DEKONSTRUKSI DALAM CERPEN MONOLOG "AKU, PEMBUNUH MUNIR" KARYA SENO GUMIRA AJIDARMA

Ephrilia Noor Fitriana

Abstract


AbstractThis papper is a study of identifying the explicit meaning of monologue short story entitled "Aku, Pembunuh Munir" by Seno Gumira Ajidarma. The pronlem of the study is denoted through words, phrases and sentences used by the author tend to imply contradictive meanings. The method uses literatute study and deep meaning towards the text applying deconstruction theory by Derrida in order to help elaborate the meaning in wide point of view. The result of the study says that the meaning of text contains contradictive, irony and paradox meanings, consisting: the confession of character "Aku" does not reveal the murderer of Munir. The study concludes that those contradictive, irony and pa radox meanings represent the impression of a satire of Indonesian law which tends to be loose delivered by the author.


Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi makna eksplisit dari cerpen monolog yang berjudul "Aku, Pembunuh Munir" karya Seno Gumira Ajidarma. Masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah makna-makna kontradiktif yang tersirat pada kata-kata, frase, dan kalimat yang digunakan oleh pengarang. Dalam penelitian ini digunakan metode studi literatur serta pemaknaan yang mendalam terhadap teks dengan menerapkan teori dekonstruksi Derrida untuk membantu menguraikan makna secara luas. Hasil penelitian ini adalah makna-makna kontradiktif, ironi, dan paradoks dalam kata-kata yang digunakan oleh pengarang, yaitu pengakuan tokoh "Aku" yang sebenarnya  ti dak menjawab siapa pembunuh Munir yang sesungguhnya. Simpulan penelitian ini adalah pengarang ingin menyampaikan makna-makna kontradiktif, ironi, dan paradoks yang merupakan sindiran terhadap hukum di Indonesia yang dirasa kurang tegas terkait dengan kasus Munir.

 



Keywords


deconstruction; contradictive; irony; paradox; Derrida; dekonstruksi; kontradiktif; ironi; paradoks;

References


Al-Fayyadl, Muhammad. (2005). Derrida. Yogyakarta: Lkis Pelangi Aksara.

Abram, M.H. (1981). A Glossary Of Literary Terms. Holt, New York: Rinehart and Winston.

Ajidarma, Seno Gumira. (2014). Aku, Pembunuh Munir Cerpen Pilihan Kompas 2013. Jakarta: PT Gramedia.

Endraswara, Suwardi. (2003). Metode Penelitian Sastra: Epistemologi, Model, Teori, dan Aplikasi. Yogyakarta: FBS UNY.

Ghofur, Abd. (2014). Analasis Dekonstruksi Tokoh Takeshi dan Mitsusaburo da-lam Novel Silent Cry Karya Kenzaburo Oe Perspektif Jacques Derrida. Jurnal OKARA 1 (1).

Habsari. (2015). "Aku, Pembunuh Munir" Karya Seno Gumira Ajidarma: Kajian Semiotika Roland Barthes. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.

Karnanta, Kukuh Yudha. (2015). Hierarki Sastra Populer dalam Arena Sastra In-donesia Kontemporer. Jentera: Jurnal Kajian Sastra 4 (1). https://doi.org/10.26499/jentera.v4i1.379

Moleong, Lexy J. (2000). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Nurgiantoro, Burhan. (2007). Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta:

Gadjah Mada University Press.

Oktaviantina, Adek Dwi. (2014). Dekonstruksi Budaya dalam Cerpen Kartini Karya Putu Wijaya. Jurnal Bebasan 1 (2).

Ratna, Nyoman Kutha. (2011). Teori, Metode, dan Teknik Penelitian Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Ronidin. (2015). Pembacaan Dekonstruksi Cerpen “Zina” Karya Putu Wijaya. Jurnal Puitika 2 (1).

Sarup, Madan. (2008). Panduan Pengantar untuk Memahami Postrukturalisme & Posmodernisme (Terjemahan Medhy Aginta Hidayat). Yogyakarta: Jalasutra.

Zulfadhli. (2009). Dekonstruksi dalam Cerpen Malin Kundang, Ibunya Durhaka Karya A. A. Navis. Jurnal Pendidikan Bahasa, Sastra, dan Seni 10 (2).




DOI: https://doi.org/10.26499/jentera.v8i1.719

Refbacks

  • There are currently no refbacks.