Pantun Banjar sebagai Media Pendidikan Karakter

Agus Yulianto

Abstract


Pantun Banjar adalah sastra lama yang lahir, tumbuh, dan berkembang di masyarakat Banjar. Pantun Banjar dapat memberikan sumbangan dalam pembentukan pola pikir, sikap, dan tingkah laku masyarakatnya. Hal itu berarti pantun Banjar dapat menjadi media pendidikan untuk membentuk karakter masyarakat Banjar itu sendiri. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Dengan metode deskriptif nilai-nilai yang dapat membentuk karakter
positif dalam pantun Banjar dapat diketahui, antara lain menjauhi perbuatan dosa, sikap rajin menuntut ilmu agama, jangan bersikap pemalas, dan memperhatikan lingkungan.


Keywords


pantun, Banjar, karakter

Full Text:

PDF

References


Abidin, Yunus.2012. Pembelajaran Bahasa Berbasis Pendidikan Karakter. Bandung:PT Refika Aditama.

Daud, Alfani, 2004. Islam dan Masyarakat Banjar: Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Depdikbud. 2013. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Furchan, Arief. 1982. Pengantar Penelitian dalam Pendidikan. Surabaya: Usaha Nasional.

Ganie, Tajuddin Noor. 2011. Sastra Banjar Genre Lama Bercorak Puisi. Banjarmasin: Rumah Pustaka Karya.

Kawi, Jantera. dkk. 1998. Pantun Banjar. Banjarmasin: Bagian Proyek Pembinaan Bahasa dan sastra Indonesia dan Daerah Kalimantan Selatan.

Megawangi, Ratna.2003. Pembentukan Karakter untuk Membangun Masyarakat Madani. Indonesia Heritage Foundation.

Muchson, Ali. 2013. Sastra Sebagai Media Pembentukan Karakter (dalam prosiding Sastra dan Pembangunan Karakter Manusia). Manado: Balai Bahasa Sulawesi Utara.

Semi. M. Atar. 2012. Anatomi Sastra. Padang: Angkasa.

Sudrajat, Akhmad. 2010. “Tentang Pendidikan Karakter”, http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2010/08/20/pendidikan-karakter-di-smp/) diakses tanggal 16 Agustus 2014.

Suripan Sadi, Hutomo.1991. Mutiara yang Terlupakan Pengantar Studi Sastra Lisan. Jawa Timur: PN HISKI




DOI: https://doi.org/10.26499/jentera.v5i1.351

Refbacks

  • There are currently no refbacks.