Prosesi Perkawinan Adat Istiadat Lampung Pepadun: sebagai Bentuk Pelestarian Bahasa Lampung

NFN Roveneldo

Abstract


The existence of Lampung culture is very important to regard because the culture is a good culture strategy to maintain and develop Lampung language, that is by seeing and examining how the government apply the rules designed by the local government to retain one characteristic in the area, such as language and culture. This study is also conducted to find out how the development of Lampung language and the culture in Lampung province. The results in this study shows that language and culture is slowly eroded by the progression of time. Unfortunately, the education of Lampung language shows a lot of inequality in the learning process. This study uses a qualitative method to look at the use of language Lampung in customs procession that have lasted all this time. Afterwards, the researcher also look at and examine how the role of the government related to Lampung language and its culture,s including the teaching of Lampung language.

 

Abstrak

Keberadaan kebudayaan Lampung sangat penting untuk diperhatikan sebab kebudayaan tersebut adalah stategi kebudayaan yang sangat baik untuk memelihara, membina bahasa Lampung.  Melihat dan meneliti bagaimana pemerintah mengaplikasikan  Peraturan-peraturan yang di rancang oleh pemerintah daerah untuk mempertahankan salah satu ciri khas yang ada di daerah seperti bahasa dan kebudayaan. Penelitian ini juga  untuk mengetahui bagaimana perkembangan bahasa lampung dan kebudayaan yang ada di Provinsi Lampung. Hasil dalam penelitian ini bahwa bahasa dan kebudayaan perlahan-lahan terkikis oleh perkembangan waktu. Sungguh disayangkan kependidikan bahasa Lampung banyak ketimpangan dalam proses pembelajaran. Penelitian ini mengunakan metode  kualitatif   dengan  melihat  pengunaan bahasa Lampung dalam acara prosesi  adat istiadat yang  telah  berlangsung  selama  ini. Kemudian melihat dan meneliti bagaimana peran pemerintah terkait bahasa daerah Lampung dan budaya di lihat juga dalam pengajaran bahasa Lampung.


Keywords


Lampung language; customs; governmentbahasa Lampung; adat istiadat; pemerintah

Full Text:

PDF

References


Alisjahbana, S.T. Takdir. (1988). Kebudayaan Sebagai Perjuangan Perkenalan dengan Pemikiran. Jakarta: PT Dian Rakyat.

A.M., Sudirman. (2006). “Geografi Dialek Bahasa Lampung di Wilayah Sumatra Bagian Selatan”. Disertasi Program Studi Jurusan Ilmu-ilmu Humaniora. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.

Gunarwan, Asim. (1999). “Bahasa Daerah Semakin Terdesak”. Jakarta: Universitas Indonesia.

Junaiyah. (1999). Upaya Penyelamatan Bahasa Lampung di Lampung. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Khalik, Abu Tholib. (2003). Begawi Cakak Pepadun Dalam Adat Istiadat Migou Pak Tulang Bawang Lampung. Bandar Lampung: IAIN Raden Intan, Departemen Agama Republik Indonesia.

Mahsun. (2010). “Strategi Terpadu Pemertahanan Bahasa Sastra Daerah”. Makalah Rapat Koordinasi Pemasyarakatan Bahasa Indonesia. Bogor: Pusat Bahasa, Kemendiknas dan Pemerintah Provinsi seluruh Indonesia.,

Perda No. 2/Tahun 2008 tentang Pemeliharaan Kebudayaan Lampung,

Perda No. 5/2013 tentang Majelis Penyimbang Adat Lampung.

Pergub No. 22/2006 tentang Arsitektur Lampung di Bangun Gedung,

Pergub No. 39/2014 tentang Pengayoman Berbahasa Lampung Menjadi Mata Pelajaran sebagai Muatan Lokal.

Puspawijaya, Rizani dkk. (1982). Upacara Tradisional Daerah

Lampung. Departemen pendidikan dan Kebudayaan Kanwil Provinsi Lampung

----------. (1987). Upacara Tradisional (Upacara Kematian) Daerah Lampung. Departemen pendidikan dan Kebudayaan Kanwil Provinsi Lampung.

Roveneldo. (2015a). “Perbedaan Kosakata Rumah Panggung antara Bahasa Lampung Dialek O dan Dialek A dalam Kajian Dialektologi”. Jurnal Kelasa Bahasa dan Sastra 10 (1) 111—120.

----------. (2015b). “Korespondensi Bunyi Bahasa Lampung Dialek Tulangbawang”. Jurnal Madah Bahasa dan Sastra 6 (1), 91—99.

----------. (2016a). “Studi Kelayakan Pembelajaran Bahasa Lampung di Sekolah Dasar Negeri 3 Segalamider, Bandarlampung”. Jurnal Kelasa Bahasa dan Sastra 11 (2), 257—266.

----------. (2016b, 15 November). ’Keruntuhan Bahasa dan Kebudayaan Daerah Lampung”. Diperoleh dari http://kantorbahasaprovinsi-lampung.blogspot.co.id.

Soekanto, Soerjono. (1990). Sosiologi: Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali Press.

Sumarsono. (2011). Sosiolinguistik. Yogyakarta: SABDA Pustaka Pelajar.

Tylor, E.B. (1924). Primitive Cultur. New YorK: Brentano’s.

Undang-Undang Dasar 1945. Pasal 32, Ayat (1) dan Ayat (2).




DOI: https://doi.org/10.26499/rnh.v6i2.265

Refbacks

  • There are currently no refbacks.