Identitas Kuliner Nusantara dalam Kumpulan Puisi Aku Lihat Bali Karya Mas Triadnyani

Dian Hartati, Ahmad Abdul Karim

Abstract


Culinary-themed poetry phenomenon shows that poets begin to construct and utilize culinary issues in the creative process. Responding to this phenomenon, it is important to interpret the elements of literary gastronomy in culinary-themed poetic texts. This research aims to describe the culinary identity of the deep archipelago poetry collection I See Bali by Mas Triadnyani. Poetry studies utilize a qualitative approach and study design gastrocritic. The approach and design of the study are used as an effort to unravel the culinary identity of the archipelago in poetry texts. Data collection techniques apply reading techniques, note-taking techniques, and literature study techniques to books, journals, articles, and readings that are relevant to the focus of the study. The data that has been collected is processed through several stages, including data selection, data meaning, and conclusions in the form of interpretation of the selected data. The results of the analysis show that the lyrics in the poetry text symbolically show behavior in the form of (1) the feeling of pleasure when eating crackers and spice-scented dishes, (2) measurements are used to create dishes according to recipes, (3) the unique sound created when eating crackers is a contemporary musical performance; (4) ketupat and kerupuk have different names in each region, (5) the diamond is closely related to the history of the spread of Islam by Sunan Kalijaga, (6) ketupat become one of the culinary archipelagoes that is closely related to tradition Idulfitri, and (7) crackers has existed since the Mataram kingdom, Dutch East Indies colonialism, to the contemporary era.

 

Abstrak

Fenomena puisi bertema kuliner menunjukkan para penyair mulai mengonstruksi dan memanfaatkan isu kuliner dalam proses kreatif. Merespons fenomena tersebut, penting dilakukan penafsiran anasir gastronomi sastra dalam teks-teks puisi bertema kuliner. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan identitas kuliner nusantara dalam kumpulan puisi Aku Lihat Bali karya Mas Triadnyani. Kajian puisi memanfaatkan pendekatan kualitatif dan desain kajian gastrokritik. Pendekatan dan desain kajian dimanfaatkan sebagai upaya membongkar identitas kuliner nusantara dalam teks puisi. Teknik pengumpulan data menerapkan teknik membaca, teknik mencatat, serta teknik studi literatur terhadap buku, jurnal, artikel, dan berbagai bacaan yang relevan dengan fokus kajian. Semua data yang telah dihimpun diolah melalui beberapa tahapan, meliputi pemilihan data, pemaknaan data, serta simpulan berupa tafsir terhadap data terpilih. Hasil analisis menunjukkan aku lirik dalam teks puisi secara simbolis menunjukkan perilaku berupa (1) perasaan senang saat menyantap kerupuk dan masakan beraroma rempah, (2) takaran digunakan untuk menciptakan masakan sesuai dengan resep, (3) suara unik yang tercipta saat menyantap kerupuk merupakan sebuah pertunjukkan musik kontemporer, (4) ketupat dan kerupuk mempunyai penamaan yang berbeda-beda di setiap daerah, (5) ketupat berhubungan erat dengan sejarah penyebaran agama Islam yang dilakukan oleh Sunan Kalijaga, (6) ketupat menjadi salah satu kuliner nusantara yang bertalian erat dengan tradisi Idulfitri, dan (7) kerupuk memiliki eksistensi mulai dari masa kerajaan Mataram, kolonialisme Hindia Belanda, hingga era kontemporer.


Keywords


archipelago culinary identity; poetry; gastro criticism

References


Achroni, D. (2017). Belajar dari makanan tradisional Jawa. Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. https://badanbahasa.kemdikbud.go.id/resource/doc/files/8._Isi_dan_Sampul_Belajar_dari_Makanan_Tradisional_Jawa.pdf

Allhoff, F. & Monroe, D. (Eds). (2007). Food and philosphy: Eat, think, and be merry. Blackwell.

Ambarwati, A., Wahyuni, S., & Darihastining, S. (2020). Coffee, food, and the crisis of Indonesian family relationship in the poem of Khong Guan Banquette by Joko Pinurbo. International Conference on Community Development (ICCD 2020), 477(Iccd), 88-92. https://doi.org/10.2991/assehr.k.201017.020

Aminuddin. (2015). Pengantar apresiasi karya sastra. Sinar Baru Algensindo.

