Kearifan Lokal dalam Dua Novelet Anak Karya Dadan Sutisna

Zulfikar Alamsyah, Agus Suherman

Abstract


This study aims to reveal the value of local wisdom in the two children's stories by Dadan Sutisna, Nu Ngageugeuh Legok Kiara, and Mystery Haur Geulis. After being analyzed using the content analysis method, it was found that these two stories have five values of local wisdom related to the fields of education, social, ethics, culture, and religiosity. In the conclusion of this study, the novellet entitled Nu Ngageugeuh Legok Kiara contains the value of local wisdom related to the relationship between humans and nature. Humans as intelligent beings must be able to live in harmony with nature. Meanwhile, the novellet Mystery of Haur Geulis contains the value of local wisdom related to culture and people's beliefs that must be respected and recognized as our national identity. Therefore, these two children's stories deserve to be used as teaching materials in schools to introduce the local wisdom of the Sundanese people to maintain a local culture in the younger generation.


Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan nilai kearifan lokal yang terkandung dalam kedua cerita anak karya Dadan Sutisna yang berjudul Nu Ngageugeuh Legok Kiara dan Misteri Haur Geulis. Setelah dianalisis dengan menggunakan metode analisis isi konten dan teknik pengkajian isi dokumen, ditemukan hasil bahwa kedua cerita ini memiliki lima nilai kearifan lokal yang berkaitan dengan bidang pendidikan, sosial, etika, budaya, dan religiositas. Kesimpulan dari penelitian ini, novelet berjudul yang Nu Ngageugeuh Legok Kiara mengandung nilai kearifan lokal yang berkaitan dengan hubungan antara manusia dengan alam, intinya manusia harus bisa hidup selaras dengan alam, sedangkan novelet Misteri Haur Geulis mengandung nilai kearifan lokal yang berkaitan dengan kebudayaan dan kepercayaan masyarakat yang harus dihormati dan diakui sebagai identitas kebangsaan. Oleh sebab itu, kedua cerita anak ini bisa dijadikan alternatif bahan ajar di sekolah untuk memperkenalkan khasanah sastra daerah dan sekaligus nilai kearifan lokal kepada peserta didik.


Keywords


children’s story, culture, local wisdom, value

References


Adisusilo, S. (2012). Pembelajaran Nilai karakter. Rajawali Press.

Fajarini, U. (2014). Peranan Kearifan Lokal Dalam Pendidikan Karakter. SOSIO DIDAKTIKA: Social Science Education Journal, 1(2). https://doi.org/10.15408/sd.v1i2.1225

Fauzi, A., & Ainol. (2021). Transkulturai Nilai Satlogi sebagai Pilar dalam Membangun Pendidikan Inklusif. Indonesian Journal of Humanities and Social Sciences, 2(2), 109-124. https://ejournal.iai-tribakti.ac.id/index.php/IJHSS/article/view/1911

Fitriyani, P. (2018). Pendidikan Karakter Bagi Generasi Z. Prosiding Konferensi Nasional Ke-7, 307-314.

Hendrawanto, Y. (2017). Pemilihan Novel Indonesia Bermuatan Nilai Kearifan Lokal Sebagai Alternatif Bahan Ajar Teks Cerita Fiksi. Deiksis - Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia, 4(1), 46-53.

https://doi.org/10.33603/deiksis.v4i1.404

Istiawati, N. F. (2016). Pendidikan Karakter Berbasis Nilai-Nilai Kearifan Lokal Adat Ammatoa Dalam Menumbuhkan Karakter Konservasi. CENDEKIA: Journal of Education and Teaching, 10(1), 1-18.

https://doi.org/10.30957/cendekia.v10i1.78

Kasmi, H. (2019). Nilai-nilai Kearifan Lokal dalam Novel Tempat Paling Sunyi Karya Arafat Nur. Jurnal Metamorfosa, 7(2), 161-169.

Koswara, D., Haerudin, D., Hyangsewu, P., & Suherman, A. (2020). Nilai Kearifan Lokal dalam Naskah Sunda Kuno Wawacan Kean Santang di Kabupaten Purwakarta (Kajian Filologi dan Etnopedagogi). Metasastra, 12(2), 101-108.

