LAKI-LAKI “CANTIK” DI MATA PEREMPUAN: KONSTRUKSI TUBUH SUPERHERO DALAM SASTRA CYBER

Irana Astutiningsih

Abstract


Jika perspektif feminisme pada umumnya banyak ‘mencurigai’ karya sastra sebagai arena eksploitasi tubuh perempuan oleh laki-laki, dan jika pada perkembangannya perempuan penulis telah cukup berbicara tentang tubuh perempuan seperti banyak tergambar dalam karya sastra
2000-an, dalam artikel ini akan dipaparkan bagaimana perempuan berbicara tentang tubuh dan daya tarik seksual laki-laki dalam sastra cyber. Berangkat dari yang dikatakan Viires tentang sastra cyber, artikel ini memaparkan wacana gender dalam sastra cyber; atau lebih spesifik, tentang bagaimana perempuan penulis nonprofesional menkonstruksi tubuh maskulin dan daya tarik seksual laki-laki melalui fiksi yang mereka tulis dan unggah di internet. Uniknya, konstruksi tubuh ini diungkapkan melalui karakterisasi lelaki pecinta sesama jenis yang juga dideskripsikan
sebagai laki-laki cantik dalam karya fiksi mereka. Jika di dunia rill para perempuan tersebut kerapkali harus menghadapi kendala normatif untuk ‘bebas berbicara’ terkait dengan isu yang dianggap tabu, internet dengan karakteristiknya yang ‘demokratis’ telah membuka peluang bagi mereka untuk berbicara sebagai subjek. Dalam konteks ini, internet memberi kesempatan bagi para perempuan tersebut untuk mengonstruksi fantasi mereka terkait tubuh dan daya tarik lakilaki sesuai yang mereka inginkan melalui karaktesasi homoseksual, sebuah isu yang kerapkali dianggap tabu secara normatif di dunia riil.


Keywords


perempuan, tubuh maskulin, sastra cyber, ruang cyber, women, masculine bodies, cyber literature, cyberspace.

Full Text:

PDF

References


Brahmanto, B. 1986. “Sastra Komputer”. Dalam Basis, Januari 1986. Yogyakarta: Yayasan Basis.

Connel, R.W. 2005. Masculinities. Los Angeles: University of California Press.

Cumberland, Sharon. 1999. Private Use of Cyberspace: Women, Desire and Fan Culture. http://web.mit.edu/commforum/papers/cumberland.html (akses September 2011).

Fiske, John. 1997. Television Culture. London: Routledge.

Gibson, William. 2010. Neuromancer. Yogyakarta: Jalasutra.

Hinerman, Stephen. 1992. “I’ll Be Here With You’: Fans, Fantasy and the Figure of Elvis”. The Adoring Audience Fans Culture and Popular Media. Ed Lisa A Lewis. London: Routledge.

Jenkins, Henry. 1992. Textual Poachers Television Fans and Participatory Culture. New York: Routledge.

Mulvey, Laura. 1975. “Visual Pleasure and Narrative Cinema.” Screen 16.3, Autumn 1975, pp. 6-18.

Pravitta, G. M. M. 2004. Menonton Perempuan Penonton Meteor Garden. Clea (6): 1–29.

Confeito. 2011. More Than Words. http://www.fanfiction.net/s/7691604/1/More_Than_Words (akses Agustus 2011)

Cumberland, Sharon. 1999. “Private Use of Cyberspace: Women, Desire and Fan Culture.” http://web.mit.edu/comm-forum/papers/cumberland.html (akses September 2011).

Hanaria Black. 2012. “Hidden Obsession.“ http://www.fanfiction.net/s/7810773/1/Hidden_Obsession

(akses Januari 2012)

Jung, Sun. 2009. “The Shared Imagination of Bishonen, Pan-East Asian Soft Masculinity.” Reading DBSK, Youtube.com.

http://intersections.anu.edu.au/issue20/jung.htm (akses Januari 2012)

Mizore Kibishi. 2010. Another Time and Another Attitude. http://www.fanfiction.net/s/6600192/1/Another_Time_and_Another_Attitude (akses Agustus 2011).

Simpson, Mark. 1994. Here Come The Mirror Men. http://www.marksimpson.com/pages/journalism/mirror_men.html (akses Maret 2012)

Viires, Piret. 2005. Literature in Cyberspace. http://www.folklore.ee/folklore/29/cyberlit.pdf (diakses Agustus 2012)




DOI: https://doi.org/10.26499/jentera.v2i2.408

Refbacks

  • There are currently no refbacks.