Javanese Pitutur in the Speech of Sri Sultan Hamengku Buwono X on Hardship Caused by the Corona Virus

Doni Dwi Hartanto, Endang Nurhayati, Sulis Triyono

Abstract


Expressions of culture in a region can be seen as a discourse that represents the cultural activities of people, and it may show the nature and characters of the society in dealing with problems. This research aims to interpret the Javanese pitutur delivered by Sri Sultan Hamengku Buwono X as the King of Yogyakarta to people living in his realm during the coronavirus pandemic. This descriptive qualitative research used a recording of Sri Sultan Hamengku Buwono’s speech entitled “Cobaning Gusti Allah Awujud Virus Corona”. Data were collected through a note-checking technique and were analyzed by using content analysis. The validity was maintained through expert judgment, while the reliability was through intrarrater and interrater. The results show that Javanese pitutur or advice found in Sri Sultan Hamengku Buwono X’s speech were in four Javanese quotes, namely: a) patient people earn the greatest fortune, and surrendering their life in faith shall result in more blessings; b) God gives way to anyone who wants to obey; c) Be wise and careful; and d) Do not be jealous if you get a trial, and do not feel bad if you lose something. The Javanese pituturs as the noble expressions of Javanese culture likely represent the nature and character of Javanese society in the face of various obstacles and problems, in this case facing the COVID-19 virus pandemic in the Yogyakarta region. The messages conveyed in the pitutur are expected to be a reminder to the people of Yogyakarta that in the face of all problems they should always hold fast to their cultural values and humbly surrender and submit themselves to God the Almighty.

 

Abstrak

Ungkapan budaya suatu daerah merupakan suatu wacana yang merepresentasikan aktivitas budaya masyarakat, dan menunjukkan sifat dan karakter suatu masyarakat dalam menghadapi suatu permasalahan. Penelitian ini bertujuan untuk menginterpretasikan pitutur Jawa dalam pidato Sri Sultan Hamengku Buwono X selaku Raja Yogyakarta kepada masyarakat selama masa pandemik virus corona. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan data berupa rekaman pidato Sri Sultan Hamengku Buwono X berjudul “Cobaning Gusti Allah Awujud Virus Corona”. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik simak-catat dan dianalisis dengan menggunakan teknik analisis konten. Validitas data dilakukan dengan expert judgement, sedangkan reliabilitas yang digunakan ialah reliabilitas intra dan interrater. Berdasarkan penelitian, pitutur Jawa dalam pidato Sri Sultan Hamengku Buwono X terbagi dalam empat ungkapan, yaitu: a) wong sabar rejekine jembar, ngalah urip luwih berkah; b) Gusti paring dalan kanggo sapa wae kang gelem ndalan; c) eling lan waspada; dan d) datan serik lamun ketaman, datan susah lamun kelangan. Pitutur Jawa yang terdapat dalam ungkapan-ungkapan luhur budaya Jawa tersebut merepresentasikan sifat dan karakter masyarakat Jawa dalam menghadapi berbagai macam halangan dan permasalahan, dalam hal ini ketika menghadapi pandemik virus COVID-19 di wilayah Yogyakarta. Pesan yang disampaikan dalam pitutur tersebut diharapkan dapat menjadi pengingat bagi masyarakat Yogyakarta bahwa dalam menghadapi segala permasalahan hendaknya selalu berpegang teguh pada nilai-nilai budaya dan berserah pada Tuhan Yang Maha Kuasa.


Keywords


Corona Virus; Javanese pitutur; speech; Sri Sultan HB X; Yogyakarta

Full Text:

PDF

References


Achmad, S. W. (2018). Falsafah kepemimpinan Jawa: Dari Sultan Agung hingga Hamengkubuwana IX. Araska.

Ahmad Al-Ghamdi, N., & Albawardi, A. H. (2020). Multivocality of Saudi COVID-19 Discourse in Social Media Posts: A Socio-Semiotic Multimodal Perspective. GEMA Online® Journal of Language Studies, 20(4), 228–250. https://doi.org/10.17576/gema-2020-2004-13

Chakrabarti, M. (2000). The Gandhian philosophy of the spinning-wheel. Concept Publishing Company.

