Kekuasaan dan Kekuatan Bhuta dalam Teks Lontar Roga Sanghara Bhumi dan Covid-19 di Bali: Analisis Etnolinguistik

Ni Wayan Sumitri, I Wayan Arka

Abstract


This paper discusses the power of bhuta in the lontar (palm leaf) manuscript of Roga Sanghara Bhumi (RSB), in the context of Covid-19 in Bali, from an ethnolinguistic perspective. The RSB manuscript is a treasure documenting local knowledge reflecting Balinese Hindu culture about the existence of bhuta as a negative force causing disease outbreaks. The linguistic aspects examined and discussed include the integration of various lexico-grammatical elements, textually and contextually related to power and pandemics. The study is qualitative descriptive; important findings include the use of ethnolinguistic capital and local Balinese-Hindu symbols related to the conception/role of bhuta's power and rituals practiced by the Balinese, and how the Balinese maintain the dynamic balance of the universe's harmony and well-being. Evidence of ethnolinguistic resources includes multi-lingual diglossic features of Old Javanese-Sanskrit-Balinese and local Balinese-Hindu symbols, including the Balinese script and evil force repellent rituals such as caru offerings. RSB's striking textual feature is the persuasive narrative in the imperative mood. This is closely related to the function of RSB as a reference of advice to deal with pandemics. Cultural contextual features in RSB describe the cosmology, description and explanation of the occurrences of various outbreaks (sasab, gering, mrana, grubug) and the role of butha and its handling. Analysis in the context of Covid-19 is also provided. This paper underscores the importance of using local-traditional wisdom approaches in pandemic management to complement modern ones.

 

Abstrak

Makalah ini mengkaji power (kekuasaan/kekuatan) bhuta dalam teks lontar Roga Sanghara Bhumi (RSB), terkait Covid-19 di Bali, dari perspektif etnolinguistik. Teks RSB merefleksikan khazanah budaya Hindu-Bali terkait dengan keberadaan bhuta sebagai kekuatan negatif penyebab wabah penyakit. Aspek kebahasaan yang diperiksa dan dibahas mencakup integrasi berbagai elemen lexico-grammar kekuasaan/kekuatan, secara tekstual dan kontekstual terkait dengan pandemi. Kajiannya bersifat deskriptif kualitatif, menunjukkan temuan penting diantaranya penggunaan sumber daya etnolinguistik (ethno-linguistic capital) dan simbol-simbol lokal Bali-Hindu terkait konsepsi/peran power bhuta dan praktik-praktik ritual, serta dinamikanya untuk menjaga keseimbangan kerahayuan alam semesta. Bukti-bukti sumber daya etnolinguitik mencakup fitur diglosik multi/dwibahasa Jawakuna-Sanskerta-Bali dan simbol-simbol lokal Bali-Hindu termasuk aksara Bali dan ritual penolak kekuatan jahat seperti sesaji caru. Fitur tekstual RSB yang mencolok adalah naratif persuasif bermodus imperatif; ini terkait erat dengan fungsi RSB sebagai sumber petujuk/acuan untuk menghadapi pandemi. Fitur kontekstual kultural menggambarkan kosmologi, deskripsi dan penjelasan terjadinya berbagai wabah (sasab, gering, mrana, grubug) dan peran butha serta penanganannya. Analisisnya dalam konteks Covid-19 juga diberikan. Makalah ini menggarisbawahi pentingnya penggunaan pendekatan kearifan lokal-tradisional dalam penanganan pandemi untuk melengkapi pendekatan modern.


Keywords


power; bhuta; Covid-19; Roga Sanghara bhumi text

References


Ananadakusuma, Sri Reshi. (1986). Kamus Bahasa Bali: Bali-Indonesia - Indonesia Bali. Penerbit: CV Kayumas Agung.

Ardiyasa, I Nyoman Suka. (2019). Mitigasi Spiritual dalam Naskah Lontar Roga Sanghara Bhumi. Alam Jurnal Sanjwani: Jurnal Filsafat, Volume 10. No 1, hal 27-36. https://doi.org/10.25078/sjf.v10i1.1629

Barker Chris. (2005). Cultural Studies; teori dan Praktik. Yogyakart: PT. Bentang Pustaka.

Banerjee, Madhulika. (2020). Ayurveda and Covid-19: The Politics of Knowledge Systems, Yet Again. Hot Spots, Fieldsights, June 23. https://culanth.org/fieldsights /ayurveda-and-Covid-19-the-politics-of-knowledge-systems-yet-again

Denzin. K Norma dan Lincoln (Eds). (2009). Handbook of Qualitative Research. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Duranti, A. (1997). Linguistic Anthropology. Cambridge: Cambridge University Press. https://doi.org/-10.1017/CBO9780511810190

Ferguson, Charles A. (1959). Diglossia, Word 15: 325-37. https://doi.org/10.1080/-00437956.1959.11659702

Fishman, J.A. (1971). Sosiolinguistics: a Brief Introduction Massachusetts: Newbury House Publisher.

