Psikologi Tokoh Utama dalam Cerita Rakyat Cupak Gurantang dan Bawang Merah Bawang Putih: Kajian Sastra Perbandingan

Baiq Alvi Ramdantia, Saharudin Saharudin, Murahim Murahim, Agusman Agusman

Abstract


The folklore of Cupak Gurantang (CG) and Bawang Merah Bawang Putih (BMBP) was born and developed in the community and spread using everyday language. The folklore (CG) and (BMBP) tell about two brothers, but not siblings. Both stories have similarities in the characters and characterization in the story. This study aims to determine the similarities or differences in the classification of the emotions of the main characters in the folklore in terms of character psychology. The study approach used in the study is the study of literary psychology, Krech's classification theory and comparative literature studies. The data analysis technique used is the content analysis technique with the following steps: 1) identifying the emotions of the characters in the stories (CG) and (BMBP), 2) classifying the emotions of the characters based on the characterization of the characters in the story, 3) analyzing the emotions in the stories (CG) and (BMBP) by describing the data that has been obtained using David Krech's emotion classification theory, 4) comparing the emotions of the main characters in the stories (CG) and (BMBP). The results of the study show that the main characters in the folklore (CG) and (BMBP) have similarities and differences in emotions between characters. The characters Cupak and Bawang Merah have similar emotional classifications, namely anger, hatred and failure. The similarities in the emotions of the characters Cupak and Bawang Merah are due to the same character between the two. This is motivated by envy of their younger sibling and the luck that they never got. Thus, the envy that exists within them affects the psychological condition that they must have what their younger sibling has even though they have to do it in a cunning way. Meanwhile, the characters Gurantang and Bawang Putih have different emotions, but have the same character. The similarities in their characters are motivated by a life that demands them to be good and patient people.

 

Abstrak

Cerita rakyat Cupak Gurantang (CG) dan Bawang Merah Bawang Putih  (BMBP) lahir dan berkembang di tengah-tengah masyarakat serta menyebar dengan menggunakan bahasa sehari-hari. Cerita rakyat (CG) dan (BMBP) menceritakan tentang dua orang bersaudara, namun bukan saudara kandung. Kedua cerita ini memiliki kemiripan pada tokoh dan penokohan dalam ceritanya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persamaan atau perbedaan klasifikasi emosi tokoh utama dalam cerita rakyat tersebut pada aspek psikologi tokoh. Pendekatan kajian yang digunakan dalam penelitian adaalah kajian psikologi sastra teori klasifikasi Krech dan kajian sastra banding. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis isi dengan langkah-langkah: 1) mengidentifikasi emosi tokoh dalam cerita (CG) dan (BMBP), 2) mengklasifikasikan emosi tokoh berdasarkan penokohan tokoh dalam cerita, 3) menganalisis emosi dalam cerita (CG) dan (BMBP) dengan mendeskripsikan data yang telah diperoleh menggunaakan teori klasfikasi emosi David Krech, 4) melakukan perbandingan emosi tokoh utama dalam cerita (CG) dan (BMBP). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tokoh utama dalam cerita rakyat (CG) dan (BMBP) memiliki persamaan dan perbedaan emosi antar tokoh. Tokoh Cupak dan Bawang Merah memiliki persamaan klasifikasi emosi yaitu  pada emosi marah, benci dan kegagalan. Persamaan emosi  tokoh Cupak dan Bawang Merah  dikarenakan watak antar keduanya yang sama. Hal tersebut dilatarbelakangi oleh rasa iri hati terhadap sang adik dan keburuntungan yang tidak pernah mereka dapatkan. Dengan demikian, rasa iri hati yang terdapat dalam diri memengaruhi kondisi psikologis bahwa mereka harus memiliki seperti apa yang dimiliki oleh sang adik meski dengan cara licik agar mereka mendapatkannya. Sedangkan, pada tokoh Gurantang dengan Bawang Putih memiliki perbedaan emosi, tetapi memiliki watak yang sama. Kesamaan watak keduanya dilatarbelakangi oleh kehidupan yang menuntut mereka menjadi pribadi yang baik dan penyabar.


