Analisis Kontrastif Pasangan Kalimat Transitif-Intransitif Bahasa Indonesia dan Bahasa Jepang

Puspa Mirani Kadir, Inu Isnaeni Sidiq, Cece Sobarna

Abstract


In Japanese, the pairs of transitive- intransitive verbs are known as jidoushi/tadoushi (abbreviated as jita). There are approximately 1,256 or 22.6% of the total Japanese verbs inventory. This research aims to affirm Kageyama's (1998) formulation concerning the lexical concept structure (LCS) in transitive-intransitive paired verbs, jidoushi-tadoushi (hereinafter referred to as jita). Through this conceptual structure, jita can be contrastively compared with verbs in Indonesian language, revealing clear similarities and differences, both structurally and semantically. The theories used in this study include Hayatsu's (1995) theory, which reveals the structure and meaning of transitive-intransitive paired verbs; and Kaeyama’s (1998) theory, which proposes the lexical conceptual structure 'Lexical Conceptual Structure' (LCS) providing clarity in classifying Japanese verbs that can form stative/dynamic, possessive/processive, reflexive/non-reflexive, and unintentional/intentional verb pairs. Meanwhile, the transitive-intransitive theory in Indonesian language adopts the theories of Kridalaksana (2005) and Wijana (2021). The data was taken from Japanese sentences in Yoshimoto Banana's novel 'Kitchin' (2005) along with the novel translated into Indonesian, and supplemented by Asahi Shinbun newspaper for vocabulary that is not found in the novel. The research results show that, in Japanese, the transitive verbs form the intransitive verbs; while in Indonesian; intransitive verbs typically derive from transitive verbs. It is proven from the analyzed data, revealing that the semantic functions of possessiveness and intentionality, as well as the meaning of unintentional and intentional actions, associated with transitive verbs affixed with me(N)+kan and intransitive verbs affixed with ber-, closely align with the meanings of jita verb pairs in the Japanese.

 

Abstrak

Verba bahasa Jepang memiliki pasangan transitif-intransitif atau yang  biasa dikenal dengan jidoushi/tadoushi (jita) itu ada sekitar 1256 buah atau 22,6% dari keseluruhan verbanya. Tujuan penelitian ini merupakan penegasan rumusan Kageyama (1998) terhadap struktur konsep leksikal (LCS)  pada verba berpasangan transitif-intransitif  jidoushi-tadoushi (selanjutnya disingkat jita). Dengan struktur konsep ini jita dapat diperbandingkan secara kontrastif dengan verba dalam bahasa Indonesia sehingga muncul persamaan dan perbedaan yang jelas, baik secara struktur maupun semantik. Adapun teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori Hayatsu (1995) yang mengungkapkan struktur dan makna transitif-intransitif verba berpasangan dan  struktur konseptual leksikal ‘Lexical Conceptual Structure’ (LCS) ancangan Kageyama (1998) yang memberikan ketegasan dalam pengelompokan verba berpasangan bahasa Jepang yang dapat membentuk verba statif/dinamis, posesif/prosesif, refleksif/nonreflektif, dan ketidaksengajaan/kesengajaan. Sementara itu, teori transitif-intransitif dalam bahasa Indonesia digunakan teori dari Kridalaksana (2005); Wijana (2021). Teknik pengumpulan data dengan cara menelaah kalimat bahasa Jepang yang terdapat dalam novel ‘Kitchin ‘ karya Yoshimoto Banana (2005) berikut terjemahannya disertai koran Asahi Shinbun untuk kosa-kata yang tidak ada dalam novel tersebut. Hasil penelitian ini pada hal yang khusus terjadi dalam bahasa Jepang adalah adanya proses terbentuknya verba transitif yang berasal dari verba intransitif, sedangkan dalam bahasa Indonesia verba intransitif umumnya terjadi dari transitif. Hal ini terungkap dari data yang telah dianalisis bahwa fungsi semantik possesive dan intentional serta makna  kesengajaan/tidak (unintentional and intentional) yang dimiliki verba transitif yang berafiks me(N)+kan dan verba intransitif berafiks ber-, sangat bersesuaian dengan makna verba berpasangan jita dalam bahasa Jepang.


Keywords


jidoushi-tadoushi; kontrastif; lexical conceptual structure; verba berpasangan

Full Text:

PDF

References


Ayi. (2021). 8 Bentuk Bibir dan Karekteristiknya. Merdeka.com. diakses pada 12 Oktober 2023 www.merdeka.com

Baryadi, P. (2013). Idiom yang Berunsur Kata Kerja dalam Bahasa Indonesia. Sintesis: Jurnal Ilmiah Kebudayaan, 7(1). 46-62

Chaer, A. (1981). Kamus Idiom Bahasa Indonesia: Jakarta: Nusa Indah.

