NASIONALISME CHAIRIL ANWAR
Abstract
Chairil Anwar adalah sastrawan besar yang hidup pada masa perjuangan bangsa
Indonesia. Hal ini memungkinkan baginya untuk menulis pesan-pesan nasionalis dalam puisi- puisinya. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bertujuan untuk membongkar nasionalisme Chairil Anwar yang tertuang dalam puisi-puisinya. Penelitian ini menggunakan paradigma kritis dengan metode Hermeneutika Filosofis Hans-Georg Gadamer yang didukung dengan Analisis Wacana Kritis Teeun A. Van Dijk untuk menyingkap bagaimana Chairil Anwar memahami praktik ideologi nasionalisme pada masa tersebut dan kemudian menuangkannya dalam puisi-puisinya. Unit data yang dianalisis adalah puisi-puisinya yang bertema nasionalis yang ditulis dalam rentang waktu 1942-1949 sebanyak 13 puisi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa puisi-puisi tersebut merepresentasikan pemikiran nasionalisme Chairil Anwar. Hal ini disebabkan adanya pengaruh dari kognisi individu dan konteks sosial terhadap proses penciptaan puisi.
Keywords
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Abulad, R. E. (2007). What is
hermeneutics? Kritike , 11-23.
Afrizal. (2016). Metode penelitian
kualitatif: Sebuah upaya
mendukung penggunaan
penelitian kualitatif dalam
berbagai disiplin ilmu. Jakarta:
Rajawali Pers.
Anderson, B. (2006). Imagined
communities: Reflection on the
origin and spread of nationalism.
London: Verso.
Anwar, C., Apin, R., & Sani, A.
(2013). Tiga menguak takdir.
Jakarta: Balai Pustaka.
Aspahani, H. (2016). Chairil. Jakarta:
Gagas Media.
Astuti, S. I. (2003). Cultural studies
dalam studi komunikasi: Suatu
pengantar. Mediator , 55-68.
Badara, A. (2012). Analisis wacana:
Teori, metode, dan penerapan
pada wacana. Jakarta: Kencana
Prenada Media Group.
Barker, C. (2006). Cultural studies:
Theory and practice. London:
Sage Publication.
Boef, A. H., & Snoek, K. (2008).
Saya ingin lihat semua ini
berakhir. Depok: Komunitas
Bambu.
Cribb, O. B. (1990). Gejolak revolusi
di Jakarta 1945-1949: Pergulatan
antara otonomi dan hegemoni.
Jakarta: Graffiti.
Darmaji, A. (2013). Dasar-dasar
ontologis pemahaman
hermeneutika Hans-Georg
Gadamer. Refleksi , 469-494.
Denzin, N., & Lincoln, Y. (2009).
Handbook of qualitative research.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Eagleton, T., Jameson, F., & Said, E.
W. (1990). Nationalism,
colonialism, and literature.
London: University of Minessota
Press.
Eriyanto. (2004). Analisis wacana:
Pengantar analisis isi media.
Yogyakarta: LKiS.
Eriyanto. (2015). Analisis isi:
Pengantar metodologi untuk
penelitian ilmu komunikasi dan
ilmu-ilmu sosial lainnya. Jakarta:
Prenadamedia Group.
Erneste, P. (2016). Aku ini binatang
jalang. Jakarta: Gramedia.
Geertz, C. (1992). Politik
kebudayaan. Yogyakarta:
Kanisius.
Gunawan, I. (2013). Metode
penelitian kualitatif: Teori dan
praktik. Jakarta: Bumi Aksara.
Hanum, S. S., & Hariyanto, P.
(2008). Sejarah pemikiran sastra
Indonesia abad XX. Susastra ,
Yayasan Obor Indonesia.
Haryatmoko. (2016). Critical
discourse analysis. Jakarta: PT
Raja Grafindo Persada.
Heryanto, A. (2017, 10 22). The Role
of the Global Left Movement in
the Fight for Indonesia's
Independence. Monash
University, Malaysia.
Jarvis, B. (2011). Cultural Studies.
The English literature companion
, 321-324.
Jassin, H. B. (2013). Chairil Anwar
pelopor angkatan 45. Yogyakarta:
Penerbit Narasi.
Kemdikbud. (n.d.). Gelanggang
Seniman Merdeka. Retrieved 03
, 2018, from Ensiklopedia
Sastra Indonesia:
http://ensiklopedia.kemdikbud.go.i
d/sastra/artikel/Gelanggang_Seni
man_Merdeka
Keyton, J. (2006). Communication
research: Asking questions,
finding answers. New York:
McGraw-Hill.
Kumparan. (2017, 04 13). Retrieved
13, 2018, from
https://kumparan.com/@kumpara
nnews/pantaskah-chairil-anwar-
jadi-pahlawan-nasional
Mahayana, M. S. (2008, 10 22).
