MENILIK CARA PANDANG MASYARAKAT JAWA TENTANG EMOSI MELALUI METAFORA

Ema Rahardian, Ema Rahardian

Abstract


Metafora tidak hanya sebatas ekspresi linguistik semata. Lebih dari itu, metafora memiliki korelasi dengan cara pandang dan budaya penggunannya. Berkaitan dengan itu, penelitian ini dilakukan untuk membahas bagaimana cara pandang masyarakat Jawa terhadap emosi melalui leksikon-leksikon yang digunakan dalam ungkapan metaforis. Cara pandang itu berimplikasi pada pola pikir yang kemudian akan memengaruhi cara bertindak masyarakat Jawa. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan semantik kognitif dengan menitikberatkan pada teori Metafora Konseptual yang digagas oleh Lakoff. Data penelitian ini berupa ungkapan-ungkapan yang mengandung metafora emosi. Melalui analisis ditemukan bahwa dalam ungkapan metaforis emosi, masyarakat Jawa menggunakan leksikon-leksikon, antara lain nguntal, ngukir, semplah, kobong, geni kang murub, ngopeni, nyicil, luntur, mandhek, dan ngesokake. Penggunaan leksikon-leksikon itu menggambarkan konseptualisasi bagaimana masyarakat Jawa memahami emosi. Berdasarkan hasil analisis terhadap leksikon-leksikon itu ditemukan bahwa masyarakat Jawa memahami emosi sebagai kekuatan, api, benda berharga, proses, perjalanan, dan materi.


Keywords


metafora; emosi; cara pandang; kognitif

Full Text:

PDF

References


Cruse, A. (2006). A glossary of semantics and pragmatics. Edinburgh: Edinburgh University Press.

Ermitati. (2014). Pengungkapan budaya suku Anak Dalam melalui kosakata bahasa Kubu. Kandai, 10(2), 153-164.

Evans, V. & Melanie, G. (2006). Cognitive linguistics an introduction. Edinburgh: Edinburgh University Press.

Gunawan, F. (2014). Pendidikan karakter, hipotesis Saphir-Whorf dan bahasa intelek di media sosial. Al-Ta'dib, 7(1), 1-18.

Kovecses, Z. (2002). Metaphor: A practical introduction. New York: Oxford University Press Inc.

_____. (2006). Language, mind, and culture. Oxford: Oxford University Press.

Lakoff, G. & Mark, J. (2003). Metaphors we live by. Chicago: The University of Chicago Press.

Lakoff, G. (1993, 3 Mei 2016). The contemporary theory of metaphor. Diperoleh dari http://escholarship. org/uc/item/54g7j6zh.

Nurhayati. (2011). Conceptual metaphor “front is good”; “back is bad” in Indonesian. Dalam Timothy Mckinnon (ed.), International Seminar Language Maintenance and Shift I, (hlm. 261-266). Semarang: Diponegoro University.

Palmer, F.R. (1981). Semantics. London: Cambridge University Press.

Patrianto, H. (2016). Penerjemahan bentuk metafora gramatikal sebagai indikator kesulitan penerjemahan teks sains dan humaniora. Kandai, 12(2), 167-186.

Rajeg, I. M. (2009, 21 September 2016). Cintanya bertepuk sebelah tangan: Metaphoric and metonymic conceptualisation of love in Indonesian. Diperoleh dari http://sastra.um.ac.id/wp-content/ uploads/2010/01/042-I-Made-Rajeg-Univ.-Udayana-Cintanya-Bertepuk-Sebelah-Tangan-.-.-..pdf.

Rahardian, E. (August 9-10, 2016). Pola Pikir Penutur Bahasa Jawa Dialek Semarang dalam Rubrik "Rame Kondhe" di Harian Suara Merdeka. International Seminar Language Maintenance and Shift (LAMAS) 6 (pp. 254-514). Semarang: Diponegoro University.

_____. (2017). Metafora emosi dalam tuturan bahasa Jawa. Tesis. Semarang: Universitas Diponegoro.

Sudaryanto. (2015). Metode dan aneka teknik analisis bahasa. Yogyakarta: Sanata Dharma University Press.

Sugono, D. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Pusat Bahasa. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Wierzbicka, A. (1997). Understanding cultures through their key words. New York: Oxford University Press.

_____. (1999). Emotions across language and cultures: Diversity and universal. Australia: Cambridge University Press.

Yu, N. (1998). The contemporary theory of metaphor in Chinese: A perspective from Chinese. Amsterdam: John Benjamins.




DOI: https://doi.org/10.26499/jk.v14i1.428

Refbacks

  • There are currently no refbacks.

 

Jalan Haluoleo, Kompleks Bumi Praja, Anduonohu, Kendari 93231

Telepon(0401) 3135289, 3135287

pos-el: kandaisultra@gmail.com

 



-->