KAJIAN SEMANTIK ETNOGRAFI PADA CERITA RAKYAT JEPANG WARASHIBECHŌJA

Ida Ayu Laksmita Sari

Abstract


This study discuss the word and the sentences containing meaning ethnography in Japanese Folklore of Warashibechōja. This study uses the theory of semantic ethnography focusing to the meanings illustrating the local culture system. Through the text story of Warashibechōja data is collected anda analysed using methodes of descriptive qualitative with techniques note. The result of this study is found the word including sonkeigo constituting oral expression which is based on consideration respect towards the interloculator. In addition to, found the culture vacabularies describing Japanese traditional culture, those are wara, miso, furoshiki, uma, and muko. The illustrated Ideology is someone shall try to do from the small thing seriously to get the best result and found also the intention to diffuse religion of Buddhist in Japan.


Abstrak
Penelitian ini membahas kata serta kalimat yang mengandung makna etnografi pada cerita rakyat Jepang Warashibechōja. Penelitian ini menggunakan teori semantik etnografi yang memfokuskan pada makna-makna yang menggambarkan sistem kebudayaan setempat. Melalui teks cerita Warashibechōja data dikumpulkan dan dianalisis menggunakan metode metode deskriptif kualitatif dengan teknik catat. Hasil dari penelitian ini adalah ditemukannya kata yang termasuk sonkeigo yang merupakan ungkapan tingkat tutur yang didasarkan pada pertimbangan rasa hormat terhadap lawan bicara. Selain itu, ditemukan pula kosakata budaya yang menggambarkan kebudayaan tradisional Jepang, yaitu wara, miso, furoshiki, uma, dan muko. Ideologi yang tergambar adalah seseorang harus berusaha dari hal kecil secara sungguh-sungguh untuk mendapatkan hasil yang terbaik dan terdapat pula maksud untuk menyebarkan agama Buddha di Jepang.


Keywords


semantic ethnography; culture vocabularies; folklore of Japan; semantik etnografi; kosakata budaya; cerita rakyat Jepang;

Full Text:

PDF

References


Ashkenazi, Michael. 2008. Handbook of Japanese Mythology. New York: Oxford University Press.

Hirai, Masao. 1989. Nandemo Wakaru Shinkokugo Handobukku. Toyo: Sanseido.

Hirota, Kouji. 2010. Keys to the Japanese Heart and Soul. Tokyo: Kondansha International Ltd.

Kawauchi, Sayumi dan Ralph F. McCarthy. 2008. Mangga Nippon Mukashi Banashi: Once Upon a Time in Jolly Japan. Tokyo: Kodansha.

Leonard, Jonathan Norton. 2004. Jepang Purba. Terjemahan: Machmoeddhin Noor. Early Japan. Jakarta: Tira Pustaka.

Oishi, Shotaro. 1985. Keigo no Shikumi. Tokyo: Ookurashoo Insatsukyoku.

Saitou, Akio. 2008. Illustrated A Look Into Japan. Tokyo: JTB.

Soepardo, Djojok. 2012. Linguistik Jepang. Surabaya: Bintang.

Sudjianto dan Ahmad Dahidi. 2014. Pengantar Linguistik Bahasa Jepang. Jakarta: Kesaint Blanc.

Sugiura, Youichi dan John K. Gillespie. 2004. Nihon Bunka o Eigo de Shoukaisuru Jiten. Tokyo: Natsume.

Sugiyama, Akira. 2000. Warashibechōja. Tokyo: Shogakukan.




DOI: https://doi.org/10.26499/jentera.v4i2.471

Refbacks

  • There are currently no refbacks.