Korespondensi Fonemis dalam Bahasa Sunda Dialek Bandung, Ciamis, dan Karawang
Abstract
The purpose of this research is to see the similarity of Bandung, Karawang, and Ciamis dialects. The Bandung dialect was chosen as a lulugu or standard language, the Karawang dialect as a region that may have been influenced by the Betawi Malay language, and the Ciamis dialect as one of the historical centers of the Sunda kingdom during the Galuh period in 1371-1475 AD. The method used in this research is descriptive qualitative method with the data collection technique used is phenomenological document technique. Document techniques sourced from notes, books, and research data that has been done to strengthen interview data. While the phenomenological technique in question is the inventory of glosses that are determined in reality in the field. So that 6 glosses are obtained to be studied, and become 6 sets of phonemic correspondence from the 3 dialects that have been selected. The analysis shows that there are 9 phonemic correspondences with details: /l~h/, /u~a/, /s~Ø/, /a~Ø/, /b~w/, /g~k/, /au~ɔ/, /k~Ø/, /r~Ø/. From the 9 correspondences, 3 language groups were formed, namely DB, DK+DC as group 1; DB, DC+DK as group 2; and DK, DC+DB as group 3.
Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat kelompok dialek Bandung, Karawang, dan Ciamis. Dipilihnya dialek Bandung sebagai bahasa lulugu atau standar, dialek Karawang sebagai wilayah yang kemungkinan terpengaruhi oleh bahasa Melayu Betawi, dan dialek Ciamis sebagai salah satu pusat sejarah kerajaan Sunda pada masa Galuh tahun 1371–1475 M. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik dokumen fenomenologis. Teknik dokumen yang bersumber dari catatan, buku, serta data penelitian yang pernah dilakukan untuk menguatkan data wawancara. Sedangkan teknik fenomenologis yang dimaksud adalah penginventarisasian glos yang ditentukan secara nyata di lapangan. Sehingga didapatkan 6 glos yang akan diteliti, dan menjadi 6 perangkat korespondensi fonemis dari 3 dialek yang telah dipilih. Hasil analisis menunjukkan adanya 9 korespondensi fonemis dengan rincian: /l~h/, /u~a/, /s~Ø/, /a~Ø/, /b~w/, /g~k/, /au~ɔ/, /k~Ø/, /r~Ø/. Dari 9 korespondensi tersebut, terbentuk 3 kelompok bahasa, yaitu DB, DK+DC sebagai kelompok 1; DB, DC+DK sebagai kelompok 2; dan DK, DC+DB sebagai kelompok 3.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Alamsyah, T., Iqbal, M., & Taib, R. (2022). Perubahan Bahasa Aceh : Tinjauan Realitas Penggunaan Bahasa Aceh dalam Interaksi Sosial di Aceh. Ranah: Jurnal Kajian Bahasa, 11(2), 451-463. https://doi.org/10.26499/rnh.v11i2.5207
Arnawa, N. (2018). Penerapan Leksikostatistik pada Studi Kekerabatan Bahasa Austronesia. Denpasar: Pustaka Larasan.
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. (2018). Pedoman Penelitian Pemetaan Bahasa di Indonesia. Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. (n.d.). Bahasa Sunda. Bahasa dan Peta Bahasa di Indonesia.
Budiono, S. (2015). Variasi Bahasa di Kabupaten Banyuwangi: Penelitian Dialektologi. Universitas Indonesia.
Budiono, S. (2018a). Pelacakan Kosakata Jawa Kuno: Studi Kasus di Kecamatan Tambak Banyumas dan di Kecamatan Glagah Banyuwangi Berdasarkan Kajian Dialektologi. Universitas Indonesia.
Budiono, S. (2018b). Penelusuran Identitas dan Bahasa Masyarakat Banyuwangi Berdasarkan Kesamaan Leksikal Kosakata Jawa Kuno di Banyumas dan Banyuwangi. Sirok Bastra, 6(2), 205--210. https://doi.org/10.37671/sb.v6i2
Budiono, S., Lauder, M. R. M. T., & Munawarah, S. (2021). The Impact of Tourism on the Banyuwangi Dialect in East Java. In Sociolinguistics and Dialectological Studies in Indonesia (pp. 27-51). Nova Science Publishers, Inc.
Darmawati, U. (2009). Dialek dan Idiolek. PT Intan Pariwara.
Firdaus, W. (2011). Morfofonemis Kata Serapan dalam Bidang Hukum Indonesia. Lingua, 6(1), 69-80.
Firdaus, W. (2011). Kata-Kata Serapan Bahasa Aceh dari Bahasa Arab: Analisis Morfofonemis. Sosiohumaniora, 13(2), 223.
Hadi, N. R. P., & Kusumaningrum, S. (2020). Korespondensi Fonemis Bahasa Ogan Dan Bahasa Bangka. Jurnal CULTURE (Culture, Language, and Literature Review), 7(2), 191-203. https://doi.org/10.53873/culture.v7i2.222
Hariyanto, P. (2019). Korespondensi Bunyi Bahasa Daerah di Provinsi Sulawesi Tenggara. Aksara, 31(2), 269-283. https://doi.org/10.29255/aksara.v31i2.340.269-283
Hickey, R. (2010). Language Change. In Handbook of Pragmatics (J. Verschu). John Benjamin Publishing Company. https://doi.org/10.1075/hop.14.lan3
Kaswanti, Sa'adiah, & Taib, R. (2017). Pemakaian Bahasa dalam Siaran Berita Haba Uroe Nyoe di Aceh TV. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Jurusan PBSI, 2(4), 355-367. https://doi.org/10.24114/kultura.v1i1.11703
Katrini, Y. E., & Asmara, R. (2018). Korespondensi dan Variasi Bunyi Bahasa-bahasa Nusantara Mempermudah Belajar Bahasa. In Kongres Bahasa Indonesia.
