MODEL PEMBALIKAN MITOS RANGDA

I Gusti Ayu Agung Mas Triadnyan

Abstract


The myth Rangda (Calon Arang) does not only belong to the Balinese. Rangda phenomenon as the destructive force has been successful going through centuries. In this modern era, new force from Rangda that deconstructs Rangda myth emerges. Rangda as the protector force is seen in the novel Janda dari Jirah (2007). This writing shows the writer’s efforts in creating Rangda’s new image creatively. Through this research, it is expected to encourage the writers to produce creative works that source from classic texts. Those texts are found out to contain noble values that are timeless. Several things found in this research are the Buddhist characteristics dominate this novel, which also break the last long perception that the classic text (Calon Arang) reinforces Siva’s teaching. Economic, politic, and social cultural aspects in this novel are also represented inversely from the original text. It can be said that this novel offers renewal with the inversion way as it is said by Riffaterre (1978). 


Abstrak

Mitos Rangda (Calon Arang) bukan hanya milik masyarakat Bali. Fenomena Rangda sebagai kekuatan penghancur telah berhasil melewati abad demi abad. Pada zaman modern ini muncul kekuatan baru dari Rangda yang mendekonstruksi mitos Rangda. Rangda sebagai kekuatan pelindung dijumpai dalam novel Janda dari Jirah (2007). Tulisan ini memperlihatkan upaya pengarang di dalam menciptakan imaji baru Rangda secara kreatif. Melalui penelitian ini diharapkan mendorong para pengarang untuk menghasilkan karya kreatif yang bersumber dari teks klasik. Teks tersebut diketahui mengandung nilai luhur yang tidak lekang oleh zaman. Beberapa hal yang ditemukan di dalam penelitian ini, yakni corak keagamaan Buddha mendominasi novel itu sekaligus mematahkan persepsi yang sejak lama bertahan bahwa teks klasik (Calon Arang) menekankan ajaran Siwa. Aspek ekonomi, politik, dan sosial budaya di dalam novel itu juga digambarkan bertolak belakang dari teks aslinya. Dapat dikatakan bahwa novel itu menawarkan pembaruan dengan cara pembalikan sebagaimana disinggung oleh Riffaterre (1978). 


Keywords


mitos; Rangda; inversi; myth; inversion;

Full Text:

PDF

References


Anderson, Benedict R.O’G. 1972. “The Idea of power in Javanese Culture.” Dalam Holt C.,et al., ed. Culture and Politics in Indonesia. Ithaca, New York: Cornell University Press, 1-69.

Ballinger, Rucina. 2006. “Calon Arang By Toeti Heraty: A New Context for an Old Witch” Dalam Jakarta Post Sunday, 5 November.

Belo, Jane. 1949. Barong and Rangda. New York: J.J Augustin Publisher.

Bianpoen, Carla. 2007 “The Performance Of Calon Arang: Indonesia” Dalam http://www. planetmole.org/daily diakses 15 Februari 2010.

“Diluncurkan Novel Janda dari Jirah”. 2007. Kompas, 22 September. Dalam http://klipingbuku. blogspot.com diunduh 15 Februari 2010.

Dowling, Nancy. 1994. “O Great Goddess”. Indonesian Circle, No. 62.

Fossey, Claire. 2009. Rangda, Bali’s Queen of the Witches. Bangkok: White Lotus Co., Ltd.

Hobsbawm, Eric. 1983. “Inventing Tradition” Dalam The Invention of Tradition. Cambridge: University Press.

Holid, Anwar. 2007. “Seorang Janda di Pinggir Kerajaan” Dalam Matabaca edisi Oktober.

Hooykaas, C. Sivaism in Bali: Two Hypotheses.

Hooykaas, C. 1973. Balinese Bauddha Brahmans. London.

Junus, Umar. 1981. Mitos dan Komunikasi. Jakarta: Penerbit Sinar Harapan.

Magetsari, Noerhadi. 1997. Candi Borobudur: Rekonstruksi Agama dan Filsafatnya. Depok: Fakultas Sastra Universitas Indonesia.

Mantra, Ida Bagus. 1958. “Pengertian Siwa dan Buddha dalam Sejarah Indonesia”. Makalah tidak diterbitkan.

Neumann, Erich. 1972. The Great Mother. New York: Pantheon Books Inc.

Proyek Penelitian dan Pencatatan Kebudayaan Daerah. 1978. Sejarah Daerah Bali. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Proyek Peningkatan Sarana/Prasarana Kehidupan Beragama. 2002. Siwatattwa. Denpasar.

Riffaterre. Michael. 1978. Semiotics of Poetry. Bloomington: Indiana University Press.

Santiko, Hariani. 1987. Kedudukan Bhatari Durga di Jawa pada Abad X-XV. Disertasi: Fakultas Sastra Universitas Indonesia.

Santiko, Hariani. 1997. “The Goddess Durga in the East-Javanese Period.” Dalam Asian Foklore Studies, Vol. 56, No.2.

Santiko, Hariani. 2004. “Kehidupan Beragama Raja Airlangga”. Makalah Seminar tentang Airlangga, Jombang 5-7 Oktober 2004.

Sawitri, Cok. 2007. Novel Janda dari Jirah. Jakarta: Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama.

Sawitri, Cok. Buddha Kula: Kahyang Buddhan dalam Buddha Bali dalam konteks Siwa-Budha diunduh 12 Maret 2012 http://coksawitrisidemen.blogspot.com/2011/09/Buddha-kulakahyangBuddha.

Slametmulyana. 1979. Nagarakretagama dan Tafsir Sejarahnya. Jakarta: Bhratara Karya Aksara.

Spies, Walter and Beryl de Zoete. 1938 (reprinted, 2002). Dance and Drama in Bali. Singapore: Periplus Editions.

Soedjatmoko, dkk (eds.). 1995. Historiografi Indonesia. Jakarta: PT Gramedia.

Soemadio, Bambang (ed.). 1984. “Jaman Kuna” Dalam Sejarah Nasional Indonesia Jilid II. (Mawarti D. Poesponegoro dan Nugroho Notosusanto). Jakarta: Balai Pustaka.

Stephen, Michele. 2001. “Barong and Rangda in the Context of Balinese Origin” dalam Review of Indonesian and Malaysian Affairs, vol. 35, p. 137-194.

Suamba, Ida Bagus Putu. 2009. Siwa Buddha di Indonesia: Ajaran dan Perkembangannya. Denpasar: Unhi.

Suastika, I Made. 1997. Calon Arang dalam Tradisi Bali. Yogyakarta: Duta Wacana University Press. (Disertasi, Universitas Gadjah Mada).

Surasmi, I Gusti Ayu. 2007. Jejak Tantrayana di Bali. Denpasar: CV Bali Media Adhikarsa.

Susanti. Ninie. 2010. Airlangga: Biografi Raja Pembaharu Jawa abad XI.

Jakarta: Komunitas Bambu.

Titib, I Made. 2003. Teologi dan Simbol-Simbol Agama Hindu. Surabaya: Paramita. Yanuartha, I Made. “Leak di bali” http://yanuar.wordpress.com/2007/08/29/filosofi-leakngendih-di-bali/ diakses 26 Mei 2010.




DOI: https://doi.org/10.26499/jentera.v3i1.432

Refbacks

  • There are currently no refbacks.