Anantama, M. D., & Suryanto, S. (2020). Kuliner dan identitas keindonesiaan dalam novel Pulang karya Leila S. Chudori. Atavisme, 23(2), 206-219. https://doi.org/10.24257/atavisme.v23i2.688.206-219

Arif, M., & Melki, Y. L. (2019). Nilai pendidikan dalam tradisi lebaran ketupat masyarakat Suku Jawa Tondano di Gorontalo. Madani, 1(2), 144-159. http://www.journal.iaingorontalo.ac.id/index.php/md/article/view/1068/839

Butler, M. I., Bastiaanssen, T. F. S., Long-Smith, C., Berding, K., Morkl, S., Cusack, A. M., Strain, C., Busca, K., Porteous-Allen, P., Claesson, M. J., Stanton, C., Cryan, J. F., Allen, D., & Dinan, T. G. (2020). Recipe for a healthy gut: Intake of unpasteurised milk is associated with increased lactobacillus abundance in the human gut microbiome. Nutrients, 12(5), 1-21. https://doi.org/10.3390/nu12051468

Cahyono, M. D., & Nurcahyo, H. (2022). Kerupuk Klenteng Bojonegoro dalam Perspektif sejarah dan gastronomi budaya. Jurnal Budaya Nusantara, 5(2), 83-94. https://seide.id/kuliner-nusan-

https://doi.org/10.36456/b.nusantara.vol5.no2.a5277

Duke, J. A. (2002). CRC handbook of medicinal spices. CRC Press.

https://doi.org/10.1201/9781420040487

Endraswara, S. (2018). Metodologi penelitian gastronomi sastra. Textilium.

Fajar, Y. (2017). Makanan, relasi sosial, dan identitas. Basis 07-08, 36-42.

Fang, L. Y. (2011). Sejarah kesusastraan Melayu klasik. Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

Faqih, F. I., & Setyawan, A. (2022). Penguatan literasi wisata budaya madura dalam pembelajaran bahasa Indonesia melalui pengaktualan kuliner Pulau Mandangin sebagai pendukung pembelajaran di era merdeka belajar. Ghancaran: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, 85-96. https://doi.org/10.19105/ghancaran.vi.7451

Flynn, M. M., Reinert, S., & Schiff, A. R. (2013). A six-week cooking program of plant-based recipes improves food security, body weight, and food purchases for food pantry clients. Journal of Hunger & Environmental Nutrition, 8(1), 73-84.

https://doi.org/10.1080/19320248.2012.758066

Halligan, M. (1991). Eat my words. Angus & Roberston.

Hardiningtyas, P. R., & Turaeni, N. N. T. (2021). Identitas budaya dan pradoksal kuliner tradisional dalam cerpen Ketika Saatnya dan Kisah-Kisah Lainnya. Kandai, 17(2), 256-279. https://doi.org/10.26499/jk.v17i2.2811

Hatibie, I. K., & Priyambodo, T. K. (2019). Nilai historis pada makanan tradisional tiliaya dalam konteks kebudayaan Gorontalo. Tulip: Tulisan Ilmiah Pariwisata, 2(1), 29-42.

Helmalia, A. W., Putrid, P., & Dirpan, A. (2019). Potensi rempah-rempah tradisional sebagai sumber antioksidan alami untuk bahan baku pangan fungsional. Canrea Journal: Food Technology, Nutritions, and Culinary Journal, 2(1), 26-31. https://doi.org/10.20956/canrea.v2i1.113

Intan, T. (2021). Little Bit of Muffin Karya Aiu Ahra: Yummy Lit pada persimpangan teen lit dan sastra kuliner. Jurnal Pesona, 7(2), 81-96.

https://doi.org/10.52657/jp.v7i2.1501

Khoiri, A. M. (2022, November 13). Survei anak muda Indonesia lebih memilih kuliner luar. Detik Travel. https://travel.detik.com/travel-news/d-6403264/survei-anak-muda-indonesia-lebih-memilih-kuliner-luar

Kiple, K. F., & Ornelas, K. C. (Eds.). (2000). The Cambridge world history of food. Cambridge University Press, 2.

https://doi.org/10.1017/CHOL9780521402149

Kiriana, I. N. (2021). Mutiara sekandung. Yayasan Guna Widya Paramesthi Yaguwipa.

Kiswara, T. K. (2018). Pementasan topeng sidakarya pada upacara Dewa Yadnya Di pura desa, Desa Tinggarsari Kecamatan Busungbiu Kabupaten Buleleng. Proseding Seminar Nasional Agama, Adat, Seni Dan Sejarah Di Zaman Milenieal, 5(1), 57-60.