Erlingsson, C., & Brysiewicz, P. (2017). A hands-on guide to doing content analysis. In African Journal of Emergency Medicine (Vol. 7, Issue 3). https://doi.org/10.1016/j.afjem.2017.08.001

Forbes. (n.d.). Eric Yuan & family. Retrieved January 20, 2022, from https://www.forbes.com/profile/eric-yuan/?sh=fd6797161bf9

Habiburrahim, H., Rahmiati, Z., Muluk, S., Akmal, S., & Aziz, Z. A. (2020). Language, identity, and ideology: Analysing discourse in Aceh sharia law implementation. Indonesian Journal of Applied Linguistics, 9(3), 599–607. https://doi.org/10.17509/ijal.v9i3.23210

Hadiatmadja, S. (2011). Etika Jawa. Grafika Indah.

Hadiatmadja, S., & Endah, K. (2009). Pranata Sosial dalam Masyarakat Jawa. Grafika Indah.

Hughes-Freeland, F. (1991). A Throne for the People: Observations on the Jumenengen of Sultan Hamengku Buwono X. Indonesia, 51(51), 129. https://doi.org/10.2307/3351068

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2020). KEMENKES PADK. http://www.padk.kemkes.go.id/article/read/2020/03/24/17/berita-positif.html

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. HK 01.07/Menkes/382/2020. (n.d.). Protokol Kesehatan Bagi Masyarakat Di Tempat Umum Dalam Rangka Pencegahan dan Pengendalian Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).

Kusuma, W. (2020). Sri Sultan HB X Ingatkan Warga soal Corona: “Mengasah Mingising Budi, Memasuh Malaning Bumi” Halaman all - Kompas.com. https://regional.kompas.com/read/2020/04/14/12350831/sri-sultan-hb-x-ingatkan-warga-soal-corona-mengasah-mingising-budi-memasuh?page=all

Miles, M. ., Huberman, A. ., & Saldaña, J. (2014). Qualitative Data Analysis (3rd ed.). SAGE Publications, Inc.

Mills, S. (1997). Discourse. Routledge.

Mithun, M. (2015). Discourse and Grammar. In D. Tannen, H. E. Hamilton, & D. Schiffrin (Eds.), Discourse Analysis Second Edition Volume I (2nd ed., pp. 11–41). Blackwell Publishers.

Mulyana. (2005). Kajian Wacana: Teori, Metode, dan Aplikasi Prinsip-prinsip Analisis Wacana. Tiara Wacana.

Muslich, M. (2004). Pandangan Hidup dan Simbol-Simbol Dalam Budaya Jawa. Millah: Jurnal Studi Agama, 3(2), 203–220. https://journal.uii.ac.id/Millah/article/view/7020/6248

Nugraheny, D. E. (2020). BNPB: Status Darurat Bencana akibat Virus Corona Sudah Ditetapkan sejak Januari Halaman all -

Kompas.com. https://nasional.kompas.com/read/2020/03/17/16510921/bnpb-status-darurat-bencana-akibat-virus-corona-sudah-ditetapkan-sejak?page=all#page3.

Nurhadi, M. (2020). Pidato Lengkap Sri Sultan Hamengku Buwono X Terkait Wabah Virus Corona - Suara Jogja. https://jogja.suara.com/read/2020/03/23/125409/pidato-lengkap-sri-sultan-hamengku-buwono-x-terkait-wabah-virus-corona?page=all

Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta. (2020). Sapa Aruh: Sri Sultan Hamengku Buwono X “Cobaning Gusti Allah awujud virus Corona.” https://corona.jogjaprov.go.id/rilis/berita/77-sapa-aruh-sri-sultan-hamengku-buwono-x-cobaning-gusti-allah-awujud-virus-corona

Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta. (2021). Sapa Aruh: Menangkan Pertempuran Lewat Penguatan Kesadaran Diri - Berita | Portal Pemda DIY. https://jogjaprov.go.id/berita/detail/9420-sapa-aruh-menangkan-pertempuran-lewat-penguatan-kesadaran-diri

Prawiradisastra, S. (1987). Kawruh Basa. Kantor Wilayah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Propinsi Jawa Tengah.

