ADJEKTIVA KATEGORI ELATIVUS: PEMERKAYA KOSAKATA BAHASA JAWA

Sri Wahyuni

Abstract


Bahasa Jawa termasuk bahasa daerah dengan penutur terbanyak di Indonesia. Meskipun sebagian masyarakat mengkhawatirkan keberlangsungan bahasa daerah, bahasa Jawa masih eksis di kalangan penuturnya hingga kini. Agar bahasa Jawa tetap bersaing di antara serbuan bahasa Indonesia dan bahasa asing diperlukan upaya pemertahanan bahasa. Pemertahanan bahasa dapat dilakukan salah satunya dengan memperkaya kosakata dalam kamus. Dalam bahasa Jawa, adjektiva kategori elativus merupakan kelas kata yang produktif dan sistematis dalam membentuk kata-kata baru. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan adjektiva kategori elativus sebagai kelas kata yang produktif memperkaya kosakata bahasa Jawa. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan 28 adjektiva kategori elativus  diklasifikasikan sebagai dua kelompok, yaitu kelompok i dan kelompok u. Kedua kelompok tersebut telah menurunkan 52 kosakata untuk memperkaya kosakata bahasa Jawa.

Keywords


pemertahanan bahasa, permerkayaan bahasa, ajektiva elativus

Full Text:

PDF

References


Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2011). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan. Jakarta: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.

Mahsun. (1995). Dialektologi diakronis: Sebuah pengantar. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Nardiati, S., Subagya, P.A., dan L, Laginem. (2008). Wacana literer dalam bahasa Jawa: Kajian struktur wacana cerkak. Yogyakarta: Balai Bahasa Yogyakarta.

Nurhayati. (2010). Pengaruh teknologi mesin terhadap perubahan kosa kata di bidang pertanian. Parole Jurnal Linguistik dan Edukasi Vol. 1, Oktober 2010, hlm 34-47. Semarang: Program Studi Magister Linguistik Universitas Diponegoro.

Riswati, M. (2012). Variasi tingkat tutur bahasa Jawa di wilayah lereng Merapi: Tinjauan sosiodialektologi. Medan Bahasa Jurnal Imiah Kebahasaan (6)2, hlm179-193. Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur: Sidoarjo.

Rushkan, A.G. (2007). Bahasa Arab dalam bahasa Indonesia: Kajian tentang pemungutan bahasa. Jakarta: Grasindo.

Setiyadi, D. B. P. (2004). Bentuk-bentuk reduplikasi dengan perulangan vokal dan proses morfofonemik afiks (n-), (ke-), (-l), (-an), dan (-ake), serta kategori elativus dalam Bahasa Jawa.

http://journal.unwidha.ac.id/index.p hp/magistra/article/view/157/115. Diakses 27 Februari 2015.

Subroto, D. E. et al. (1991a). Tata bahasa baku Bahasa–Jawa (Sudaryanto, penyunting). Yogyakarta: Duta Wacana University Press. Subroto, D. E. et al. (1991b). Tata bahasa deskriptif Bahasa Jawa. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

Sumarlam. (2007). Pembinaan dan pengembangan bahasa dan budaya.

Surakarta: Universitas Negeri Sebelas Maret.

Sutarsih. (2013). Perubahan bentuk kata bermakna superlatif dalam Bahasa Jawa. Jurnal Jalabahasa (9)1, hlm. 87-97. Semarang: Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah.

Wahyuni, S. et al. (2013). “Bahasa Jawa di Pegunungan Kapur Utara (Sebagian Wilayah Pati, Blora, dan Rembang)”. Laporan Penelitian. Semarang: Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah.




DOI: https://doi.org/10.26499/jk.v11i2.223

Refbacks

  • There are currently no refbacks.

 

Jalan Haluoleo, Kompleks Bumi Praja, Anduonohu, Kendari 93231

Telepon(0401) 3135289, 3135287

pos-el: kandaisultra@gmail.com

 



-->