Ekspresi Eufemisme dalam Surat Kabar di Kota Palu
Abstract
The topic discussed in this article is the use of euphemisms in newspapers. The aim is to describe the synonymy of euphemisms in newspapers in terms of collocation, distribution, emotive meaning and meaning components. The steps taken in this research include three stages, namely: (1) data collection stage, (2) data analysis stage, and (3), data analysis results presentation stage. The method used in collecting data is the siak method with note-taking technique. The methods used in data analysis are the matching method with referential matching techniques and the distributional method with techniques for direct elements, expansion techniques, and replacement techniques. The methods used in presenting the results of data analysis are formal methods and informal methods. The results of the research show that the use of euphemisms in newspapers is not perfectly synonymous with the linguistic form they replace based on analysis of collocation, distribution, emotive meaning and meaning components. Apart from that, the use of euphemisms in newspapers tends to hide certain intentions so as not to disturb the public.
Abstrak
Topik yang dibahas dalam artikel ini adalah penggunaan eufemisme dalam surat kabar. Tujuannya adalah untuk mendeskripsikan sinonimi eufemisme dalam surat kabar ditinjau dari kolokasi, distribusi, makna emotif, dan komponen makna. Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi tiga tahap, yaitu: (1) tahap pengumpulan data, (2) tahap analisis data, dan (3) tahap penyajian hasil analisis data. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah metode siak dengan teknik catat. Metode yang digunakan dalam analisis data adalah metode padan dengan teknik padan referensial dan metode distribusional dengan teknik unsur langsung, teknik perluasan, dan teknik penggantian. Metode yang digunakan dalam penyajian hasil analisis data adalah metode formal dan metode informal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan eufemisme dalam surat kabar tidak sepenuhnya sinonim dengan bentuk kebahasaan yang digantikannya berdasarkan analisis kolokasi, distribusi, makna emotif, dan komponen makna. Selain itu, penggunaan eufemisme dalam surat kabar cenderung menyembunyikan maksud tertentu agar tidak meresahkan masyarakat.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Badara, Aris. (2013). Analisis Wacana: Teori, Metode, dan Penerapannya pada Wacana Media. Jakarta: Prenada Kencana Media Group.
Bogdan, R.C. dan Biklen. (1982). Qualitative Research for Education: An Introduction to Theory and Method. Boston: Allyn and Bacon, Inc.
Chaer, Abdul. (2009). Pengantar Semantik Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.
Creswell, J.W. (2007). Qualitative Inquiry and Research Design. California: Sage Publication.
Eriyanto. (2003). Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media. Yogyakarta: LKiS.
Firdaus, W. (2013). Metafora dalam Berita Produk Cina Pada Surat Kabar Media Indonesia Dan Kompas: Analisis Wacana Kritis. Sawerigading, 19(3), 367-376.
Hafsari, A., & Firdaus, W. (2018). Variasi Dan Relasi Semantis Leksikal Bahasa Sunda Lulugu: Analisis Diakronis Data Lingual (Lulugu's Variations And Lexical Semantic Relationships Lulugu: Diachronic Analysis Of Lingual Data). Kadera Bahasa, 10(1), 1-8.
https://doi.org/10.47541/kaba.v10i1.39
Keraf, Gorys. (2007). Diksi dan Gaya Bahasa (Edisi yang Diperbarui). Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Khaerunissa. (2008). Metafora dalam Bahasa Mandailing: Persepsi Masyarakat Penuturnya. Jurnal Ilmiah Mayarakat Linguistik Indonesia (MLI). Jakarta: Unika Atma Jaya.
Kridalaksana, Harimurti. (1993). Kamus Linguistik. Jakarta: Gramedia.
Kurniati, Heti, (2011). Eufemisme dan Disfemisme Dalam Spiegel Online. Jurnal LITERA, 10(1).
https://doi.org/10.21831/ltr.v10i1.1172
Mahsun. (2005). Metode Penelitian Bahasa: Tahapan Strategi, Metode, dan Tekniknya. Jakarta: PT Raja Grafindo.
Muhsyanur. (2016). Kesantunan Berbahasa Anak Jalanan di Komunitas Ana'tugu Kelurahan Doping. Jurnal Ilmiah Multilingual: Jurnal Kebahasaan dan Kesastraan. Palu: Balai Bahasa Sulawesi Tengah.
Pranowo. (2015). Teori Belajar Bahasa. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Rohmadi, Muhammad. (2017). Jurnalistik Media Cetak: Kiat Sukses Menjadi Penulis dan Wartawan Profesional. Surakarta: Cakrawala Media.
Sudaryanto. (1993). Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa: Pengantar Penelitian Wahana Kebudayaan secara Linguistis. Yogyakarta: Duta Wacana University Press.
Sanubarianto, S. T., & Firdaus, W. (2022). Topik Perkara Pelanggaran Pasal 27 UU ITE di Wilayah Hukum Nusa Tenggara Timur: Analisis Wacana Kritis (Topics of Violations of Article 27 of the ITE Law in the East Nusa Tenggara Legal Territory: Critical Discourse Analysis). Indonesian Language Education and Literature, 8(1), 173-186.
https://doi.org/10.24235/ileal.v8i1.11286
Tantriani, Endang. (2019). Eufemisme dalam Talk Show Mata Najwa di Trans 7. Tesis tidak diterbitkan. Palu: Pascasarjana Universitas Tadulako.
Wijana, I Dewa Putu & Muhammad Rohmadi. (2008). Semantik, Teori dan Analisis. Surakarta: Yuma Pustaka.
Wijana, I Dewa Putu dan Muhammad Rohmadi. (2018). Analisis Wacana Pragmatik: Kajian Teori dan Analisis. Surakarta: Yuma Pustaka.
Yulianti, A. I. (2018). Penggunaan Bahasa Pada Akun Media Sosial Instagram Lambe Turah: Analisis Wacana Kritis. Jurnal Ilmiah Kebahasaan dan Kesusasteraan, 6.
https://doi.org/10.36843/tb.v6i1.16
DOI: https://doi.org/10.26499/rnh.v13i1.6726
Refbacks
- There are currently no refbacks.