Cermin Eksploitasi Ekososial Pertambangan dalam Novel Teruslah Bodoh Jangan Pintar Karya Tere Liye: Kajian Sosiologi Sastra Ian Watt
Abstract
Teruslah Bodoh Jangan Pintar is a reflection of the government's policy discourse on mining downstreaming, which is busy in 2024. This research aims to reveal the ecosocial mirror in Tere Liye's latest work using Ian Watt's Sociology of Literature approach. The research data is taken from the text of the novel Teruslah Bodoh Jangan Pintar. The research technique uses reading and note-taking techniques with the method of connecting the relationship between the author's sociology, the content of literary works, and social functions. The results found a mirror of ecosocial exploitation in mining so that this work can be classified as being born from civil society groups representing the voices of marginalised local residents. This work is present because of the protest of mining passivation, the spirit of intelligence on the impact of mining, and efforts to make people critical of mining issues. Ecosocial exploitation mirrors were found in the form of (1) No post-mining activities; (2) Media blackout; (3) Lawyers willing to lie; (4) Officials unwilling to listen to the people; (5) The impact of mining on public health; (6) Mining seizes people's land; (7) Exploitation of workers; and (8) Corruption of mining projects.
Abstrak
Teruslah Bodoh Jangan Pintar merupakan cerminan dari wacana kebijakan pemerintah tentang hilirisasi pertambangan yang ramai di 2024. Penelitian ini bertujuan mengungkap cermin ekososial dalam karya terbaru Tere Liye menggunakan pendekatan Sosiologi Sastra Ian Watt. Data penelitian diambil dari teks novel Teruslah Bodoh Jangan Pintar. Teknik penelitian menggunakan teknik membaca dan mencatat dengan metode menghubungkan keterkaitan antara sosiologi pengarang, isi karya sastra, dan fungsi sosial. Hasilnya ditemukan cermin eksploitasi ekososial dalam pertambangan sehingga karya ini dapat digolongkan lahir dari kelompok masyarakat sipil yang mewakili suara warga setempat yang termarjinalkan. Karya ini hadir karena protes pemasifan pertambangan, semangat pencerdasan dampak tambang, dan upaya membuat masyarakat kritis terhadap isu pertambangan. Ditemukan cermin eksploitasi ekososial berupa (1) Tidak ada aktivitas paska tambang; (2) Pemberedelan media; (3) Pengacara rela berbohong; (4) Pejabat tidak mau mendengarkan rakyat; (5) Dampak pertambangan bagi kesehatan masyarakat; (6) Pertambangan merampas tanah rakyat; (7) Eksploitasi pekerja; dan (8) Korupsi proyek tambang.
Keywords
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Apyunita, D., & Azis, R. 2. (2023). Cerminan Sosial Tradisi Suku Bugis-Makassar dalam Film Uang Panai' Maha(R)L. In Bahasa dan Sastra (Vol. 9, Issue 1). Pendidikan. https://e-journal.my.id/onoma
https://doi.org/10.30605/onoma.v9i1.2306
Azzahra, Q. (2024, January 23). Ironi Hilirisasi: Glorifikasi di Balik Nestapa Masyarakat. Alinea.Id.
Carolina, R., & Fitriani, Y. (n.d.). Kajian Sosiologi Sastra dalam Novel Sang Pewarta Karya Aru Armando.
Damono, S. D. (1978). SOSIOLOGI SASTRA (S. Effendi, Ed.; Bs 15).
Damono, S. D., & Pusat Bahasa (Indonesia). (2002). Pedoman penelitian sosiologi sastra. Pusat Bahasa, Departemen Pendidikan Nasional.
Deti Asmalasari. (2023). Analisis Sosiologi Sastra Cerpen "Yang Enak Dipandang" Karya Ahmad Tohari. Semantik : Jurnal Riset Ilmu Pendidikan, Bahasa Dan Budaya, 1(4), 42-50. https://doi.org/10.61132/semantik.v1i4.72
Fitriani, N., Nikoyan, A., & Iskandar, I. (2023). BENTUK DAMPAK INDUSTRI TAMBANG PADA TRANSFORMASI ASET SUMBERDAYA ALAM MASYARAKAT DI SEKITAR DESA MOROSI KECAMATAN MOROSI KABUPATEN KONAWE. Jurnal Ilmiah Inovasi Dan Komunikasi Pembangunan Pertanian, 2(1), 38. https://doi.org/10.56189/jiikpp.v2i1.31241
Gunawan, L. S. (2023). Konflik Pertambangan di Indonesia: Studi Kasus Tambang Emas Martabe dan Upaya Meningkatkan Partisipasi Masyarakat dan Penegakan Hukum dalam Industri Pertambangan.
Guntur, A., Aziz, P., Dermawan, T., & Sulistyorini, D. (2024). Paradigma Etika Lingkungan dalam Novel Kekal Karya Jalu Kencana. In Bahasa dan Sastra (Vol. 10, Issue 1). Pendidikan. https://e-journal.my.id/onoma
https://doi.org/10.30605/onoma.v10i1.3242
Hadjar, I. (2004). PENGAWASAN ADVOKAT: UPAYA MENUJU PROFESIONALISME.
https://doi.org/10.20885/almawarid.vol12.art5
Hamzah, Y. A. (2017). HUBUNGAN HUKUM ANTARA PEMEGANG IZIN USAHA PERTAMBANGAN DENGAN PEMEGANG HAK ATAS TANAH DIATASNYA. Yuli Adha Hamzah, 116.