Keywords


perbandingan, emosi, cerita rakyat

References


Agustini, A., Dahlan, D., & Hanum, I. S. (2022). Bandingan Nilai Budaya dalam Cerita Rakyat Lutung Kasarung dan Sundara Kanda. Ilmu Budaya: Jurnal Bahasa, Sastra, Seni, dan Budaya, 6(1), 155-169.

Ariyaniningsih, Y., & Kurniawan, E. D. (2024). Kondisi Emosi Pada Tokoh Lengkara Dalam Novel 00.00 Karya Anugerah Ameylia Falensia. Sintaksis: Publikasi Para ahli Bahasa dan Sastra Inggris, 2(1), 191-199.

https://doi.org/10.61132/sintaksis.v2i1.356

Endraswara, Suwardi. (2011). Metodologi Penelitian Sastra. Epistemologi, Model, Teori, dan Aplikasi.Yogyakarta: CAPS.

Endraswara, Suwardi. (2022). Metode Penelitian Psikologi Sastra. Media Pressindo.

Fadillah, T., & Harahap, N. (2023). Bentuk emosi dalam lagu "Cermin" karya Nadin Amizah: Kajian psikologi sastra. Sastranesia: Jurnal Pendidikan Bahasa & Sastra Indonesia, 11(4), 14-21. https://doi.org/10.32682/sastranesia.v11i4.3386

Hasan, N. H. (2016). Cerita Rakyat Jaka Tarub Dan Air Tukang: Suatu Kajian Sastra Bandingan (Folktale Jake Tarub and Air Tukang: A Study of Comparative Literature). Totobuang, 4(2), 205-218. https://doi.org/10.26499/ttbng.v4i2.28

Hudhana, W. D dan Mulasih. 2019. Metode Penelitian Sastra:Teori dan Aplikasi. Tanggerang: Desa Pustaka Indonesia.

Ismanto, I. (2024). Analisis Kejiwaan Tokoh Dan Nilai Pendidikan Karakter Dalam 5 Dongeng Anak Dunia Karya Dedik Dwi Prihatmoko. Jurnal Pendidikan Bahasa, Sastra, Seni, Budaya Dan Sosial Humaniora, 2(1), 235-251. https://pbsi-upr.id/index.php/atmosfer/article/view/685

Kadir R, Kasim R, L. & Y. (2022). Perbandingan Cerita Rakyat Bawang Merah. JENTERA: Jurnal Kajian Sastra, 11, 68-76. doi: 10.26499/jentera.v11i1.4799

Khoirunnisa, A. & D. H. (2024). Emosi Tokoh Utama Dalam Novel Unspoken Words Karya Alicia Lidwina Dengan Novel Please Look After Mom Karya Kyung-Sook Shin:Kajian Sastra Banding 11045-30850-1-Sm. 13(1), 39-53.

https://doi.org/10.31000/lgrm.v13i1.11045

Larasati, M. M. B., & Sareng, A. N. (2021). Kajian Struktural Sastra Bandingan Cerita Jaka Tarub dan Cerita Watu Wari Labu dan Implikasinya Bagi Pendidikan Anak. Retorika: Jurnal Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia, 2(1), 14-26.

Mahadi, M., & Ali, T. I. M. T. M. (2018). Perbandingan Dominasi Bentuk Emosi Lelaki dalam Novel Penyeberang Sempadan dengan Kafka on the Shore. Jurnal Pengajian Melayu (JOMAS), 29(1), 30-50.

https://doi.org/10.22452/JOMAS.vol29no1.2

Mahsun. (2019). Metode Penelitian Bahasa: Tahapan Strategi, Metode, dan Tekniknya. Depok. PT RajaGrafindo Persada.

Minderop, Albertine. (2011). Psikologi Sasatra. Karya Sastra, Metode, Teori, Dan Contoh Kasus. Jakarta. Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

Mulasih, W. D. H. &. (2019). Metode Penelitian Sastra: Teori dan Aplikasi.

