Ekspresi Verbal-Gramatikal Penyandang Afasia Broca Berbahasa Indonesia: Suatu Kajian Neurolinguistik

Riki Nasrullah, Dadang Suganda, NFN Wagiati, Sugeng Riyanto

Abstract


This study aims to explain the patterns of construction of verbal expressions in the grammatical aspects of Indonesian Broca’s aphasia persons. People with Broca's aphasia have different verbal-grammatical expressions from normal speakers, so it is necessary to do research to create a pattern of the verbal expression. This pattern can help and facilitate the process of restoring language competence in Indonesian Broca’s aphasia persons, so the speech therapy process can be grounded in that pattern. This study was conducted using qualitative-descriptive methods with a case study approach. The research data were in the forms of verbal expressions. This study was conducted at the National Brain Center Hospital. Three (3) respondents were involved as the research subjects that met the inclusion criteria. The results showed that the overall types of verbal expressions in the grammatical aspect of people with Broca’s aphasia are (a) irregular repetition and elimination of affixation; (b) word categorization; (c) phrases with lect deficits and phrases with imperfect shapes; (d) removal and exchange of syntactic functions, removal of conjunctions.

 

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan pola-pola konstruksi ekspresi verbal aspek gramatikal dari penyandang afasia Broca berbahasa Indonesia. Para penyandang afasia broca memiliki ekspresi verbal-gramatikal yang berbeda dengan penutur normal, sehingga perlu untuk dilakukan penelitian untuk membuat pola atas ekspresi verbal tersebut. Pola tersebut pada masa nanti dapat membantu dan memudahkan proses pemulihan kompetensi berbahasa pada penyandang afasia broca berbahasa Indonesia, sehingga proses terapi wicara dapat berpijak pada pola tersebut. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan jenis kualitatif-deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Data penelitian ini berupa ekspresi verbal para penyandang afasia Broca berbahasa Indonesia. Secara keseluruhan penelitian ini mengambil lokasi di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional. Sebanyak 3 (tiga) orang informan dijadikan sampel penelitian yang memenuhi kriteria inklusi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tipe realisasi gramatikal pada luaran wicara pengandang afasia broca adalah (a) penghilangan dan pengulangan afiksasi secara tidak teratur, (b) kategorisasi kata, (c) frasa dengan defisit leksikal dan frasa dengan bentuk yang tidak sempurna, dan (d) penghilangan dan pertukaran fungsi sintaksis, penghilangan konjungsi.


Keywords


verbal expression; grammatical; Broca’s aphasia; Indonesia; neurolinguistics

References


Akmajian, A., Demers, R. A., Farmer, A. K., & Harnish, R. M. (2010). Linguistics: An Introduction to Language and Communication 6 th Edition. Cambridge: MIT Press.

Alwasilah, C. (2011). Pokoknya Kualitatif: Dasar-Dasar Merancang dan Melakukan Penelitian Kualitatif Edisi 6. Jakarta: Pustaka Jaya.

Alwi, H., Dardjowidjojo, S., Lapoliwa, H., & Moeliono, A. M. (2010). Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Arimi, S. (1998). Basa-Basi dalam Masyarakat Bahasa Indonesia. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.

Ariwibowo, L. (2016). Gangguan Produksi Bunyi Ujaran Penderita Afasia karena Stroke Studi Kasus di Dep./SMF Ilmu Penyakit Syaraf RSUD Dr. Soetomo Surabaya. Yogyakarta:Universitas Gadjah Mada.

Association Internationale Aphasie (AIA). (2011). Afasia Gangguan Kemampuan Berbahasa. Retrieved from http://www.afasie.nl/aphasia/pdf/26/brochure1.pdf

Blumstein, S. E. (1994). Neurolinguistic: An Overview of Language - Brain. Language: Psychological and Biological Aspects Ed. F.J. Newmeyer, 210-236. https://doi.org/10.1017/CBO9780511621062.009

Cahyantini, I. D., Supriyana, A., & Wahyu, A. (2018). Gangguan Fonologi pada Anak Penyandang Afasia Perkembangan di Klinik Bina Wicara Jakarta: Kajian Neurolinguistik. Arkhais, 09(1), 1-12. https://doi.org/10.21009/ARKHAIS.091.04