Rizal, M., Rizal, M. C., & Farid, M. L. R. (2018). Pitutur Luhur untuk Pemberantasan Korupsi di Indonesia dalam Perspektif Kebijakan Hukum Pidana. Refleksi Hukum: Jurnal Ilmu Hukum, 2(1), 33–50. https://doi.org/10.24246/jrh.2017.v2.i1.p33-50

Rizani, R. (2016). Sabdatama dan Sabdaraja Sri Sultan Hamengku Buwono X dalam Perspektif Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta. Jurnal Lex Renaissance, 1(1), 17–36. https://doi.org/10.20885/JLR.vol1.iss1.art2

Slembrouck, S. (2019). Discourse analysis. In The Routledge Handbook of Linguistic Ethnography (pp. 28–39). Taylor and Francis. https://doi.org/10.4324/9781315675824-3

Sudaryat, Y. (2009). Makna dalam Wacana (Prinsip-prinsip Semantik dan Pragmatik). Yrama Widya.

Sujana, A. M. (2020). Pikukuh : Kajian Historis Kearifan Lokal Pitutur dalam Literasi Keagamaan Masyarakat Adat Baduy. Historia: Jurnal Pendidik Dan Peneliti Sejarah, 3(2), 81–92. https://doi.org/10.17509/historia.v3i2.24347

Sultan, S., & Rapi, M. (2020). Positive Discourse Analysis of the Indonesian Government Spokesperson’s Discursive Strategies during the Covid-19 Pandemic. GEMA Online® Journal of Language Studies, 20(4), 251–272. https://doi.org/10.17576/gema-2020-2004-14

Sunardi. (2012). Pitutur Luhur Budaya Jawa Sebagai Pedoman Hidup Di Era Globalisasi. Reaktualisasi Nilai-Nilai Luhur Budaya Jawa Melalui Bahasa Jawa, 58–65.

Suprapti, S. (2020). Filsafat Jawa “Wani Ngalah Luhur Wekasane” - Informasi Jawa Tengah Online. http://jatengonline.com/2020/05/11/filsafat-jawa-wani-ngalah-luhur-wekasane/

Suyitno, I. (2015). Analisis Wacana Budaya Refleksi Budaya Etnik dalam Kosakata Wacana. Universitas Negeri Malang.

Tarigan, H. G. (1987). Pengajaran Wacana. Angkasa.

Triyono, A., Wedhawati, Widati, S., Indrani, R., & Arifin, S. (2015). Peribahasa dalam Bahasa Jawa. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Balai Bahasa Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

WHO. (2020a). Situation Report-42. Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) Situation Report – 42. https://www.who.int/docs/default-source/coronaviruse/situation-reports/20200302-sitrep-42-covid-19.pdf?sfvrsn=d0b2e480_2

WHO. (2020b, March 11). Virtual Press Conference on COVID-19-11 March 2020. https://www.who.int/docs/default-source/coronaviruse/transcripts/who-audio-emergencies-coronavirus-press-conference-full-and-final-11mar2020.pdf

Widyastuti, S. H. (2013). Kandungan Nilai Moral Dalam Ungkapan Tradisional Jawa dan Pepatah Cina. LITERA, 11(1). https://doi.org/10.21831/ltr.v11i1.1154

Zuchdi, D., & Wiwiek, A. (2019). Analisis Konten Etnografi dan Grounded Theory Dan Hermeneutika Dalam Penelitian. Bumi Aksara.




DOI: https://doi.org/10.26499/rnh.v12i2.4593

Refbacks

  • There are currently no refbacks.