Murti, P. O., Antonius, T. P., & Wartiningsih, A. (2019). Emosi Tokoh Dalam Novel Aku, Benci, dan Cinta Karya Wulanfadi. Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran, 8(7), 1-11. https://jurnal.untan.ac.id/index.php/jpdpb/article/view/35921

https://doi.org/10.24036/81072660

Nafisa, Z., & Subandiyah, H. (2024). Klasifikasi emosi tokoh dalam novel the coldest boyfriend karya Itsfiyawn: kajian psikologi sastra David Krech serta manfaatnya dalam pembelajaran sastra di sma. Jurnal Bapala, 11(1), 1-13. https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/bapala/article/view/58409

https://doi.org/10.24114/sasindo.v11i2.42557

Nurgiyantoro, Burhan (2018). Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta. Gajah Mada University Press.

Nuryanti, M., & Sobari, T. (2019). Analisis Kajian Psikologi Sastra pada Novel "Pulang" Karya Leila S. Chudori. Parole: Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia, 2(4), 501-506.

Ovianti, H., Syam, C., & Seli, S. (2020). Analisis Emosi Tokoh Utama Dalam Novel Origami Hati Karya Boy Candra. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa (JPPK), 9(1).

Parendra, T. P., & Amalijah, E. (2024). CERITA RAKYAT KAGUYA-HIME. 6(1)(April), 1-16.

https://doi.org/10.30996/mezurashii.v6i1.9357

Rahman, F. (2018). Perbandingan Legenda Ciung Wanara dengan Cindelaras serta Kajian Budaya Lokal. Metasastra, 11(1), 31-44.

https://doi.org/10.26610/metasastra.2018.v11i1.31-44

Ramadhani, D. A. P. A., & Indarti, T. (2022). Altruisme Dalam Novel Itsar Cinta Karya Amanda Natasya (Kajian Psikologi Sosial David G . Myers). Bapala, 9(3), 51-60.

Ristiana, K. R., & Adeani, I. S. (2017). Konflik Batin Tokoh Utama dalam Novel Surga Yang Tak Dirindukan 2 Karya Asma. Jurnal Literasi, 1(2), 49-56.

Searti.com. (2021). Makalah Cerita Rakyat Bawang Merah Bawang Putih. https://searti.com/makalah-cerita-rakyat-bawang-merah-bawang-putih#google_vignette

Semi, Atar. (2012). Metode Penelitian Sastra. Bandung: Angkasa.

Sephiani, Y., & Hartati, D. (2022). Perbandingan Klasifikasi Emosi Tokoh Utama Dalam Novel Hujan Karya Tere Liye Dengan Novel Dry Karya Neal Shusterman Dan Jarrod Shusterman. Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan, 8(14), 1-13.https://doi.org/10.5281/zenodo.6996342

Siyoto, S., & Sodik, A. (2015). Dasar metodologi penelitian. Literasi Media Publishing.

Sugiyono. (2013). Metodelogi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung. Alfabeta.

Tiara, I., Nofasari, E., & Siregar, S. (2024). Perbandingan Cerita Rakyat Malin Kundang, Batu Menangis, Si Lancang Dan Asal Mula Negeri Lempur: Kajian Sastra Bandingan. Jurnal Serunai Bahasa Indonesia, 21(1), 62-70. https://doi.org/10.37755/jsbi.v21i1.1248

Wajeeismai, M., Ramadhan, S., Tressyalina, T., & Afnita, A. (2024). Pla Bu Thong , Bawang Merah Bawang Putih : Perbandingan Cerita Rakyat Thailand dan Indonesia. 1(3).

https://doi.org/10.62383/edukasi.v1i3.317

Yeni, F.W. (2017). Cerita Rakyat Cupak Gurantang. Kota Mataram, NTB. Kantor Bahasa Nusa Tenggara Barat.




DOI: https://doi.org/10.26499/jentera.v13i2.7757

Refbacks

  • There are currently no refbacks.