Model Authentic Assessment dalam Pembelajaran Sastra Terintegrasi Karakter Multikultural

Sri Wahyuni, Ari Ambarwati, NFN Junaidi, Junaidi Ghony, Zulkifli Osman

Abstract


Character education, incredibly multicultural characters, must be instilled in students significantly to minimize conflict in a society, including the plural and heterogeneous Indonesian society. Planting multicultural characters, especially in academic learning, can be done by integrating these characters in the learning and assessment process. The research goals to develop an assessment activity and an authentic assessment instrument model in academic learning that integrates multicultural characters. The research method is Research and Development (R&D). The research uses ADDIE model developed by Reiser and Molley, namely Analysis, Design, and Development. The results of the research formulates two findings, first, the model of assessment activities in literary learning that integrates multicultural characters can be done through (1) social studies of life in literary works, (2) through appreciation of literary works that contain multicultural values,(3) through role-playing in drama, (4) through a comparison of literary works, and (5) through field experience when appreciating and writing literary works. Second, the authentic assessment instrument model in academic learning that integrates multicultural characters are developed through the techniques of (1) observing multicultural attitudes, (2) self-assessment related to multicultural attitudes, (3) peer assessment related to multicultural attitudes, (4) direct questions about multicultural attitudes furthermore (5) personal reports related to multicultural attitudes.

 

Abstrak

Pendidikan karakter khususnya karakter multikultural perlu dan penting untuk ditanamkan pada peserta didik terutama untuk meminimalisasi konflik pada suatu masyarakat termasuk masyarakat Indonesia yang majemuk dan heterogen. Penanaman karakter multikultural khususnya dalam pembelajaran sastra dapat dilakukan dengan mengintegrasikan karakter tersebut dalam proses pembelajaran dan asesmennya. Tujuan kajian adalah mengembangkan model kegiatan asesmen dan model instrumen authentic asessment dalam pembelajaran sastra yang mengintegrasikan karakter multikultural. Rancangan penelitian ini adalah Research and Development (R&D). Penelitian menggunakan R & D model ADDIE yang dikembangkan Reiser dan Molley yaitu analisis, desain, dan pengembangan. Hasil penelitian memformulasikan dua temuan, pertama, model aktivitas asesmen dalam pembelajaran sastra yang mengintegrasikan karakter multikultural dapat dilakukan melalui (1) kajian-kajian sosial kehidupan dalam karya sastra, (2) apresiasi karya sastra yang mengandung nilai-nilai multikultural, (3) permainan peran dalam drama, (4) perbandingan karya sastra, dan (5) pengalaman lapangan ketika mengapresiasi dan menulis karya sastra. Kedua, model instrumen authentic assessment dalam pembelajaran sastra yang mengintegrasikan karakter multikultural dikembangkan melalui teknik (1) observasi sikap multikultural, (2) penilaian diri terkait sikap multikultural, (3) penilaian antarteman terkait sikap multikultural, (4) pertanyaan langsung tentang sikap multikultural, dan (5) laporan pribadi terkait sikap multikultural.


Keywords


authentic assessment, karakter, multikultural, pembelajaran sastra

References


Ambarwati, A., Wahyuni, S., & Darihastining, S. (2020). Coffee, Food, and the Crisis of Indone-sian Family Relationship in the Poem of Khong Guan Banquette by Joko Pinurbo. https://doi.org/10.2991/ASSEHR.K.201017.020

https://doi.org/10.2991/assehr.k.201017.020

Andersen, L. . (1981). Assessing Affective charactristics inThe School. Boston: Allyn and Bacon. Boston: Allyn&Bacon.

Azra, A. (2012). Pendidikan Islam :Tradisi dan Modernisasi di Tengah Tantangan Melenium III. Jakarta: Kencana Prenada Media.

Azyumardi Azra. (2007). Merawat Kemajemukan Indonesia. Yogyakarta: Kanisius.

Banks, J. A. (1993). Multicultural Education: Historical Development, Dimensions, and Practice. Review of Research in Education, 19, 3. https://doi.org/10.2307/1167339

https://doi.org/10.2307/1167339

Burhan Nurgiyantoro. (2010). Penilaian Pembelajaran Bahasa. Yogyakarta: BPFE. Yogyakarta: BPFE.

Callison, D. (2007). Authentic Assessment. Chicago: American Library Association (Chicago: American Library Association (ed.)).

