Motif Kawung Pada Batik Tradisional Yogyakarta: Kajian Semantik Inkuisitif
Abstract
This study uses an inquisitive semantic approach as the main analysis. The data and sources of data in this study were obtained through interviews with sources, namely the Javanese people, especially the Yogyakarta area who lived in Siak Regency with an age range of 40-60 years. The resource persons were selected only in this age range because they have followed the journey of batik kawung from the area of origin with the manual manufacturing process until now in the transmigration area and its manufacture using a printing machine. Two different circumstances and two different processes certainly give birth to different points of view which are very interesting to study. Data collection techniques are by interviewing, taking notes, and analysis. The analysis process uses 3 stages, namely script semantics to find general meaning or a dictionary, then cognitive semantic analysis stage to understand meaning based on its relationship with the user community, and finally inquisitive semantics to find reasons for using kawung motifs in batik with high-level thinking and a combination various discipline. The results of the study explain that the kawung batik motif was chosen because it reflects on the original tree, namely sugar palm, all of which are very useful for daily life. The community hopes that the use of kawung batik cloth will be useful for many people and the surrounding environment. The kawung motif symbolizes the value of holiness, perfection, and purity for the Javanese people. This can be seen from the shape of the kawung pattern which is very neatly described in the form of four kawung seeds arranged around each other.
Abstrak
Penelitian ini menggunakan pendekatan semantik inkuisitif sebagai analisis utamanya. Data dan sumber data pada penelitian diperoleh melalui wawancara narasumber yaitu masyarakat Jawa khususnya daerah Yogyakarta yang tinggal di Kabupaten Siak dengan rentang usia 40—60 tahun. Narasumber dipilih hanya pada rentang usia tersebut karena mereka telah mengikuti perjalanan batik kawung mulai dari daerah asal dengan proses pembuatannya yang manual hingga sekarang di daerah transmigrasi dan pembuatannya yang sudah menggunakan mesin cetak. Dua keadaan yang berbeda dan juga dua proses berbeda tentu melahirkan sudut pandang yang berbeda yang sangat menarik untuk diteliti. Teknik pengumpulan data yaitu dengan wawancara, catat, dan juga analisis. Proses analisis menggunakan 3 tahap yaitu semantik skrip untuk menemukan makna secara umum atau kamus, kemudian tahap analisis semantik kognitif untuk memahami makna berdasarkan hubungannya dengan masyarakat pengguna, dan yang terakhir semantik inkuisitif untuk menemukan alasan penggunaan motif kawung dalam batik dengan pemikiran aras tinggi dan juga gabungan berbagai disiplin ilmu. Hasil penelitian menjelaskan bahwa motif batik kawung dipilih karena bercermin dari pohon asalnya yaitu aren yang ke semua bagiannya sangat berguna bagi kehidupan sehari-hari. Masyarakat berharap bahwa pengguna kain batik motif kawung akan berguna bagi orang banyak dan juga lingkungan sekitar. Motif kawung melambangkan nilai kesucian, kesempurnaan dan juga kemurnian bagi masyarakat Jawa. Hal ini dapat dilihat dari bentuk pola kawung yang digambarkan dengan sangat rapi berbentuk empat buah biji kawung yang disusun saling mengelilingi.
Keywords
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Alam, N. A. N., & Saleh, M. S. (2009). Karakteristik Pati dari Batang Pohon Aren Pada Berbagai Fase Pertumbuhan. Agroland: Jurnal Ilmu-ilmu Pertanian, 16(3). https://pdfs.semanticscholar.org/8fd6/6fe5e1f-47d2564d7f8da1410a8d65-28ba5ef.pdf
Berta, S., Koapaha, T., & Mandey, L. (2017). Pemanfaatan Kolang-Kaling Buah Aren dan Nanas (Ananas Comosus L. Merr.) Dalam Pembuatan Sliced Jam. Jurnal Cocos, 1(8), 1-11.
Dewi, A., Christanti, I., Sari, F. Y., Pramita, E., & Matematika, P. (2020). Etnomatematika Pada Batik Kawung Yogyakarta dalam Transformasi Geometri. ProSANDIKA UNIKAL (Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika Universitas Pekalongan), 1, 435-444. https://proceeding.unikal.ac.id/-index.php/sandika/article/view/438
Elvandari, E. (2020). Sistem Pewarisan sebagai Upaya Pelestarian Seni Tradisi. Jurnal Sendratasik, 3(1), 93-104. https://doi.org/10.26740/geter.v3n1.p93-104
Hardiyanto, D., Kristiyana, S., Kurniawan, D., & Sartika, D. A. (2019). Klasifikasi Motif Citra Batik Yogyakarta Menggunakan Metode Adaptive Neuro Fuzzy Inference System. Setrum: Sistem Kendali-Tenaga-Elektronika-Telekomunikasi-Komputer, 8(2), 229. https://doi.org/10.36055/-setrum.v8i2.6545
Hartanti, G., & Setiawan, B. (2019). Pendokumentasian Aplikasi Ragam Hias Batik Jawa Tengah Motif Kawung, sebagai Upaya Konservasi Budaya Bangsa Khususnya pada Perancanagan Interior. Aksen, 3(2), 25-37. https://doi.org/10.37715/aksen.v3i2.807
Hasibuan, L., Sunardi, O., & Suhardi, E. (2019). Analisis Sequential Explanatory Perilaku Menjaga Kesehatan Lingkungan Ditinjau dari Efikasi Diri. Pedagogia, 11(1), 46-52.
