PANDANGAN DAN SIKAP BAHASA MASYARAKAT DI WILAYAH PERBATASAN: KASUS MASYARAKAT DI ENTIKONG, KALIMANTAN BARAT

Mukhamdanah Mukhamdanah

Abstract


Kajian tentang wilayah perbatasan sudah banyak dilakukan terutama sejak lepasnya P. Sipadan dan P. Ligitan dari wilayah NKRI. Dari segi kebahasaan, kajian terhadap masyarakat di wilayah perbatasan yang dapat dilakukan antara lain adalah bagaimana sikap bahasa mereka. Sebagian masyarakat di wilayah perbatasan merupakan dwibahasawan, terjadi karena adanya interaksi antarmasyarakat kedua negara. Situasi ini memungkinkan timbulnya persaingan dalam memilih bahasa. Kajian ini mencoba menjelaskan bagaimana pandangan dan sikap bahasa masyarakat perbatasan di Entikong terhadap bahasa daerah, bahasa Indonesia, dan bahasa negara tetangga. Secara politik wilayah perbatasan atau pulau-pulau kecil dapat dikatakan hilang apabila masyarakat di wilayah tersebut lebih mengakui negara lain dibandingkan negaranya sendiri. Dari segi psikologis, penduduk yang tinggal di daerah perbatasan rasa nasionalismenya cenderung tipis, terutama yang bertetangga dengan negara yang lebih tinggi kemakmuran ekonominya. Hal ini dapat menjadi penyebab makin banyaknya masyarakat perbatasan yang lebih memilih untuk belajar dan menggunakaan bahasa negara tetangga serta mengabaikan bahasa daerah dan bahasa Indonesia yang menjadi ikatan primordial. Dengan menggunakan metode kuantitatif, berdasarkan data primer dari 108 responden dengan purposive random sampling, hasilnya, pandangan dan sikap bahasa responden terhadap bahasa Indonesia dan bahasa daerah cenderung berada pada kategori positif sementara terhadap bahasa asing cenderung cukup positif. Semakin tinggi tingkat pendidikan responden, semakin tidak positif sikap bahasanya terhadap bahasa asing.

Keywords


masyarakat perbatasan, dwibahasawan, negara tetangga, sikap bahasa

Full Text:

PDF

References


Abubakar, Mustafa. 2006. Menata Pulau-Pulau Kecil Perbatasan. Jakarta: Penerbit Buku Kompas (PBK).

---------. 2009. “Menggapai Keutuhan Pulau Kecil Perbatasan” dalam Buletin GIB.

Anderson, Edmund A. 1974. “Language Attutude, Belief, and Values: A Study in Linguistic Cognitive Framework.” Disertasi. Georgetown University.

Chaer, Abdul dan Leonie Agustina. 1995. Sosiolinguistik: Pengantar Awal. Jakarta: Rineka Cipta.

Confido, Jemy V. 2010. “Kekuasaan atau Pengaruh?” dalam Lionmag, Vol.5, Maret 2010.

Garvin, Paul dan Madeline Mathiot. 1968. “The Urbanization of the Guarani Language”.

Fishman (ed). 1968. Reading in the Sociology of Language. The Hague: Mouton.

Gunarwan, Asim.1999. “Fungsi dan Peranan Bahasa Daerah di Masa yang akan Datang: Tinjauan Geolinguistik”. Makalah pada Konferensi Bahasa Nusantara, Jakarta.

Holmes, Janet. 1994. An Introduction to Sociolinguistics. Longman. Hymes, Dell. Foundations in Sociolinguistics: An Ethnographic Approach. Philadelphia: University of Pennsylvania Press.

“Membangun Silaturahmi Pulau Terluar” dalam Gatra Nomor 51, November 2006

RRI on Line. 2007. “Pulau Terluar Rawan Konflik Diinventarisasi

Said, Mashadi. 2007. ”Model Pemertahanan Warisan Budaya Nusantara dalam Era Globalisasi: Membaur Atau Melebur?”. Universitas Guna Darma.

Sadina, 2007. “Perlu Penampakan Kedaulatan RI di Miangas” http://www.sinarharapan.co.id/berita/0609/09/opi01.html

Setiawan, Dikky. dkk. 2007. “Langkah Jitu Melawan Keterpurukan”. http://www.majalahtrust.com/bisnis/strategi/1120.php

Solihin, Akhmad. 2006.”Mungkinkah Pulau-pulau Kecil Terluar Lepas?” dalam Sinar Harapan, 2 Mei 2006.

Suhana. “Rebut Kembali Miangas dan Mangudu” dalam Sinar Harapan, 18 Maret 2006 http://www.sinarharapan.co.id/berita/0603/18/opi01.html

Suhardi, Basuki. 1996. Sikap Bahasa: Suatu Telaah Eksploratif atas Sekelompok Sarjana dan Mahasiswa di Jakarta. Fakultas Sastra Universitas Indonesia.

Sulistyaningtyas, Tri. 2008. ”Pemantapan Ketahanan Nasional NKRI melalui Pendekatan Kebahasaan: Studi Kasus Masyarakat Perbatasan di Batam” dalam Jurnal Sosioteknologi, Edisi 13 Tahun 7, April 2008.

Thomas, Linda dan Shan Wareing. 2007. Bahasa, Masyarakat, dan Kekuasaan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. http:/baikoeni.multiply.com./ “Antara Ancaman dan Pemersatu terhadap Bahasa

Kebangsaan Indonesia: Kasus terhadap Warga Negara Indonesia di Brunei Darussalam”. Diakses 10 Januari 2010. http://www2.kompas.com./ “Membangun Kawasan Perbatasan RI-PNG, Menegaskan Keutuhan NKRI” 7 Juli 2009.

http.//news.id.finrol.com. Wibowo, Imam Teguh. “Serpihan Nasionalisme di Palapasang”. Diakses 20 Januari 2010.

http://www.freelists.org/post/ppi/ppiindia-Benarkah-Pulaupulau-Perbatasan-Terancam-Hilang. Diakses 6 Juli 2009.




DOI: https://doi.org/10.26499/rnh.v4i2.32

Refbacks

  • There are currently no refbacks.