Lubis, N. A., Simamora, G. R. B., & Annisa. (2021). Analisis Nilai-nilai Kearifan Lokal dalam Novel Mangalua Karya Idris Pasaribu. Asas: Jurnal Sastra, 10(1), 74-84.

Njatrijani, R. (2018). Kearifan Lokal Dalam Perspektif Budaya Kota Semarang. Gema Keadilan, 5(September), 16-31.

https://doi.org/10.14710/gk.2018.3580

Nugrahani, F. (2014). Metode Penelitian Kualitatif dalam Penelitian Pendidikan Bahasa. Cakra Books.

Prensky, M. (2001). Digital Natives, Digital Immigrants. MCB University Press, Vol. 9 No. 5, October 2001.

https://doi.org/10.1108/10748120110424816

Rakhmah, D. N., & Azizah, S. N. (2020). Memahami Generasi Pascamilenial: Sebuah Tinjauan Praktik Pembelajaran Siswa. Masyarakat Indonesia: Majalah Ilmu-Ilmu Sosial Indonesia, 46(1), 49-64.

https://doi.org/10.14203/jmi.v46i1.866

Sakitri, G. (2021). Selamat Datang GenZ, Sang Penggerak Inovasi. Forum Manajemen, 35(2), 1-10.

Saputra, G. A. S. (2013). Enhacing Local Wisdom Through Local Content of Elementary School in Java, Indonesia. Proceeding of the Global Summit on Education 2013, 614-620.

Setyo Widodo, G., & Sita Rofiqoh, K. (2020). Pengembangan Guru Profesional Menghadapi Generasi Alpha. Jurnal Ilmiah Pendidikan Citra Bakti, 7(1), 13-22. https://doi.org/10.38048/jipcb.v7i1.67

Shufa, F., Khusna, N., & Artikel, S. (2018). Pembelajaran Berbasis Kearifan Lokal Di Sekolah Dasar : Sebuah Kerangka Konseptual. Inopendas Jurnal Ilmiah Kependidikan, 1(1), 48-53.

Statistik, B. P. (2020). Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur Generasi (Jiwa). https://www.bps.go.id/

Suherman, A. (2018). Jabar Masagi: Penguatan Karakter bagi Generasi Milenial Berbasis Kearifan Lokal. Lokabasa, 9(2), 107-113.

https://doi.org/10.17509/jlb.v9i2.15678

Suherman, A., Ma'mun, T. N., Darsa, U. A., & Ikhwan, I. (2021). The Values of Local Wisdom in Wawacan Pandita Sawang Manuscripts. Lokabasa, 12(2), 233-243.

Sultoni, A., & Hilmi, H. S. (2015). Pembelajaran Sastra Berbasis Kearifan Lokal Sebagai Upaya Optimalisasi Pendidikan Karakter Kebangsaan Menuju Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Seminar Nasional Pendidikan Bahasa Indonesia 2015, 229-236.

Sutisna, D. (2017). Misteri Haur Geulis. Kiblat.

Sutisna, D. (2018). Nu Ngageugeuh Legok Kiara. Kiblat.

Trianton, T. (2015). Strategi Pemertahanan Identitas dan Diplomasi Budaya melalui Pengajaran Sastra Etnik Bagi Penutur Asing. Makalah Dalam Konferensi Bahasa Dan Sastra III, UNS, Surakarta, 608-614.

Tulgan, B. (2013). Meet Generation Z: The second generation within the giant "Millennial" cohort.

Wagiran. (2012). Pengembangan Karakter Berbasis Kearifan Lokal Hamemayu Hayuning Bawana (Identifikasi Nilai-nilai Karakter Berbasis Budaya). Jurnal Pendidikan Karakter, 3(3), 329-339.

https://doi.org/10.21831/jpk.v0i3.1249

Youarti, I. E., & Hidayah, N. (2018). Perilaku Phubbing Sebagai Karakter Remaja Generasi Z. Jurnal Fokus Konseling, 4(1), 143-152.

https://doi.org/10.26638/jfk.553.2099

Yuliati, Y. (2011). Perubahan Ekologis Dalam Strategi Adaptasi Masyarakat di Pegunungan Tengger (Suatu Kajian Gender dan Lingkungan). UB Press.




DOI: https://doi.org/10.26499/jentera.v11i2.5402

Refbacks

  • There are currently no refbacks.