Sastra-Indonesia.com. Retrieved
13, 2018, from http://sastra-
indonesia.com/2008/10/chairil-
anwar-atau-sutardji-calzoum-
bachri/
Mitchell, G. D. (1968). A Dictionary of
sociology. London: Aldine.
Moeloeng, L. J. (2012). Metode
penelitian kualitatif. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Mohammad, G. (2016, 07 22). Aku
Berkelana di Negeri Asing.
Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia.
Mudjo, B. R. (2017, 09 25). Retrieved
13, 2018, from
https://deladeni.com/eksotis1/kom
unitas/924-begini-sejarah-hari-
puisi-indonesia
Muhammad. (2016). Metode
penelitian bahasa. Yogyakarta: Ar
Ruzz Media.
Mujiyanto, Y., & Fuady, A. (2014).
Kitab sejarah sastra Indonesia.
Yogyakarta: Penerbit Ombak.
Muzir, I. R. (2016). Hermeneutika
filosofis Hans-Georg Gadamer.
Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Nusarastriya, Y. H. (2015). Sejarah
Nasionalisme Dunia dan
Indonesia. Pax Humana .
Pawito. (2007). Penelitian
komunikasi kualitatif. Yogyakarta:
LKiS Yogyakarta.
Pujileksono, S. (2015). Metode
penelitian komunikasi kualitatif.
Malang: Intrans Publishing.
Rahardjo, M. (2010). Hermeneutika
gadamerian: Kuasa bahasa
dalam wacana poliik Gus Dur.
Malang: UIN Maliki Press.
Natalis, D. (2000). Evolusi
nasionalisme dan sejarah.
Jakarta: Penebar Swadaya.
Nusarastriya, Y. H. (2015). Sejarah
Nasionalisme Dunia dan
Indonesia. Pax Humana .
Putra, R. M. (2012). Tradisi
hermeneutika dan penerapannya
dalamstudi komunikasi. Jurnal
Komunikasi Multimedia Vol. IV
No. 1 , 73-85.
Prasad, P. (2009). Colonialism, race,
and the French romantic
imagination. Oxfordshire: Taylor &
Francis.
Prasetyo, A. B. (2013). Laut, bangsa,
puisi: Menarasikan ke-
Indonesiaan di "bawah-sadar"
puisi Indonesia. Kalam .
Prasetyo, A. B. (2009, 01 15).
Sastra-Indonesia.com. Retrieved
13, 2018, from http://sastra-
indonesia.com/2009/01/chairil-
anwar-dan-semangat-
kebangsaan/
Pujileksono, S. (2015). Metode
penelitian komunikasi kualitatif.
Malang: Intrans Publishing.
Putra, R. M. (2012). Tradisi
hermeneutika dan penerapannya
dalamstudi komunikasi. Jurnal
Komunikasi Multimedia Vol. IV
No. 1 , 73-85.
Rahardjo, M. (2010). Hermeneutika
gadamerian: Kuasa bahasa
dalam wacana poliik Gus Dur.
Malang: UIN Maliki Press.
Rosidi, A., Biran, M. Y., Rivai, A., &
Ramadhan. (1997). Asrul Sani 70
tahun: Penghargaan dan
penghormatan. Bandung:
Pustaka Jaya.
Salam, A. (2003). Identitas dan
nasionalitas dalam sastra
Indonesia. Humaniora , 15-22.
Tamba, A. M. (2008, 12 05).
Retrieved 01 25, 2018, from
http://sastra-
indonesia.com/2008/12/sastra-
dan-nasionalisme/
Sastra-Indonesia.com. (2011, 09 01).
Wawancara Asrul Sani:
“Angkatan 45 Membebaskan
Bahasa Indonesia”. Retrieved 03
, 2018, from sastra-
indonesia.com: http://sastra-
indonesia.com/2011/09/wawancar
a-asrul-sani-angkatan-45-
membebaskan-bahasa-indonesia/
Shadily, H. (1983). Ensiklopedi
Indonesia Jilid 7. Jakarta: Ichtiar
Baru Van Hoeve.
Silaban, W. (2012). Pemikiran
Soekarno tentang nasionalisme.
Jurnal Dinamika Politik , 1-6.
Storey, J. (1996). What is cultural
studies? New York: Arnold.
Tamba, A. M. (2008, 12 05).
Retrieved 01 25, 2018, from
http://sastra-
indonesia.com/2008/12/sastra-
dan-nasionalisme/
Tempo. (2014, 05 06). Retrieved 01
, 2018, from
https://indonesiana.tempo.co/read
/14582/2014/05/06/bisnis
Tempo. (2017). Seri Buku Saku
Tempo : Chairil Anwar, Bagimu
Negeri Menyediakan Api. Jakarta:
KPG.
Widarmanto, T. (2011, 11 14).
Retrieved 01 25, 2018, from
sastra-
indonesia.com/2011/11/sastra-
dan-ideologi-nasionalisme/
DOI: https://doi.org/10.26499/jentera.v10i2.926
Refbacks
- There are currently no refbacks.