Lukito, R. H., & Pasaribu, Y. M. (2020). Perancangan Alat Transportasi Modular dan Multifungsi Untuk Daerah Rural di Pegunungan Tinggi Jawa Barat Abstrak. Jurnal Desain Indonesia, 2(2), 20-31. https://doi.org/10.52265/jdi.v2i2.71
Mahsun, & Wijayatiningsih, Y. F. (2020). Genolinguistik : Ancangan Alternatif Dalam Pengelompokan Bahasa. Metalingua, 18(1), 59-74. https://doi.org/10.22225/jr.1.2.41.365-378
Mailani, O., Nuraeni, I., Syakila, S. A., & Lazuardi, J. (2022). Bahasa Sebagai Alat Komunikasi dalam Kehidupan Manusia. Kampret Journal, 1(2), 1-10. https://doi.org/10.35335/kampret.v1i1.8
Mascita, D. E., Sariah, & Susilowati, S. (2021). Strategi Pemertahanan Bahasa Sunda Lea Indramayu Sunda Lea Indramayu Language Maintenance Strategy. Ranah: Jurnal Kajian Bahasa, 10(1), 182-195. https://doi.org/10.26499/rnh.v10i1.2395
Mesiyarti. (2014). Dialek Betawi Ora di Jabodetabek: Sebuah Kajian Dialektologi. Universitas Indonesia.
Mukarromah, I., & Zulaihah, S. (2023). Language Variations For Tourism Sectors Around Of English And Dutch Colonial Buildings: Sociolinguistics And Ethnolinguistics Studies. Ranah: Jurnal Kajian Bahasa, 12(1), 261-274. https://doi.org/10.26499/rnh.v12i1.4666
Musayyedah. (2015). Korespondensi Fonemis Bahasa Konjo Dan Bahasa Selayar. Sawerigading, 21(3), 415-424.
Mwalongo, L. J. (2017). Social factors influencing language change: A case of Kibena to Kimaswitule in Njombe district, Tanzania. European Journal of Foreign Language Teaching, 2(2), 1-18. https://doi.org/10.5281/zenodo.496189
Nazlah, E. (2021). Metode Korespondensi Fonemis dalam Linguistik Bandingan Historis. Mijil.
Nordquist, R. (2020). Definition and Examples of Language Varieties. ThoughtCo.
Nurjanah, N., Sudaryat, Y., & Srihilmawati, R. (2023). Counseling Independent Curriculum for Middle School Sundanese Language Teachers in Bandung City. Abdimas Umtas:, 4(6), 4840-4848. https://doi.org/10.35568/abdimas.v6i4.4166
Nurjanah, N., Widyastuti, T., & Solehudin, O. (2021). Linguistik Historis Komparatif: Tiori jeung Praktek (2nd ed.). Bandung: UPI PRESS.
Sanjoko, Y., & Erniati. (2020). Korespondensi Fonemis Bahasa Alune dan Wemale. Kibas Cenderawasih, 17(2), 147-165. https://doi.org/10.26499/jl.v2i1.48
Sudaryat, Y. (2014). Linguistik Umum (Elmuning Basa): Ulikan Ilmiah Basa (Revisi). Bandung: Jurusan Pendidikan Bahasa Sunda.
Syafi'i, I., & Ibrahim, A. S. (2019). Leksikostatistik Lima Bahasa Nusantara: Bahasa Jawa, Bahasa Madura, Bahasa Sunda, Bahasa Bali, Dan Bahasa Indonesia. Basindo, 3(1), 85-93. https://doi.org/10.17977/um007v3i12019p085
Taembo, M. (2016). Kajian Dialek Sosial Fonologi Bahasa Indonesia (Social Dialect Study of Indonesian Phonology). Kandai, 12(1), 1-16.
Tiani, R. (2010). Korespondensi Fonemis Bahasa Bali dan Bahasa Sumbawa. Kajian Sastra, 34(2), 118-127. https://doi.org/10.14710/nusa.13.3.397-404
Wahya. (2010). Mengenal sekilas kajian dialektologi: Kajian interdisipliner tentang variasi dan perubahan bahasa. Jurnal Lingua, 9(1), 47-68.
Wahyu, & Arong, S. (2020). Korespondensi Fonemis Enam Kata Kerabat Bahasa Indonesia, Bahasa Melayu Kelantan, Bahasa Melayu Patani, dan Bahasa Sunda. Metahumaniora, 10(2), 185-197. https://doi.org/10.24198/metahumaniora.v10i2.27523
Wahyudi, A. B., & Wibowo, Y. S. (2014). Analogi dalam tutur masyarakat Desa Kalipancur Kecamatan Bojong Kabupaten Pekalongan. Jurnal Kajian Linguistik Dan Sastra, 26(1), 42-60. https://doi.org/10.23917/kls.v26i1.4081
Zakiyah, S. N., Machdalena, S., & Fachrullah, T. A. (2020). Korespondensi Fonemis Bahasa Sunda dan Bahasa Jawa. Ide Bahasa, 2(2), 121-132. https://doi.org/10.37296/idebahasa.v2i2.44
https://doi.org/10.37296/idebahasa.v2i2.44
DOI: https://doi.org/10.26499/rnh.v12i2.4663
Refbacks
- There are currently no refbacks.