Dachrud, M. (2010). Studi Metaanalisis terhadap Intensitas Terapi Pada Pemulihan Bahasa Afasia. Jurnal Psikologi, 37(1), 34-49. https://doi.org/10.22146/jpsi.7691

Dewi, M. I. N. (2019). Perubahan bunyi bahasa pada penderita afasia wernicke (kajian pada pasien mr. d). Ensains, 2(2), 68-74. https://doi.org/10.31848/ensains.v2i2.240

Dharmaperwira-Prins, R. (2000). The Indonesian Aphasia Test "TADIR": Tes Afasia untuk Diagnosa, Informasi, dan Rehabilitasi. Asia Pacific Journal of Speech, Language, and Hearing, 5(3), 143-147. https://doi.org/10.1179/136132800805576924

Djajasudarma, F. (2010). Metode Linguistik: Ancangan Metode Penelitian dan Kajian. Bandung: Rafika Aditama.

Djojosuroto, K., & Sumaryati, M. L. . (2004). Prinsip-Prinsip Dasar dalam Penelitian Bahasa dan Sastra. Bandung: Nuansa.

Fabbro, F. (2018). The Bilingual Brain : Cerebral Representation of The Bilingual Brain: Cerebral Representation of Languages. (December 2001). https://doi.org/10.1006/brln.2001.2481

Firdaus, W. (2018). Realisasi Pronomina dalam Bahasa Mooi: Analisis Tipologi Morfologi. Ranah: Jurnal Kajian Bahasa, 7(2), 180-193. https://doi.org/10.26499/rnh.v7i2.496

Garman, M. (1996). Psycholinguistics. Cambridge: Cambridge University Press.

Gleason, J. B., & Ratner, N. B. (1993). Psycholinguistics. Fort Worth: Harcourt Brace Javanovich College Publisher.

Harley, T. (1995). The Psychology of Language: from Data to Theory. Hove, Sussex: Erlbaum (UK) Taylor dan Francis.

Kiran, S., & Iakupova, R. (2011). Understanding the relationship between language proficiency , language impairment and rehabilitation : Evidence from a case study. 25(July), 565-583. https://doi.org/10.3109/02699206.2011.566664

Kusumoputro, S. (1999). Asesmen Afasia. Neurona, 16(1-2), 21-25.

Lesser, R., & Milroy, L. (1993). Linguistics and Aphasia: Psycholinguistic and Pragmatic Aspect of Intervention. London: Longman.

Lock, S., Wilkinson, R., Bryan, K., Maxim, J., Edmunson, A., Bruce, C., & Moir, D. (2001). Supporting Partners of People With Aphasia in Relationships and Conversation (SPPARC). Session, 1(5), 25-30. https://doi.org/10.3109/13682820109177853

Mantiri, G. J. M., & Handayani, T. (2018). Dampak Ekologis Penggunaan Kalimat Indikatif pada Media Massa Online Papua: Tinjauan Ekolinguistik Kritis. Ranah: Jurnal Kajian Bahasa, 7(2), 146-162. https://doi.org/10.26499/rnh.v7i2.607

Pinker, S. (1994). The Language Instinct: How the Mind Creates Language. United States: William Morrow and Company. https://doi.org/10.1037/e412952005-009

Samsudin, D. (2017). Pengetahuan Masyarakat Sunda Pedesaan Kabupaten Garut dan Kabupaten Cianjur Jawa Barat tentang Peraturan Kebahasaan. Ranah: Jurnal Kajian Bahasa, 6(2), 198-219. https://doi.org/10.26499/rnh.v6i2.257

Sastra, G. (2011). Neurolinguistik Suatu Pengantar. Bandung: Alfabeta.

Sudaryanto. (2015). Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa. Yogyakarta: Sanata Dharma University Press.

Yunus, S. (1999). Anatomi dan Sindromologi Afasia. Neurona, 16(1-2), 1-10.




DOI: https://doi.org/10.26499/rnh.v9i1.1490

Refbacks

  • There are currently no refbacks.