PROFIL KEBAHASAAN NELAYAN BUGIS DI TINOBU, SULAWESI TENGGARA: POLA-POLA PENGGUNAAN BAHASA

NFN Darmawati M.R.

Abstract


Keberadaan Nelayan Bugis di Tinobu, Sulawesi Tenggara, di domain bahasa berbeda (bahasa Tolaki) memicu timbulnya fenomena kebahasaan yang menarik untuk dikaji lebih jauh. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi profil kebahasaan Nelayan Bugis di Tinobu, Sulawesi Tenggara, khususnya pola-pola penggunaan bahasa yang mereka gunakan pada ranah keluarga, ketetanggaan, jual-beli, pendidikan, dan kantor. Penelitian ini adalah penelitian lapangan dengan menggunakan pendekatan sosiolinguistik. Populasi dalam penelitian ini adalah semua nelayan Bugis yang berdomisili di Desa Tinobu. Sampel dalam penelitian dipilih melalui block sampling. Dari desa Tinobu ditarik 120 orang responden, masing-masing mewakili orientasi penggunaan bahasa dari kriteria umur. Untuk memperoleh data yang sesuai dengan permasalahan, data dikumpulkan melalui teknik perekaman, observasi, wawancara, dan angket. Data dalam penelitian ini akan dianalisis secara deskriptif kualitatif yang ditunjang oleh perhitungan persentase sederhana. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa ada dari tiga bahasa yang terdapat di Tinobu (BB-Bahasa Bugis, BIBahasa Indonesia, dan BT-Bahasa Tolaki), tiga pola penggunaan bahasa Nelayan Bugis di Tinobu, Sulawesi Tenggara, yaitu 1) bahasa Bugis, bahasa Indonesia dan bahasa Bugis campur dengan bahasa Indonesia atau BB-BI-BC, 2) bahasa Bugis, bahasa Indonesia, bahasa Tolaki, dan bahasa Bugis campur dengan bahasa Indonesia dan bahasa Tolaki atau BB-BIBT-BC, dan 3) bahasa Indonesia dan bahasa Tolaki, dan bahasa Indonesia campur dengan bahasa Tolaki, atau BI-BT-BC. BB masih digunakan secara dominan di ranah keluarga, ranah ketetanggaan, dan ranah pekerjaan.Sementara itu bahasa Indonesia dominan digunakan pada ranah jual beli, ranah pendidikan, dan kantor.

Keywords


pola penggunaan bahasa, nelayan Bugis, ranah

Full Text:

PDF

References


Chaer, A. & Agustina. (2004). Sosiolinguistik: Perkenalan awal. Cetakan Kedua. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Fasold, R. (1984). Sociolingusitics of society. New York: Basil Blackwell Inc.

Fishman, J.A. (1968). Reading in the sosiology of language. Den- Haag-Paris: Mouton.

________. (1972). The sociology of language. Massachusetts: Newbury House Publishers.

Gumperz. (1982). The sociolinguistics of interpersonal communication. In Discourse Strategies. Cambridge: Cambridge UP.

Holmes, J. (2001). An introduction to sociolinguistics (Edisi Kedua). Sydney: Pearson Education.

Li, W. (1994). Three generations, two languages, one family: Language choice and language shift in a Chinese community in Britain multilingual matters (Series). EBook. Diunduh pada tanggal 1 April 2013.

Mahsun. (2005). Metode penelitian bahasa: Tahapan strategi, metode, dan tekniknya. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Malabar, S. (2012). Penggunaan bahasa transmigran Jawa di Kabupaten Gorontalo. Jurnal Humaniora, 24 (3), 279-291.

Mappangara, S. (2009). Bugis- Makassar di Lintasan Sejarah. Kompas, 16 Januari 2009 hlm. 35.

Pemerintah Kabupaten Konawe Utara. (2010). Peraturan daerah pemerintah Kabupaten Konawe Utara Nomor 3 Tahun 2010. Konawe Utara, Sulawesi Tenggara.

Rokhman, F. (2003). Pemilihan bahasa pada masyarakat dwibahasa: Kajian sosiolinguistik di Banyumas. Disertasi. Program Pascasarjana Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.

Sumarsono. (2008). Sosiolinguistik. Cetakan ke-IV. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Timm, L. (1980). Billingualism, diglossia, and language shift in Britany. International Journal of

Sociology of Language, 25, 29— 41.

Wardhaugh, R. (2006). An introduction to sociolinguistics. 5th ed. United Kingdom: Blackwell Publishing Ltd.




DOI: https://doi.org/10.26499/jk.v11i2.225

Refbacks

  • There are currently no refbacks.

 

Jalan Haluoleo, Kompleks Bumi Praja, Anduonohu, Kendari 93231

Telepon(0401) 3135289, 3135287

pos-el: kandaisultra@gmail.com

 



-->