Hermandra, H. (2021). Metafora Kata Mata dalam Bahasa Melayu Riau: Analisis Semantik Kognitif. Ranah: Jurnal Kajian Bahasa, 10(2), 216. https://doi.org/10.26499/rnh.v10i2.2243
Hermandra, H., Sarudin, A., Citraresmana, E., Marni, S., Pernantah, P. S., & Zulhafizh, Z. (2022). Pucuk Rebung (Sprout of Bamboo Shoot) As a Symbol of Riau Malay: an Inquisitive Semantic Analysis. Gramatika STKIP PGRI Sumatera Barat, 8(1), 112-125. https://doi.org/10.22202/-jg.2022.v8i1.5623
Izar, J., Kusmana, A., & Triandana, A. (2021). Toponimi dan Aspek Penamaan Desa-Desa di Kabupaten Muaro Jambi. Jurnal Pendidikan, Kebahasaan, dan Kesusastraan Indonesia (Diglosia), 5(1), 89-99.
Jalaluddin, N. H. (2015). Peribahasa 'Parasit' dan Akal Budi Melayu : Analisis Semantik Inkuisitif. Seminar Bahasa dan Sastera 2015 Program Linguistik UKM Jabatan Bahasa dan Sastra UNJ, 1(1), 281.
Kartini, P. (2013). Nilai Kearifan Lokal dalam Batik Tradisional Kawung. Jurnal Filsafat, 23(2), 135-146.
Kasdan, J. (2015). Unsur Asam dan Akal Budi Melayu: Analisis Semantik Inkuisitif. Seminar Meja Bulat: Simpulan Bahasa Dan Kognitif Penutu, 1(1), 1-22.
Khotimah, K., & Febriani, I. (2019). Kajian Semantik Nama Diri Mahasiswa Madura di Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Trunojoyo Madura. Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia, 8(1), 51-55.
Lempang, M. (2017). Produksi Nata pinnata dari Nira aren. Info Teknis EBONI, 14(1), 23-33.
Listia, W. N. (2015). Anak sebagai Makhluk Sosial. Bunga Rampai Usia Emas, 1(1), 14-23.
Manatar, J. E., Pontoh, J., & Runtuwene, M. R. . (2012). Analisis Kandungan Pati dalam Batang Tanaman Aren (Arenga pinnata). Jurnal Ilmiah Sains, 12(2), 89-92. https://doi.org/10.35799/jis.12.2.2012.560
Murthy, T., & Subet, M. F. (2018). Imej Tebu dalam Peribahasa Tamil: Analisis Semantik Inkuisitif(Sugar Cane images in Tamil Proverbs: A Semantic Inquisitive analysis). Trends in Undergraduate Research, 1(1), f24-29. https://doi.org/10.33736/tur.1176.2018
Pontoh, J., Gunawan, I., & Fatimah, F. (2011). Analisa Kandungan Protein dalam Nira Aren. Chemistry Progress, 4(2), 75-79.
Prasetyo, S. A. (2016). Karakteristik Motif Batik Kendal Interpretasi dari Wilayah dan Letak Geografis. Jurnall Imajinasi, 10(1), 51-60. https://doi.org/10.15294/imajinasi.v10i1.8816
Rofi'ah Athur, L. (2020). Pengembangan Desain Motif Batik Kawung dengan Teknik Laser Cutting pada Cardigan. E-Journal, 9, 71-79.
Rosanto, A. (2009). Kajian Batik Motif Kawung dan Parang dengan Pendekatan Estetika Seni Nusantara. Kajian Batik Motif Kawng dan Parang Dengan Pendekatan Estetika Seni Nusantara, 1(2), 1-11. https://jurnal.isi-ska.ac.id/index.php/brikolase/article/view/261/263
Rusidin, H. M., & Hamid, Z. B. I. N. (2015). Akal Budi Melayu dalam Mantera: Analisis Semantik Kognitif. Jurnal Melayu, 14(2), 260-273.
Subet, M. F., & Md Nasir, M. R. (2019). Inquisitive Semantic Analysis of Malay Language Proverbs. Malaysian Journal of Learning and Instruction, 16(2), 227-253. https://doi.org/10.32890/mjli2019.16.2.9
Tanaiyo, D., Antu, E. S., & Akuba, S. (2022). Rancang Bangun Alat Destilasi Bioetanol Berbahan Dasar Nira Aren. Jurnal Teknologi Pertanian Gorontalo (JTPG), 7(1), 22-26. https://doi.org/10.30869/jtpg.v7i1.905
Kurniawati, W., Ekoyanantiasih, R., Yulianti, S., Hardaniawati, M., Sasangka, S. W., & Firdaus, W. (2022). Kekuasaan Semantik dalam Analisis Wacana Kritis Debat Capres-Cawapres. Ranah: Jurnal Kajian Bahasa, 11(1), 165-179.
Wicaksono, R. W., Nur Izzati, & Tambunan, L. R. (2020). Eksplorasi Etnomatematika pada Gerakan Pukulan Seni Pencak Silat Kepulauan Riau. Jurnal Kiprah, 8(1), 1-11. https://doi.org/10.31629/kiprah.v8i1.1596
DOI: https://doi.org/10.26499/rnh.v11i2.5219
Refbacks
- There are currently no refbacks.