Chaer, A. (2007). Linguistik Umum. Jakarta: Rineka Cipta

Danadibrata, R. (2009). Kamus Basa Sunda. Bandung: Kiblat.

Djajasudarma, F. (2013). Fonologi dan Gramatika Sunda. Bandung: Refika Aditam

Desiana, F. I., & Dienaputra, R. (2018). Akulturasi Budaya Sunda dan Jepang Melalui Penggunaan Igari Look dalam Tata Rias Sunda Siger. Patanjala. 11(1). 149-164.

https://doi.org/10.30959/patanjala.v11i1.399

Faisal, M. (2021). Tes Kepribadian Wanita - Bentuk Telapak dan Jari-jari Tangan Dapat Ungkap Sifat dan Karakter Aslimu. Tribunnews.com. Diakses pada 11 Oktober 2023 www.tribunnews.com

Hidayat, M. R. (2022). Inilah 16 standar kecantikan Wanita Sunda. Kompasiana.com. diakses pada 11 Agustus 2023. www.kompasiana.com

Hidayat, R.T. (2005). Peperenian Urang Sunda. Bandung: Kiblat Buku Utama

Johari, A., Nurosita, E., & Setiawati, A. (2022). Makna Simbol Batik Pancasona di Pondok Batik Sukabumi. Jurnal Rekayasa Teknologi Nusa Putra. 8(1). 59-73.

https://doi.org/10.52005/rekayasa.v8i2.212

Karmila, E. (2022). Rebab dala Celempungan: Fungsi Makna dan Teknik. Paraguna, 9(1).

https://doi.org/10.26742/paraguna.v9i1.2411

Kosasih, D., Hendrayana, D., Firdaus, W., & Nurhuda, D. A. (2023). Sistem Nama Diri Masyarakat Adat Kasepuhan Ciptagelar. Ranah: Jurnal Kajian Bahasa, 12(1), 101-112.

https://doi.org/10.26499/rnh.v12i1.6106

Labus, V. P. (2023). Jam Tangan Lokal Wanita yang Cocok untuk Semua Model Tangan dan Warna Kulit. floreseditorial.com. Diakses pada 12 Agustus. 2023 www.floreseditorial.com

Listyiorini, A. (2005). Idiom Berunsur Nama Bagian Tubuh Manusia dalam Bahasa Indonesia. Litera, 4(2).

https://doi.org/10.21831/ltr.v4i2.6793

Rosidi, A. 1984. Manusia Sunda: Sebuah Essay tentang Tokoh-Tokoh dan Sejarah. Jakarta: Inti Idayu.

Salsabila, G. (2022). Analisis Semantik Leksikal pada Lirik Lagu dalam Album "Manusia" Karya Tulus. SAPALA, 9(3). 34-40

Sastrawijaya, M dkk. (2016). Kamus Idiom Sunda-Indonesia. Bandung: Kiblat

Sastrawijaya, Maryati, M., Muhtadin, T., & Rukmini, M. (2010). Kamus Idiom Sunda-Indonesia. Bandung: PT Kiblat Buku Utama.

Satjadibrata, R. (2019). Kamus Sunda - Indonesia. Bandung: Kiblat.

Sudaryat, Y. (2009). Makna dalam Wacana. Bandung: CV. Yrama Widya

Sudaryat, Y. (2021). Leksikosemantik. Bandung: Upi Press

Sudaryat, Y. (2018). Struktur Bahasa Sunda: Sintaksis dalam Gamitan Pragmatik. Bandung: UPI Press

Sudaryat, Y. (2016). Pakeman Basa Sunda Ulikan Idiomatik Sunda. Bandung: Pustaka Jaya

Sumardjo, J. (2003). Simbol-Simbol Artefak Budaya Sunda: Tafsir-Tafsir Pantun Sunda. Bandung: Kelir.

Suryani, E. (2022). Bagaimana Cantik Versi Sunda?. Episode 7 Sinatra. https://www.youtube.com/watch?v=-0bebhWAn8k. Kamis 14 Agustus 2023

Triastuti, S. (2023). Ragam Makna Semantik Pada Lirik Lagu Dunia Tipu-tipu Karya Yura Yunita. Lingua Rima: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, 12(1)

https://doi.org/10.31000/lgrm.v12i1.8168

Wangi, R. (2022). Deretas Artis yang Punya Pipi Chubby. Hipwee.com. diakses pada 12 Agustus2023 www.hipwee.com

Wardani, L. (2021). 4 Cara Mengetahui bentuk Wajah. Wolipop.com. Diakses pada 12 Agustus 2023 www.wolipop.com




DOI: https://doi.org/10.26499/rnh.v12i2.6207

Refbacks

  • There are currently no refbacks.