Carter Andrews, D. J., & Cosby, M. D. (2021). Eradicating Anti-Black Logics in Schools: Trans-gressive Teaching as a Way Forward. Multicultural Perspectives, 23(3), 135-142. https://doi.org/10.1080/15210960.2021.1982356

https://doi.org/10.1080/15210960.2021.1982356

Clarke, S. (2005). Formative assessment in action weaving the elements together. London: Hodder Murray.

Endah Tri Priyatni. (2015). Desain Pembelajaran Bahasa Indonesia dalam Kurikulum 2013. Jakar-ta: Bumi Aksara.

Farida Hanum. (2005). Pendidikan Multikultural dalam Pluralisme Bangsa. UNY. https://eprints.uny.ac.id/307/1/PENDIDIKAN_MULTIKULTURAL_DALAM_PLURALISME_BANGSA.pdf

Grant, Carl A. & Sleeter, C. (2007). Doing multicultural education for achievement and equity. New York: Taylor & Francis Group, LLC.

Komalasari, & Saripudin. (2017). Karakter Konsep dan Aplikasi Living Values Education. Ban-dung: PT Refika Aditama.

Lickona, T. (2016). Mendidik untuk Membentuk Karakter: Bagaimana Sekolah Dapat Memberikan Pendidikan tentang Sikap Hormat dan Bertanggungjawab (T. oleh J. A. Wamaungo (ed.)). Jakarta: Bumi Aksara.

Mahfud, C. (2011). Pendidikan Multikultural. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Marzuki, Miftahuddin, M. M. (2020). Multicultural education in. Cakrawala Pendidikan, 39(1), 12-25. https://doi.org/10.21831/cp.v39i1.22900

https://doi.org/10.21831/cp.v39i1.22900

Mulyadi, A. (2018). Paradigma Pembelajaran Drama Berbasis Multikulturalisme. 1(1), 1-12.

Robert Maribe Barnc. (2009). Instructional Design. The ADDie Aproach. Springer.

Rosa, S. (2019). Teaching Character Through Oral Stories In Indonesia And Malaysia. Journal of Southeast Asian Studies, 24(2), 176-190. https://doi.org/10.22452/JATI.VOL24NO2.10

https://doi.org/10.22452/jati.vol24no2.10

Rosyadi, Y. F., & Ambarwati, A. (2020). Makananku Adalah Identitasku: Pembacaan Gastrokritik Sastra dalam Novel Aruna dan Lidahnya Karya Laksmi Pamoentjak. Jurnal Pembelajaran Sastra, 2(2), 81-88. https://journal.hiskimalang.com/index.php/hiskimalang/article/view/38/35

https://doi.org/10.51543/hiskimalang.v2i02.38

Rustanto, B. (2015). Masyarakat Multikultur di Indonesia. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Saifuddin Azwar. (2016). Sikap Manusia: Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Schoorman, D., & Bogotch, I. (2010). Conceptualisations of multicultural education among teachers: Implications for practice in universities and schools. Teaching and Teacher Educa-tion, 26(4), 1041-1048. https://doi.org/10.1016/J.TATE.2009.10.047

https://doi.org/10.1016/j.tate.2009.10.047

Singh, B. (2019). Character education in the 21st century. 15(1), 1-12. https://doi.org/10.21831/jss.v15i1.25226.

https://doi.org/10.21831/jss.v15i1.25226

Sluijsmans, D., Dochy, F., Moerkerke, G. (1998). The Use of Self-Peer-and co-Assessment in Higher Education. Heerlen: Otec Publisher.

Sugiyono. (2015). Metode Penelitian dan Pengembangan: Research and Development.Bandung: Penerbit Alfabeta. Bandung: Penerbit Alfabeta.

Sulistyobudi, N. (2014). Implementasi Pendidikan Multikultural di SMA Daerah Istimewa Yogya-karta. Yogyakarta: Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Daerah Istimewa Yogyakarta.

T Lickona. (2015). Character Matters ( Persoalan Karakter ): Bagaimana Membantu Anak Mengembangkan Penilaian yang Baik, Integritas, dan Kebajikan Penting Lainnya (T. oleh J. A. Wamaungo (ed.)). Jakarta: Bumi Aksara.

Wahyuni, S., & Ibrahim, A. S. (2012). Asesmen Pembelajaran Bahasa. Bandung: Refika Aditama.

Yahya Khan. (2010). Pendidikan Karakter Berbasis Potensi Diri. Yogyakarta: Pelangi Publishing.




DOI: https://doi.org/10.26499/jentera.v11i1.4668

Refbacks

  • There are currently no refbacks.