MASKULINITAS PEREMPUAN DI BAWAH BAYANG-BAYANG FEMININ DALAM CERITA RAKYAT I MARABINTANG (Women Masculinity of the Feminine Shadow in the I Marabintang Folklore)

Rahmin Meilani Putri, Rinda Widya Ikomah

Abstract


Female Masculinity under the Shadow of Femininity in the Folktale of I Marabintang. The problem in this study is how is the nature of female masculinity under the shadow of femininity in the folklore of I Marabintang? This research aims to describe the masculinity of women in the folklore of I Marabintang. This research is a qualitative research with descriptive analysis method. The approach used in this research is a feminist approach using the concept of masculine and feminine theory. The data in this research is the folklore of I Marabintang which was booked by the Center for Language Development and Development of the Ministry of Education and Culture Jakarta in 1999. The result of this research is that the forms of masculinity in women are illustrated physically, psychologically, behaviorally, and in action. The conclusion of this research is that masculinity and femininity in women can be said to always go hand in hand. Masculine women are always overshadowed by the feminine side, and feminine women can also bring out the masculine side dominantly because of a demand. This condition makes the three female characters in the folklore I Marabintang as androgynous.

 

Maskulinitas Perempuan di Bawah Bayang-Bayang Feminin dalam Cerita rakyat I Marabintang. Masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana sifat maskulinitas perempuan yang berada di bawah bayang-bayang feminitas dalam cerita rakyat I Marabintang? Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan maskulinitas perempuan dalam cerita rakyat I Marabintang. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode analisis deskriptif. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu pendekatan feminisme menggunakan konsep teori maskulin dan feminin. Data dalam penelitian ini adalah cerita rakyat I Marabintang yang dibukukan oleh Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Jakarta pada tahun 1999. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa bentuk-bentuk maskulinitas pada perempuan diilustrasikan secara fisik, psikis, prilaku, dan tindakan. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa maskulinitas dan feminitas pada perempuan dapat dikatakan selalu beriringan. Perempuan maskulin selalu dibayangi sisi feminin dan perempuan feminin dapat memunculkan sisi maskulin pula secara dominan karena adanya sebuah tuntutan. Kondisi tersebut menjadikan ketiga tokoh perempuan dalam cerita rakyat I Marabintang sebagai androgini.


Keywords


feminism; masculine; I Marabintang; androgynous; feminisme; maskulin; I Marabintang; androgini

References


Bernhard Ertl, S. L. and M. P. (2017). The impact of gender streotypes on the self-concept of female students in STEM subjects with an under-representation of Female. Jurnal Frontiers in Psychology, 8(703).

Bourdieu, P. (2010). Dominasi maskulin. Yogyakarta: Jalasutra.

Connel, R. W. (2005). Masculinities second edition. California: University of California.

Fajrin, H. (2008). Analisis Konflik dalam I Marabintang. Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.

Halberstam, J. (1998). An Introduction to female masculinity dalam Female Masculinity. Durham: Duke University Press.

Handoko, C. T. (2005). Maskulinitas perempuan dalam iklan dan hubungannya dengan citra sosial perempuan ditinjau dari perspektif gender. Nirmana: Universitas Kristen Petra Surabaya, 7, 85-98.

Jansen, S. . and D. S. (1994). The sport-war metaphor: Hegemonic masculinity. Socilogy of Sport Journal, 11(1), 1-17. http;//www.jstor.org/Table/27640853

Kusnanto, H. (2023). Tradisi-tradisi penelitian kualitatif: Aplikasi riset di layanan primer. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Lippa, R. A. (2002). Gender, nature, and nurture. New Jersey: Lawrence Erlbaum Associates.

Meithawati. (1999). Cerita rakyat I Marabintang. Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Mulhern, F. (2010). Budaya metabudaya: Sebuah pengantar. Yogyakarta: Jalasutra.

Puspitasari, D. (2014). Maskulinitas perempuan dalam Gokusen karya Kozueko Marimoto. Yogayakarta: Universitas Gadjah Mada.

Putri, R. M. (2019). Stereotipe perempuan dalam sastra lisan Bima (Dae la minga, La Hila, dan La Bibano): Kajian feminisme. Yogyakarta: Unviersitas Gadjah Mada.

Putri, R. M. (2024). Erotisme sebagai bentuk dominasi maskulin dalam Novel Adam Hawa karya Muhidin M Dahlan. Transformatika, 8(1), 39-52.

Simone De Beauvoir. (2016a). Second sex: Fakta dan mitos. Yogyakarta: Narasi.

Simone De Beauvoir. (2016b). Second sex: Kehidupan perempuan. Yogyakarta: Narasi.

Suryanto. (2010). Sosial dan penyebab stereotipe perempuan dalam bahasa Indonesia dalam ranah rumah tangga. Jurnal Kajian Sastra, 34 (1), 23-40.




DOI: https://doi.org/10.26499/jk.v20i1.5921

Refbacks

  • There are currently no refbacks.

 

Jalan Haluoleo, Kompleks Bumi Praja, Anduonohu, Kendari 93231

Telepon(0401) 3135289, 3135287

pos-el: kandaisultra@gmail.com

 



-->