“The Forbidden Kingdom”: Dari Representasi sampai Dependensi Kajian Orientalisme Edward Said

Badri Badri, Abi Ihsanullah, Lilis Heriyanti

Abstract


The objectives of this research are to describe the representation and the dependency of the East and West using Edward Said's Orientalism. This research uses a descriptive qualitative method. The data collection method uses library research. The researcher watched The Forbidden Kingdom movie, then read books and journals that related to the topic. Data analysis was carried out by descriptive analysis between the data obtained and the explanation of the theory. The findings are the author represents the East through Lu Yan, The Silent Monk, Warlord, and Monkey King. Lu Yan represents a lazy and irrational person, The Silent Monk represents a harbored suspicion person, Warlord represents a depravity and inhuman person, and Monkey King represents a foolish person. The author also represents the East through the forests which have high grass and the deserts which have extreme weather. These places are dangerous and not friendly. The author also represents the East through citizens who are irrational and love violence. The author describes dependency on East to West, through China to Jason, while Jason is pulled by the golden staff to China in order to make China peaceful.

 

Abstrak

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menggambarkan representasi serta ketergantungan Timur dan Barat menggunakan teori orientalisme milik Edward Said. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Metode pengumpulan data menggunakan studi pustaka. Peneliti menonton film The Forbidden Kingdom kemudian melakukan pembacaan terhadap buku dan jurnal terkait dengan topik yang akan diteliti. Analisis data dilakukan dengan cara analisis deskriptif antara data-data yang diperoleh dengan penjelasan teori. Hasil dari penelitian ini yaitu pengarang merepresentasikan Timur melalui tokoh Lu Yan, Biksu Pendiam, Warlord, dan Raja Monyet. Lu Yan digambarkan sebagai sosok yang pemalas dan irasional, Biksu Pendiam digambarkan sebagai sosok yang memendam rasa curiga, Warlord digambarkan sebagai sosok yang bejat moral dan tidak manusiawi, serta Raja Kera digambarkan sebagai sosok yang bodoh. Pengarang juga merepresentasikan Timur melalui hutan yang mempunyai rerumputan tinggi dan padang pasir yang bercuaca ekstrim. Dua tempat ini berbahaya dan tidak bersahabat. Pengarang juga merepresentasikan Timur melalui kehidupan sosial warga yang irasional dan mendahulukan kekerasan. Pengarang merepresentasikan ketergantungan Timur terhadap Barat melalui China terhadap Jason yang diawali dengan ditariknya Jason oleh tongkat emas menuju China untuk membuat China damai kembali.


Keywords


orientalism; dependency; The Forbidden Kingdom

References


Beck, E., & Wahab, S. (2015). Orientalism, oppression, and contemporary social work. Dalam J. D. Wright, International Encyclopedia of the Social & Behavioral Sciences (Edisi kedua), 428-434. Elsevier. DOI: http://dx.doi.org/10.1016/B978-0-08-097086-8.28066-5.

Bryce, D., & Čaušević, S. (2019). Orientalism, Balkanism and Europe's Ottoman heritage. Annals of Tourism Reseach, 77, 92-105. DOI: https://doi.org/10.1016/j.annals.2019.06.002

Burges, A. (1971). English literature. New York: Penguin Books.

Dirlik, A. (1996). Chinese history and the question of orientalism. History and Theory, 35(4), 96-118. DOI: https://doi.org/10.2307/2505446

Fanon, F. (1967). Black skin, white mask. Grove.

Faruk. (2007). Belenggu pasca-kolonial: Hegemoni & resistensi dalam sastra Indonesia. Pustaka Pelajar.

_____. (2017). Metode penelitian sastra: Sebuah penjelajahan awal. Pustaka Pelajar.

de Souza, L. E. V., Bosco, E. M. G. R. L., Calvacante, A. G., & da Costa Ferreira, L. (2018). Postcolonial theories meet energy studies: "Institutional orientalism" as a barrier for renewable electricity trade in the Mediterranean region. Energy Research & Social Science, 40, 91-100. https://doi.org/10.1016/j.erss.2017.12.001

Hall, S. (1971). Representation: Cultural representation and signifying practice. Sage Publications.

Irfanullah, G. (2015). Orientalisme romantis: Imajinasi tentang Timur sebelum Edward Said. Jurnal Studi Al-Qur'an; Membangun Tradisi Berfikir Qur'ani, 11(2), 157-165. DOI: https://doi.org/10.21009/JSQ.011.2.05

Koefoed, L., & Haldrup M. (2020). Orientalism. Dalam A. Kobayashi (Ed.), International Encyclopedia of Human Geography, 10(2), 19-24. DOI: https://doi.org/10.1016/B978-0-08-102295-5.10203-3.

https://doi.org/10.1016/B978-0-08-102295-5.10203-3

Lodge, D. (1988). Modern criticism and theory. Longman.

Loomba, A. (2015). Colonialism/postcolonialism (Edisi ketiga). Routledge.

https://doi.org/10.4324/9781315751245

Macfie, A. L. (2002). Orientalism. Longman.

Mellor, P. A. (2004). Orientalism, representation and religion: The reality behind the myth. Religion, 34(2), 99-112. DOI: https://doi.org/10.1016/j.religion.2003.12.002

Minkoff, R. (2008). The forbidden kingdom. Lionsgate & The Weinstein Company.

Nuryanto, A. B. F. (2016). Rantai usang wacana kolonial dalam trilogi The Lord of the Rings karya J. R. R Tolkien (Tesis, Universitas Gadjah Mada).

Pudo, F. (2019). Representasi Timur Tengah dalam novel Rebel of the Sands karya Alwyn Hamilton kajian pascakolonial (Tesis, Universitas Gadjah Mada).

Said, E. (1979). Orientalism. Vintage Books.

_____. (1995). Kebudayaan dan kekuasaan. Mizan.

_____. (2010). Orientalisme. Pustaka Pelajar.

Septiyani, R. E. (2017). Representasi Bali dalam novel Ayu Manda karya I Made Iwan Darmawan: Kajian poskolonialisme (Tesis, Universitas Gadjah Mada).

Susmihara. (2017). Sejarah perkembanagan orientalis. Jurnal Rihlah, 5(1), 41-53. DOI: https://doi.org/10.24252/rihlah.v5i1.3182

Teng, H. M. B. A. (2016). Orientalis dan orientalisme dalam perspektif sejarah. Jurnal Ilmu Budaya, 4(1), 48-63.

Varisco, D. M. (2015). Orientalism. Dalam J. D. Wright, International Encyclopedia of the Social & Behavioral Sciences (Edisi kedua), 423-427. Elsevier. DOI: https://doi.org/10.1016/B978-0-08-097086-8.12123-3.

Wei, L., Qian, J., & Sun, J. (2018). Self-orientalism, joke-work and host-tourist relation. Annals of Tourism, 68, 89-99.

https://doi.org/10.1016/j.annals.2017.12.003

Yan, G., & Santos, C. A. (2009). "China Forever": Tourism discourse and self-orientalism. Annals of Tourism Reseach, 36(2), 295-315. DOI: https://doi.org/10.1016/j.annals.2009.01.003




DOI: https://doi.org/10.26499/jentera.v12i1.4711

Refbacks

  • There are currently no refbacks.