Dampak Ekologis Penggunaan Kalimat Indikatif pada Media Massa Online Papua: Tinjauan Ekolinguistik Kritis
Abstract
The texts on Papuan online mass media mostly focused on environmental issues. The texts influence mode and thinking patterns of the readers. The aim of this research is to describe the destructive and constructive impacts of indicative sentences for the readers. The approach used in this research is critical discourse approach with descriptive method. The result shows that the ecological damage of indicative sentences usages are divided into two, namely constructive and destructive impacts. In the constructive impacts, contents, meanings or messages usually influence readers’ thinking pattern and attitude to preserve environment. The positive discourses can change negative ethics into positive ethics. The destructive impacts are sentence usages in environmental discourses in the form of too explicit, vulgar, excessive and detailed texts. The texts influence the attitude and thinking pattern that damage the environment.
Abstrak
Ekosintasis merupakan kajian terapan linguistik yang membahas kalimat-kalimat yang berdampak pada pelestarian dan kebertahanan lingkungan. Jubi Papua merupakan surat kabar yang menarik karena berisi berbagai macam informasi seputar Papua. Masalah ekosintaksis penting dilakukan karena dapat membantu pemerintah dan pemerhati lingkungan untuk ikut menyerukan pemertahanan lingkungan. Tujuan penelitian ini adalah mengkritisi dampak teks dari segi positif dan negatif bagi lingkungan ekologi. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan wacana kritis dengan metode deskriptif. Berkaitan dengan teknik, teknik penelitian dibagi dua yaitu teknik pengumpulan data dan teknik analisis data. Teknik pengumpulan data digunakan teknik wawancara dan kajian pustaka, sedangkan teknik analisis data yang digunakan adalah analisis data deskriptif. Berdasarkan pembahasan, kalimat indikatif berdampak positif yang sifaknya konstruktif bagi lingkungan, serta yang sifatnya negatif berdampak destruktif bagi ekologi itu sendiri.Keywords
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Arifin, et al. (2012). Teori dan Kajian Wacana Bahasa Indonesia. Jakarta: PT. Pustaka Mandiri.
Chaer, A. (2009). Sintaksis Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.
Darma, Y. A. (2009). Analisis Wacana Kritis. Bandung: Yrama Widya.
Hamuna, dkk. (2018). Kondisi Hutan Manggrove di Kawasan Taman Wisata Alam Teluk Yotefa Kota Jayapura. Majalah Ilmiah Biologi Biosfera. A Scientific Journal, 35. https://doi.org/Doi: https://doi.org/10.20884/1.mib.2018.35.2.611
Haugen, E. (1972). The Ecology of Language. California: Stanford University Press.
Kartikasari, S. N., et al. (2012). Ekologi Papua Seri Ekologi Indonesi Jilid VI. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia dan Conversation International.
Kridalaksana, H. (2008). Kamus Linguistik. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Laili, N. E. (2016). Eufemisme dalam Wacana Lingkungan Sebagai Piranti Manifestasi Manipulasi Realitas: Perspektif Ekolinguistik Kritis. Jurnal Linguistik Terapan.
Maryam, S. (2018). Konstruksi Pemberitaan Isu Terorisme pada Media Massa: Tinjauan Imagologi dan Linguistik Kritis. Ranah: Jurnal Kajian Bahasa, 1 (33 – 48). https://doi.org/Doi: https://doi.org/10.26499/rnh.v7i1.580
Mbete, A. M. (2013). Penuntun Singkat Penulisan Proposal Penelitian Ekolinguistik. Denpasar: Vidia.
Mbete, A. M. (2015). Masalah Kebahasaan dalam Kerangka Pelestariannya: Perspektif Ekolinguistik. Jurnal Tutur, 1 (2).
Mulyana. (2005). Kajian Wacana Teori, Metode & Aplikasi Prinsip-prinsip Analisis Wacana. Yogyakarta: Tiara Wacana.
Stibbe, A. (2015). Ecolinguistics: Language, Ecology and The Stories we live by. London and. New York: Routledge.
Sudaryat, Y. (2008). Makna dalam Wacana. Bandung: Yrama Widya.
Sugono, D. (2008). Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa.
Sukmawan, S. (2016). Ekokritik Sastra: Menanggap Sasmita Arcadia. Malang: Universitas Of Brawijaya Press.
Sulityaningtyas, T. (2014). Representasi Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden dalam Iklan Politik Luar Ruang Partai Demokrat. Jurnal Ranah, 60–71.
Tabloid Jubi. (2016). Rubrik Wacana Lingkungan. Papua: Tabloid Jubi.com. (http://tabloidjubi.com-/m/kategori-26-lingkungan.html).
Tabloid Jubi. (2017). Rubrik Wacana Lingkungan. Papua: Tabloid Jubi.com. (http://tabloidjubi.com-/m/kategori-26-lingkungan.html).
Umiyati, M. (2011). Ketahanan Khazanah Lingual Pertanian Guyub Tutur Bahasa Bima dalam Perspektif Ekolinguistik Kritis. In Proceedings International Seminar Language Maintance and Shift (Vol. 2, pp. 81–85).
Verhaar, J. W. M. (2012). Asas-asas Linguistik Umum. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Zulmi, F. (2017). Keberpihakan Media terhadap Isu Pelestarian Lingkungan Hidup. Jurnal Kata, 1, 101–108.
DOI: https://doi.org/10.26499/rnh.v7i2.607
Refbacks
- There are currently no refbacks.