TRADISI AKIKAH MASYARAKAT MELAYU PENTAS SASTRA LOKAL “SYAIR NYANYIAN ANAK” DALAM KAJIAN ETNOPUITIKA

Sahril Sahril

Abstract


This study examines the Akikah tradition through performing “Syair Nyanyian Anak” to the Malay people of North Sumatra. The problem studied, namely how the concept stage “Syair Nyanyian Anak” is present in Akikah tradition. This study uses the theory ethnopoetics with qualitative research methods. Data was collected through observation, interviews, and literature. The findings of this study are, Akikah tradition is still often done by people, but with regard to the implementation stage “Syair Nyanyian Anak” by a group of very rare marhaban been implemented. The pattern of the local literary scene found a poem without reading the written text sung by the group marhaban. Text lyric sung alternately by marhaban group. Success is highly dependent on the literary stage if voice chanting poetry text. The texts of these poems contain didactic values and can be used as teaching material for the formation of character.


Abstrak

Penelitian ini mengkaji tradisi akikah melalui pentas “Syair Nyanyian Anak” di masyarakat Melayu Sumatera Utara. Masalah yang dikaji adalah bagaimana konsep pentas “Syair Nyanyian Anak” hadir dalam tradisi akikah. Penelitian ini menggunakan teori etnopuitika dengan metode penelitian kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, wawancara, dan studi pustaka. Temuan penelitian ini adalah bahwa tradisi akikah masih sering dilakukan oleh masyarakat, tetapi berkaitan dengan pelaksanaan pentas “Syair Nyanyian Anak” oleh kelompok marhaban sudah sangat langka dilaksanakan. Pola pentas sastra lokal yang ditemukan berupa pembacaan syair tanpa teks tertulis yang dinyanyikan oleh kelompok marhaban. Teks syair dinyanyikan secara bergantian oleh kelompok marhaban. Keberhasilan pentas sastra sangat bergantung pada olah suara yang melantunkan teks syair. Teks-teks syair itu mengandung nilai didaktis dan dapat dijadikan bahan ajar untuk pembentukan karakter anak.



Keywords


Pentas “Syair Nyanyian Anak” dan pembentukan karakter; Performing “Syair Nyanyian Anak” and the formation of character

Full Text:

PDF

References


Arps, Bernard. 1992. Tembang in Two Traditions: Performance and Interpretation of Javanese Literature. Southampton: Hobbs the Printers Ltd.

Hunter, J. Paul. 1991. The Norton Introduction to Poetry (Fourth Edition). New York/London: W. W. Norton & Company.

Jakobson, Roman. 1960 [1987]. “Linguistics and Poetics.” Dalam Pomorska, K. & Rudy, S. Roman Jakobson, Language in Literature. Cambridge, Mass., London, England: The Belknap Press of Harvard University Press.

Koentjaraningrat. 2002. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Rineka Cipta.

Nasution, Ikwanuddin dan T. Silvana Sinar. 2011. Mitos Cerita Rakyat. Medan: USU Press.

Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2004 tentang Rencana Kerja Pemerintah.

Rahyono, F.X. 2009. Kearifan Budaya dalam Kata. Jakarta: Wedatama Widyasastra.

Sapir, Edward. 1921. Language: An Introduction to the Study of Speech.

San Diego, New York, London: Harcourt Brace Jovanovich, Publishers.

Sharief, Zalila dan Jamilah Haji Ahmad. 1993. Kesusastraan Melayu Tradisional. Cetakan Pertama. Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka.

Sherzer, Joel, & Anthony C. Woodbury (eds.). 1987. Native American Discourse:Poetics and rhetoric. Cambridge, New York: Cambridge University Press.

Sinar, T. Luckman dan Syaifuddin. 2002. Kebudayaan Melayu Sumatera Timur. Medan: USU Press.

Sutrisno, F.X. Romo Mudji. 2005. Manusia dan Kebudayaan: dalam Pendidikan Multikultural dan Revitalisasi Hukum Adat, Dalam Perspektif Sejarah. Jakarta: Depdikbud.

Teeuw, A. 1988. Sastra dan Ilmu Sastra. Jakarta: Pustaka Jaya.

Waluyo, Herman J. 1991. Teori dan Apresiasi Puisi. Cetakan Kedua. Jakarta: Erlangga.




DOI: https://doi.org/10.26499/jentera.v3i1.433

Refbacks

  • There are currently no refbacks.