Igbayiloye, O. B., & Bradlow, D. (2021). An assessment of the regulatory legal and institutional framework of the mining industry in south africa and kenya for effective human rights protection: Lessons for other countries. African Human Rights Law Journal, 21(1), 363-388. https://doi.org/10.17159/1996-2096/2021/v21n1a16
Inderasari, E. (2022). PEMERTAHANAN LINGKUNGAN DARI EKSPLOITASI KAPITALIS DI BUKIT BARISAN DALAM NOVEL SI ANAK PEMBERANI KARYA TERE LIYE (Environmental Protection from Capitalist Exploitation Along The Barisan Mountains in Tere Liye's Novel Si Anak Pemberani). Kandai, 18(1), 112. https://doi.org/10.26499/jk.v18i1.2560
Juniah, R. dkk. (2013). Dampak pertambangan batubara terhadap Public Health Impact of Coal Mining Among Community Living in Coal Mining Area (Review on Environmental Benefits to Absorb Carbon).
Liye, T. (2020, August 28). Tere Liye Telanjangi Laporan Freeport. Portal Islam.
Liye, T. (2024). Teruslah Bodoh Jangan Pintar (D. Hayati, Ed.). PT Sabak Grip Nusantara.
Nelfita, Y. (2020). EKOFEMINISME DALAM NOVEL "SI ANAK PEMBERANI" KARYA TERE LIYE. In Perpustakaan Universitas Islam Riau. Thorsons.
Oktaviani, D., Ginting, B., Gusty, N., & Yulisetiani, S. (n.d.). Menilik Isu Mental Illness Pada Generasi Milenial Dalam Novel 00.00: Sebuah Kajian Sosiologi Sastra Ian Watt. Jurnal Bahasa, 11.
https://doi.org/10.24114/kjb.v11i3.38815
PANRB. (2023, September 14). Hilirisasi Pertambangan Indonesia Dapat Menjadi Peluang dan Langkah Menuju Masa Depan. Kementerian Pendayagunaa Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi.
Prakasa, E. (2024, February 4). Saya menyesal membaca buku ini. Terlalu dekat, terlalu sesak. Pertama kali seumur hidup saya membaca novel tanpa jeda dari halaman pertama sampai terakhir. Kemudian saya tutup sampul belakang dengan mata berkabut. Termangu.
Putri, S. dkk. (2023). Eksploitasi Alam dalam Novel Si Anak Pemberani Karya Tere Liye: Kajian Ekokritik. Sintesis, 17(1), 59-72.
https://doi.org/10.24071/sin.v17i1.5158
Rahim, Y. (2013). Perception of The Effect Of Gold Mining Among Stakeholders in Health Sector in Buru District Maluku Province, Year 2012. In Desember: Vol. Direvisi.
Respati, A. S. S. (2024, February 10). Tom Lembong Sebut Hilirisasi Nikel di Indonesia Dipaksakan. Kompas.Com.
Ria Siombo, M. (2023). Kajian Hukum Hilirisasi dan Penghentian Ekspor Mineral Logam. Jurnal Ilmu Sosial Dan Pendidikan (JISIP), 7(2), 2598-9944. https://doi.org/10.58258/jisip.v7i2.4915/http
Setyawan, E., Suyitno, Wardani, N. E., & Suwandi, S. (2023). The Pattern of Land-Grabbing Practice in Year of the Weeds Novel by Siddhartha Sarma. Theory and Practice in Language Studies, 13(7), 1698-1707. https://doi.org/10.17507/tpls.1307.13
Suraya, J. (2022). REFLEKSI KEHIDUPAN MASYARAKAT MINANGKABAU PADA TAHUN 1920-AN DALAM NOVEL SALAH ASUHAN (1928) KARYA ABDOEL MOEIS: KAJIAN SOSIOLOGI SASTRA IAN WATT. Nuansa Indonesia, 24(2), 204-215.
Susanto, D. (2021). REPRESENTASI ATAS PENGAKUAN KULTURAL MASYARAKAT PERANAKAN TIONGHOA INDONESIA DALAM NOVEL MISS LU KARYA NANING PRANOTO (Representation of the Cultural Recognition of Indonesian Chinese in Miss Lu by Naning Pranoto). Kandai, 17(1), 60. https://doi.org/10.26499/jk.v17i1.2370
Tempo.com. (2024, February 20). Mengenal Apa Itu Hilirisasi, Contoh, Manfaat, dan Dampaknya. Tempo, 1.
Ulinsa, U., Lembah, G., Nur, Y., Nuraedah, N., & Fadilah, N. (2023). Kritik Sosial dalam Novel Padang Bulan Karya Andrea Hirata (Kajian Sosiologi Sastra Sastra). JENTERA: Jurnal Kajian Sastra, 12(1), 15. https://doi.org/10.26499/jentera.v12i1.6058
Wachyudin; Deliani, A. (2023). Aspek Sosial dalam Naskah Drama RT Nol RW Nol Berdasarkan Sosiologi Sastra Ian Watt. WACANA, 7, 104-111.
https://doi.org/10.29407/jbsp.v7i2.20432
Watt, I. (1964). Literature and Society.
Yusuf, W. (2024, March 7). Pak Jokowi, Teruslah Bodoh Jangan Pintar. Medcom.Id.
DOI: https://doi.org/10.26499/jentera.v13i2.7758
Refbacks
- There are currently no refbacks.