TOKOH-TOKOH NATIVEPHILIA DALAM ANTOLOGI CERPEN SEMUA UNTUK HINDIA KARYA IKSAKA BANU: ANALISIS PASCAKOLONIAL HOMI K. BHABA

Fadlun Suweleh

Abstract


Pada tahun 2014 antologi cerpen Semua untuk Hindia karya Iksaka Banu dinobatkan sebagai buku prosa terbaik oleh Kusala Sastra Khatulistiwa. Selain kelihaiannya dalam meramu ruang imaji di celah fakta historis, ada hal lain yang menarik dari antologi tersebut, yakni hadirnya tokoh-tokoh Eropa selaku narator atau tokoh sentral, namun tingkah laku mereka tak seperti orang Eropa pada umumnya. Mereka berpotensi memiliki keberpihakan (empati) pada Pribumi. Empati tokoh-tokoh Eropa tersebut bahkan menjadi konflik berulang. Pada penelitian ini, tokoh-tokoh Eropa yang berhaluan kepada Pribumi diistilahkan sebagai nativephilia. Dengan konsep split (terpecah / terbelah) yang dipopulerkan oleh Homi K. Bhabha, penelitian ini menguatkan pandangan Bhabha bahwa Timur (Pribumi) juga ternyata dapat membentuk Barat (Eropa). Berdasarkan pengolahan data yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa tokoh-tokoh Eropa tersebut terbelah jiwanya, antara dirinya yang asli (penjajah) dengan dirinya yang lain yang bersimpati pada pribumi (terjajah).

Kata kunci: Pascakolonial, Semua untuk Hindia, Nativephilia, Homi K Bhabha.




DOI: https://doi.org/10.26499/jentera.v9i2.2837

Refbacks

  • There are currently no refbacks.