Klitzing, A. (2021). 'Gilded Gravel in the Bowl': Ireland's cuisine and culinary heritage in the poetry of Seamus Heaney. Folk Life, 59(2), 101-122. https://doi.org/10.1080/04308778.2021.1957423

Maesaroh, I., & Gaffar, A. (2022). Pembacaan Surah Al-Taubah dalam tradisi kupatan masyarakat muslim suku Sunda (studi living Quran di Desa Lipu Masagena Konawe Selatan). El Maqra': Tafsir, Hadis dan Teologi, 2(1), 1-11.

Miles, M. B., Huberman, A. M., & Saldaña, J. (2018). Qualitative data analysis: A methods sourcebook. SAGE Publications.

Montanari, M. (2006). Food is culture. Columbia University Press.

Mustapa, R. S., & Supratno, H. (2018). Sastra kuliner sebagai sarana pendidikan karakter (analisis novel Gerimis di Arc de Triomphe karya Nunik Utami). Didaktik: Jurnal Ilmiah PGSD STKIP Subang, 4(2), 279-290.

https://doi.org/10.36989/didaktik.v4i2.75

Oktavia, L. (2019). Makna upacara wiwaha Hindu Jawa (studi kasus di Desa Poncokresno Kecamatan Negerikaton Kabupaten Pesawaran) (Disertasi, UIN Raden Intan Lampung).

Pradopo, R. D. (1995). Pengkajian puisi. Gajah Mada University Press.

Pristiwasa, I. W. T. K., & Zahari, Z. (2022). Pariwisata sebagai model, sistem dan praktik. Pradina Pustaka.

Rahman, F. (2016). Jejak rasa Nusantara: Sejarah makanan Indonesia. PT Gramedia Pustaka Utama.

Ramadhan, K. (2021). Gastrodiplomasi sebagai sebuah strategi Indonesia dalam memperkenalkan budaya kuliner di Perancis. Global and Policy Journal of International Relations, 9(1), 15-27. https://doi.org/10.33005/jgp.v9i1.2345

Ratnawati, T., & Lokajaya, I. N. (2021). Coaching small industries kerupuk kawasan wisata Ujungpangkah Kabupaten Gresik. Abimanyu: Journal of Community Engagement, 2(1), 9-19. https://doi.org/10.26740/abi.v2i1.8188

Rianti, A., Novenia, A. E., Christopher, A., Lestari, D., & Parassih, E. K. (2018). Ketupat as traditional food of Indonesian culture. Journal of Ethnic Foods, 5(1), 4-9. https://doi.org/10.1016/j.jef.2018.01.001

Robi, Y., Kartikawati, S. M., & Muflihati. (2019). Etnobotani rempah tradisional di Desa Empoto Kabupaten Sanggau Kalimantan Barat. Jurnal Hutan Lestari, 7(1), 130-142. https://doi.org/10.26418/jhl.v7i1.31179

Sayuti, S. A. (2010). Berkenalan dengan puisi. Gama Media.

Seligman, M. (2005). Authentic happiness. Free Press.

Setyawan, H. (2022). Identifikasi dan pemanfaatan tanaman masa Jawa Kuna : Studi kasus relief Ramayana dan Kresnayana Candi Prambanan. Naditira Widya, 16(1), 1-22. https://doi.org/10.24832/nw.v16i1.498

Syahrani, A. W., & Ramadhani, M. S. (2022). Interaksi Islam dengan budaya Banjar. Cross-Border, 5(2), 981-994.

Tarigan, H. G. (1991). Prinsip-prinsip dasar sastra. Angkasa.

Tobin, R. W. (2002). What is gastrocriticism? Dix-Septieme Siecle, 217(4), 621-630.

https://doi.org/10.3917/dss.024.0621

Triadnyani, M. (2011). Mencari pura. Penerbit Koekoesan.

Triadnyani, M. (2015). Aku lihat Bali. Penerbit Koekoesan.

Tussyahada, A., & Limbong, P. F. (2022). Novel Rahasia Salinem karya Brilliant Yotenega dan Wisnu Suryaning Adji: Perspektif gastrocriticism. Semiotika: Jurnal Ilmu Sastra dan Linguistik, 23(2), 136-146. https://doi.org/10.19184/semiotika.v23i2.32514

Widianto, S. (2017). Dapurmu (Perwujudan konsep totalitas dan intimitas dalam pertunjukan musik). Dewa Ruci: Jurnal Pengkajian Dan Penciptaan Seni, 12(1), 22-30. https://doi.org/10.33153/dewaruci.v12i1.2517

Winarno, F. G., & Winarno, S. A. A. (2017). Gastronomi molekuler. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Wiyatmi. (2009). Pengantar kajian sastra. Pustaka Book Publisher.




DOI: https://doi.org/10.26499/jentera.v12i1.6002

Refbacks

  • There are currently no refbacks.