-BANYUWANGI

Sunarti Mustamar, Sudartomo Macaryus

Abstract


Kajian kesusastraan Indonesia dalam media massa hampir didominasi ulasan dan apresiasi kesusastraan modern. Bagaimana dengan sastra Indonesia, tetapi
menyuarakan lokalitas tertentu, dan bagaimana pula dengan sastra berbahasa daerah, tetapi mengartikulasikan keindonesiaan? Serangkaian pertanyaan klasik tidak menemukan jawaban. Tulisan ini membahas perkembangan karya sastra puisi dan prosa dalam kaitannya dengan media massa dan dialektika keduanya dalam menghadapi globalitas.
Multikulturalisme di Indonesia yang merebak pada akhir tahun 1990-an sebagai respons terhadap penyeragaman budaya sejak Orde Baru mampu bergerak menuju keragaman. Proses lintas budaya yang dinamis merupakan salah satu ciri perubahan kebudayaan di Indonesia yang tampak pada perkembangan bahasa, sastra, dan tradisi lisan Using Banyuwangi. Munculnya hibriditas kesusastraan lokal Using merupakan salah satu respons dalam menanggapi budaya lintas batas (nasional dan global). Hibriditas
menunjukkan bahwa setiap proses budaya mengandung percampuran dan interaksi lintas batas. Tidak ada kebudayaan yang sepenuhnya asli dan murni (Hall, 1993). Hasil kajian menunjukkan bahwa dalam kontak dengan budaya modern yang nasional dan global, sastra Using bertransformasi ke sastra tulis dan dipublikasi melalui media massa (cetak, elektronik, dan digital). Hibriditas sastra muncul dalam corak modifikasi bentuk, modifikasi wadah bahasa dengan menggunakan bahasa Indonesia, serta memanfaatkan industri kreatif dalam bentuk multimedia dan memublikasikannya melalui media cetak, elektronik, dan digital. Hibriditas lainnya berupa kolaborai seni, menuliskan yang lisan, dan melisankan yang tulis.


Full Text:

PDF

References


Agusta, Ivanovich. 2007. “Indonesia dalam Pertautan Budaya Pembangunan dan Budaya Warga Desa”. Dalam Wacana, Volume 9, No. 2. Jakarta: Universitas Indonesia.

Anoegrajekti, Novi. 2012. “Pendidikan Berbasis Lintas Budaya: Identitas dan Ruang Negosiasi Global-Lokal”. Dalam Prosiding Seminar “Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan” di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, 7 Mei.

Day, Tony dan Foulcher, Keith. 2008. “Bahasan Kolonial dalam Sastra Indonesia Modern Catatan Pendahuluan”. Dalam Day, Tony dan Foulcher, Keith. Sastra Indonesia Modern Kritik Postkolonial. Edisi Revisi. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Harbali, Komang. 2003. Banyuwangi Kota Kekasih. Banyuwangi.

Saputra, Heru S.P. 2012. Foklor Using. Jember: Universitas Jember.

Sutrisno, Mudji. 2004. “Menafsir Keindonesiaan”. Dalam Hermeneutika Pascakolonial. Mudji Sutrisno dan Hendar Putranto (Ed.). Yogyakarta: Kanisius.




DOI: https://doi.org/10.26499/jentera.v1i2.275

Refbacks

  • There are currently no refbacks.