KEMAMPUAN SINTAKSIS ANAK TUNA RUNGU: STUDI KASUS EZRA (The Syntactic Ability of A Child with Listening Disability: A Case Study of Ezra)

Pipiet Palestin Amurwani

Abstract


 Bahasa sebagai instrumen komunikasi berperan dalam menyampaikan pesan dari penutur kepada petuturnya. Salah satu faktor yang mendukung lancarnya komunikasi menggunakan bahasa adalah susunan kalimat atau sintaksis yang benar. Tulisan ini bertujuan mendeskripsikan kemampuan sintaksis Ezra setelah menjalani terapi wicara selama satu tahun. Subyek penelitian adalah seorang anak berusia tujuh tahun dengan gangguan pendengaran berat (kanan 95 dB, kiri 85 dB), bernama Ezra.  Data diperoleh dengan cara merekam dan mencatat ujaran-ujaran yang diucapkan Ezra. Data berupa ujaran dianalisis menggunakan teori sintaksis bahasa Indonesia oleh Chaer (2009). Hasil penelitian menunjukkan bahwa Ezra dapat mengungkapkan keinginan, kemampuan, dan kesukaannya menggunakan pola kalimat dasar S+Adverbial+P, S+Adverbial+P+O, dan S+P+O. Dalam mengungkapan aktivitas yang sudah dia lakukan, Ezra menggunakan pola yang terbalik antara predikat dan adverbial “sudah”. Ezra belum bisa merespon pertanyaan dengan benar. Ini dapat dilihat dari jawaban yang diberikan tidak relevan dengan pertanyaan. Dalam mengungkapkan pertanyaan, Ezra cenderung menggunakan kata benda sebagai pengganti kata kerja.

Language as an instrument of communication plays a role in conveying messages from speakers to their listeners. One of the factors that support the smooth communication using language is the correct sentence structure or syntax. This paper aims to describe the syntactic abilities of Ezra after undergoing speech therapy for one year. The study subjects were a 7-year-old child with severe hearing loss (right 95 dB, left 85 dB), named Ezra. Data obtained by recording and recording utterances uttered by Ezra. Data in the form of speech are analyzed using the syntactic theory of Indonesian Chaer (2009). The results showed that Ezra could express his desires, abilities, and preferences using basic sentence patterns S + Adverbial + P, S + Adverbial + P + O, and S + P + O. In expressing the activities that he has done, Ezra uses an inverse pattern between predicate and adverbial "sudah". Ezra hasn't been able to respond to questions correctly. This can be seen from the answers given that are not relevant to the question. In expressing the question Ezra tends to use nouns instead of verbs.




Keywords


pemerolehan sintaksis; gangguan pendengaran; psikolinguistik; syntax acquisition; listening disability; psycholinguistic

Full Text:

PDF

References


Arief, W., Zizlavsky, S., Priyono, H., Wahyuni, L. K., Medise, B. E., & Prihartono, J. (2018). Gambaran Persepsi Auditori Cap-II pada Anak Tuli Prelingual Bilateral 6–12 Bulan Pasca Implantasi Koklea. Oto Rhino Laryngologica Indonesiana, 48(1), 1—10.

American College of Obstetrician and Gynecologist. (1981). Rubella. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK218505/

Carns, K. J. (2015). Question Exposure and Production in Preschoolers who Are Hard of Hearing. Tesis.Washington State University.

Chaer, A. (2009). Sintaksis Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.

Chandra, A.D. (2018). Peranan pola pengasuhan terhadap pemerolehan bahasa pada anak. Literasi, 8(2), 75—83.

Children’s Hospital of Philadelphia. (2017). The Senses of A Newborn. http://www.chop.edu/conditions-diseases/newborn-senses/

Christine, J. (2016). Pemerolehan Bahasa Anak Tunarungu. JPPPAUD, 3(2), 95—104.

Damayanti, F. Susetyo, B., & Hernawati, T. (2016). Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Thank Pair Share untuk Meningkatkan Keterampilan Menyimak Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di SLB B Negeri Cicendo Bandung. JASSI Anakku, 17(1), 8—13.

Ganur, M., Bunga, B.N.K., & Kiling, Y. I. (2014). Pola Komunikasi Anak Usia Dini Tunarungu Bukan Bawaan. Reseacrh Gate.

Keraf, G. (2005). Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka.

Kumalasari, L., Yuni, S. S. (2016). Kemampuan Menyusun Kalimat pada Peserta didik Tunarungu melalui Kartu Gambar. Jurnal Ortopedagogia, 2(1), 47—50.

Kurniasari, L., Sumarti, E., & Ramadhani, A. A. (2020). Penguasaan Bahasa dalam Komunikasi Lisan Anak Autis di UPT Pendidikan ABK Malang. Alphabeta, 3(1), 63—69.

Martina. (2014). Hambatan Berbahasa Anak Berkebutuhan Khusus di “Bina Anak Bangsa” Pontianak. Kandai, 10(1), 28—40.

Noermasari, Y. A. & M., Efendi. (2016). Efek Metode Maternal Reflektif terhadap Kemampuan Berbicara Anak Tunarungu. Jurnal Ortopedagogia, 2(2), 82—85.

Nugroho, D. A., (2012). Kemampuan Auditorik Anak Tuli Kongenital Derajat Sangat Berat Dengan dan Tanpa Bantu Alat Dengar. Medica Hospotalia, 1(2).

PahlavanNezhad, M. R. & Niknezhad, H. T. (2014). Comparison of the Speech Syntactic Features between Hearing-Impaired and Normal Hearing Children. Iranian Journal of Otorhinolaryngology, 26(75), 65—72.

Tarmini, W., Sulistyawati, Rr. (2019) Sintaksis Bahasa Indonesia. Jakarta: UHAMKA.

Widyastuti, P.A. dan Widiana, I. W. (2020). Analisis Peran Tutor Sebaya terhadap Sikap Sosial Peserta didik Tunarungu. Journal of Education Technology, 4(1), 46—51.

Williams, C. (2006). Teacher judgment of the language skills of children in the early years of schooling. Child Lang Teach Ther, 22(2), 135—54.




DOI: https://doi.org/10.26499/jk.v16i1.1470

Refbacks

  • There are currently no refbacks.

 

Jalan Haluoleo, Kompleks Bumi Praja, Anduonohu, Kendari 93231

Telepon(0401) 3135289, 3135287

pos-el: kandaisultra@gmail.com

 



-->