Foley, W. A. (1997). Anthropological Linguistics: An Introduction. Oxford: Blackwell Publishers

Hermandra. (2021). Metafora Kata Mata dalam Bahasa Melayu Riau: Analisis Semantik Kognitif. Ranah:Jurnal Kajian Bahasa. 10(2). 216-228. https://doi.org/10.26499/rnh.v10i2.2243

Hodariyah. (2019). Makna Kultural Tradisi Lemas dalam Selamatan Kematian Masyarakat Aeng Tong-tong, Sarnggi, Sumenep: Kajian Etnolinguistik. dalam Prosiding Seminar Nasional Linguistiks dan Sastra (SEMANTIKS).

Ilic, Biljana Misic. (2004). Language and Culture Studies - Wonderland Through the Lnguistic Looking Glass. Serbia: English Department, Faculty of Philosophy, University of Nis

Langacker, R. W. (1990). Concept, Image, and Symbol: The Cognitive Basis of Grammar. Berlin: Mouton de Gruyter.

Langlotz, Andreas. (2015). Creating Social Orientation Through Language: a Socio-Cognitive Theory of Situated Social Meaning. Amsterdam: John Benjamins. https://doi.org/10.1075/celcr.17

Majawan, I Nyoman. (2016). Yandnya Sesuai Kemampuan. Denpasar: Paramita.

Nelson, C., Colleen M. J., M.I. Weinberger, V. Bhaskaran, B. Rosenfeld, W. Breitbart, and A.J. Roth. (2009). The Role of Spirituality in the Relationship Between Religiosity and Depression in Prostate Cancer Patients. Annals of Behavioral Medicine. 38 (2): https://doi.org/10.1007/s12160-009-9139-y

Palmer,G. B. (1996). Toward a Theory of Cultural Linguistics. Austin, USA: The University of Texas Press.

Poerwadarminta, WJS. (1999). Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Quinn, N. (2011). The History of the Cultural Models School Reconsidered: A Paradigm Shift in Cognitive Anthropology. dalam D. B. Kronenfeld, G. Bennardo, V. C. de Munck dan M. D. Fischer (ed.), A Companion to Cognitive Anthropology, (hlm. 30-46). New York: Wiley- Blackwell. https://doi.org/10.1002/9781444394931.ch2

Putra, Ida Bagus Rai. (2012). Manuskrip Perekam Peradaban dari Bali. Jurnal Manuskrip Nusantara. 3(1). https://doi.org/10.37014/jumantara.v3i1.454

Rema, I Nyoman dan Putra, Ida Bagus Rai. (2018). Sumber Daya Alam sebagai Media Literasi di Bali. Forum Arkeologi. 31(1). https://doi.org/10.24832/fa.v31i1.462

Rudiyanto, Rais, Wakit Abdullah, Purnanto, (2020). Tinjauan Etnolinguistik Makna Kultural Dalam Tradisi "Sranen Sebagai Wujud Kearifan Lokal. dalam Prosiding Seminar Nasional Linguistik dan sastra (SEMANTIKS).

Jyoti, Ida Rsi Bhujangga Waisnawa Putra Sara Shri Satya. (2012). Reformasi Ritual: Mentradisikan Agama, bukan mengagamakan Tradisi. Denpasar: PT. Offset.

Suarjaya, I Wayan. (2010). Analisis Upacara Wana Kertih di Pura Batukaru, Desa Wongaya Gede. Surabaya: Penerbit Paramita.

Suarka. I Nyoman. (2016). PIP Kebudayaan, Naskah Lontar dan Fakultas: Relevansidan Sistem Pendidikan Unggul Berbasis Kebudayaan. Denpasar: Pustaka Larasan.

Sumitri, Ni Wayan. (2021). Wacana Ritual Penanggulangan Wabah dalam ManuskripLontar Roga Senghara Bhumi Dalam Perpsketif Linguistik Kebudayaan. dalam Proisiding Seminar Nasional Linguistik dan Sastra. Universitas Mahasaraswati Denpasar.

Titib, I Made. (2003). Teologi dan Simbol-simbol dalam Hindu. Surabaya: Penerbit Paramita.

Wiana I Ketut. (2001). Makna Upacara Yajna dalam Agama Hindu. Surabaya: Penerbit Paramita.

Widana, Anak Agung Gde Oka dan Faidah, Nurul. (2021). Upaya Mitigasi Spiritual dalam Menyikapi Pandemi Corona Virus Diseases (Covid-19) Menurut Lontar Roga Sanghara Bhumi. Kamaya: Jurnal Ilmu Agama. 4(3). https://doi.org/10.37329/kamaya-.v4i3.1384

https://doi.org/10.37329/kamaya.v4i3.1384

Wakit Abdullah. (2013). Kearifan Lokal dalam Bahasa dan Budaya Jawa Masyarakat Nelayan di Pesisir Selatan Kebumen (Sebuah Kajian Etnolinguistik). Disertasi Surakarta: S3 Linguistik UNS (Unpublished).

Yulianti, S., & Firdaus, W. (2020). Keterancaman Bahasa Roswar: Analisis Daya Hidup Bahasa. Ranah: Jurnal Kajian Bahasa. 9 (2). 358-373.

Zoetmuler, P.J. (1985). Kalangwan: Sastra Jawa Kuno Selayang Pandang. Jakarta: Djambatan.

Zoetmulder, P.J, dan Robson. (2004). Kamus Jawa Kuna Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama




DOI: https://doi.org/10.26499/rnh.v11i1.4504

Refbacks

  • There are currently no refbacks.