BAHASA LORANG, BAHASA BARAKAI, DAN BAHASA DOBEL DI KEPULAUAN ARU DALAM KAJIAN LEKSIKOSTATISTIK (Lorang Languages, Barakai Languages, and Dobel Languages in Aru Islands in Lexicostatistic Study)

NFN Erni, Mujahid Taha, Fida Febriningsih, Dendi Wijaya, Jusmianti Garing

Abstract


This study aims to determine the kinship relationship between Lorang, Barakai, and Double languages in the Aru Islands Regency, Maluku Province through lexicostatistical studies. In addition to this language being in the same geographical area, it also has some of the same vocabularies so that it is very possible to have linguistic kinship both phonemically and lexically. To prove this assumption, linguistic research needs to be done by documenting the three languages. This study uses a quantitative approach with the method lexicostatistics. The purpose of this research is the kinship relationship between Lorang language, Barakai language, and Double language. Data collection was carried out using direct observation, listening, and recording methods. The results showed that the three languages are still related as language families. The percentage of kinship/kinship between Lorang language and Barakai language is 52%, Lorang language is Double language is 46%, and Barakai language is Double language is 68%. Meanwhile, the separation time between the Lorang language and the Barakai language was about six thousand years ago, between the Lorang language and the Double language about 18 thousand years ago, and between the Barakai language and the Double language it is estimated to have separated about two thousand years ago.

Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan kekerabatan bahasa Lorang, bahasa Barakai, dan bahasa Dobel yang ada di Kabupaten Kepualauan Aru, Provinsi Maluku melalui kajian leksikostatistik. Selain bahasa ini berada pada wilayah geografis yang sama juga memiliki beberapa kosakata yang sama sehingga sangat memungkinkan adanya kekerabatan bahasa, baik secara fonemis maupun leksikal, untuk membuktikan asumsi tersebut perlu dilakukan penelitian kebahasaan dengan cara mendokumentasikan ketiga bahasa tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode leksikostatistik. Tujuan penelitian ini adalah hubungan kekerabatan bahasa Lorang, bahasa Barakai, dan bahasa Dobel. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan metode observasi langsung, simak, dan perekaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketiga bahasa tersebut masih berkerabat sebagai keluarga bahasa. Persentase kekognatan/kekerabatan antara bahasa Lorang dengan bahasa Barakai sebesar 52%, bahasa Lorang dengan bahasa Dobel sebesar 46%, dan bahasa Barakai dengan bahasa Dobel sebesar 68%. Sementara itu, waktu pisah antara bahasa Lorang dengan bahasa Barakai, yaitu sekitar 6 ribu tahun yang lalu, antara bahasa Lorang dan bahasa Dobel sekitar 18 ribu tahun yang lalu, dan antara bahasa Barakai dan bahasa Dobel diperkirakan berpisah sekitar dua ribu tahun yang lalu.

 


Keywords


Lorang language; Barakai language; Dobel language; kinship; lexicostatistics; bahasa Lorang bahasa Barakai; bahasa Dobel; kekerabatan; leksikostatistik

References


Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. (2017). Bahasa dan Peta Bahasa di Indonesia. Jakarta: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

BPS Provinsi Maluku. (2019). Provinsi Maluku dalam Angka tahun 2019. Maluku: BPS Provinsi Maluku.

Collins, J. T. (2018). Penelitian Bahasa di Maluku. Ambon: Kantor Bahasa Maluku.

Erniati. (2020). Kekerabatan Bahasa Ambalau Dan Bahasa Buru Berdasarkan Daftar 200 Kosakata Dasar Swadesh: Kajian Leksikostatistik. Gramatika, VIII, 60--70.

Fatinah, S. (2017). Kekerabatan bahasa Kulawi dan bahasa Kaili di Sulawesi Tengah. Kandai, 13(2), 249-262. doi:10.26499/jk.v13i2.245

Fitrah, Y., & Afria, R. (2017). Kekerabatan Bahasa-Bahasa Etnis Melayu, Batak, Sunda, Bugis, dan Jawa di Provinsi Jambi: Sebuah Kajian Linguistik Historis Komparatif. Titian: Jurnal Ilmu Humaniora, 1(2), 204—218.

Keraf, G. A. (2010). Lingustik Bandingan Historis. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Mahsun. (2011). Dialektologi Diakronis. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Ruriana, P. (2018). Hubungan Kekerabatan Bahasa Jawa Dan Madura. Kandai, 14(1), 15—30. doi:10.26499/jk.v14i1.512

Sanjoko, Y. (2013, Januari—Juni). Kekerabatan Bahasa Nafri, Sentani, dan Tabla (Kajian Leksikostatistik). Gramatika, I (1).

SIL Internasional. (2006). Bahasa-Bahasa di Indonesia. Jakarta: SIL Internasional Cabang Jakarta.

Simon, J. G. (2015). Kekerabatan Bahasa Alunedan Bahasa Wemale. Kajian Linguistik, II(3).

Sudaryanto. (2015). Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa: Pengantar Penelitian Wahana Kebudayaan Secara Linguistis. Yogyakarta: Sanata Dharma University Press.

Wahidah. (2017). Kekerabatan Bahasa Hitu dan Bahasa Luhu (Kajian Linguistik Historis Komparatif). Maluku: Kantor Bahasa Maluku




DOI: https://doi.org/10.26499/jk.v18i1.3197

Refbacks

  • There are currently no refbacks.

 

Jalan Haluoleo, Kompleks Bumi Praja, Anduonohu, Kendari 93231

Telepon(0401) 3135289, 3135287

pos-el: kandaisultra@gmail.com

 



-->