VARIASI LEKSIKAL BAHASA WAKATOBI: KAJIAN DIALEKTOLOGI (Lexical Variation of the Wakatobi Language: Dialectology Study)

Maulid Taembo

Abstract


The Wakatobi language variations are still a subject of interesting discussion and debate, not only among language researchers, but also among the people of Wakatobi. Previous studies that have different conclusions encourage wide discussions and studies on the diversity of Wakatobi languages. This study provides an overview and concrete manifestation of this variation, especially regarding the lexical variation of the Wakatobi language. Data collection was done by interview and observation methods. The tabulated data were analyzed descriptively qualitatively using traditional dialectology theory. The results of the research show that all fields of meaning consisting of several glosses provide an overview of lexical variations at several observation points. Almost all the compared lexicons show a grouping of language variations, which were observed from different islands. This study concludes that there are four major variations (isolects) of the Wakatobi language, namely the language variations spoken on Wangiwangi, Kaledupa, Tomia, and Binongko Islands. However, not all lexicons differ from these variations (isolects). There are isolects that have the same lexicons as other isolects, such as the gloss ‘mole’, for the Waha, Mandati Lia, and Kapota areas, are not different from the Kaledupa area, but different from the Tomia area and also different from the Binongko area.

 

Variasi bahasa Wakatobi masih menjadi bahan diskusi dan perdebatan yang menarik, tidak hanya di kalangan peneliti bahasa, melainkan juga di kalangan masyarakat Wakatobi. Penelitian terdahulu yang menghasilkan kesimpulan yang berbeda membuka lebar diskusi dan kajian kebervariasian bahasa Wakatobi. Penelitian ini memberikan gambaran dan wujud nyata adanya kebervariasian tersebut, khususnya terkait variasi leksikal bahasa Wakatobi. Penyediaan data dilakukan dengan metode cakap dan metode simak. Data yang telah ditabulasi dianalisis secara deskriptif kualitatif menggunakan teori dialektologi tradisional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua medan makna yang terdiri atas beberapa glos memberikan gambaran variasi leksikal di beberapa titik pengamatan. Hampir semua berian yang dibandingkan memperlihatkan adanya pengelompokan variasi bahasa, yang diamati dari pulau yang berbeda. Kajian ini menyimpulkan bahwa ada empat variasi (isolek) besar bahasa Wakatobi, yaitu variasi bahasa Wakatobi yang dituturkan di Pulau Wangiwangi, Kaledupa, Tomia, dan Binongko. Namun demikian, tidak semua berian berbeda dari semua variasi (isolek) tersebut. Ada isolek yang memiliki berian yang sama dengan isolek lainnya, seperti glos ‘tahi lalat’, wilayah Waha, Mandati Lia, Kapota, tidak berbeda dengan wilayah Kaledupa, tetapi berbeda dengan wilayah Tomia dan juga berbeda dengan wilayah Binongko.


Keywords


language variations; traditional dialectology; lexical variations; dialect; Wakatobi language; variasi bahasa; dialektologi tradisional; variasi leksikal; isolek; bahasa Wakatobi

Full Text:

PDF

References


Afidah, A. U. dan H. B. M. (2019). Variasi fonologi dan leksikon bahasa Jawa di Kabupaten Cilacap (Kajian) geografi dialek di perbatasan Jawa-Sunda. Jurnal Sastra Indonesia, 8(2), 103-110.

Andayani, S. dan A. S. (2017). Status dialek geografis beda leksikal bahasa Madura di pulau Jawa, Madura, dan Bawean: Kajian dialektologi. Medan Bahasa: Jurnal Ilmiah Kebahasaan, 11(2), 41-53.

Antono, A., Zulaeha, I., & Baehaqie, I. (2019). Pemertahanan fonologis dan leksikal bahasa Jawa di Kabupaten Wonogiri: Kajian geografi dialek. Jurnal Sastra Indonesia, 8(1), 23-32. https://doi.org/10.15294/jsi.v8i1.29854

Ayatrohaedi. (1979). Dialektologi: Sebuah pengantar. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Depdikbud.

Burhanuddin. (1979). Bahasa-Bahasa Daerah di Sulawesi Tenggara. Laporan Penelitian. Kendari.

Chambers, J. K. dan P. T. (1980). Dialectology. New York: Cambridge University Press.

Crowley, T. dan C. B. (2010). An introduction to historical linguistics: Fourth Edition. Oxford: Oxford University Press.

Dyen, I. (1975). Linguistic subgrouping and lexicostatics. Paris: Mouton the Hague.

Fernandez, I. Y. (1998). Melayu Nagi, Wure, dan Konga di Flores Timur : Prototip bahasa Melayu di Kawasan Timur Indonesia (Kajian linguistik historis komparatif dan dialektologi). Yogyakarta: Lembaga Penelitian Universitas Gadjah Mada, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Grijns. (1976). Beberapa segi dialektologi umum. Tugu Bogor: P3B Depdikbud.

Kridalaksana, H. (1980). Kamus linguistik. Jakarta: PT Gramedia.

Lauder, Multamia, Buhu Aritonang, Wati Kurniawati, dan H. A. (2000). Penelitian kekerabatan dan pemetaan bahasa-bahasa daerah di Indonesia: Provinsi Sulawesi Tenggara. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Departemen Pendidikan Nasional.

Maharani, P. D. (2018). Variasi leksikal bahasa Bali dialek Kuta Selatan. Jurnal Mudra, 33(1), 76-84.

Mahsun. (1995). Dialektologi diakronis: Sebuah pengantar. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Mahsun. (2005). Metode penelitian bahasa: Tahapan strategi, metode dan tekniknya. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Pamolango, V. A. (2012). Geografi dialek bahasa Saluan. Parafrase, 12(2), 7-20.

Patriantoro, Sumarlan, & Fernandes, I. Y. (2012). Dialektologi bahasa Melayu di pesisir Kabupaten Bengkayang. Jurnal Linguistik dan Sastra, 24 (1), 101-112.

Petyt, K. M. (1980). The study of dialect: An introduction to dialectology. Worcester and London: The Trinity Press.

Purwaningrum, P. W. (2020). Variasi leksikal di Kabupaten Kebumen (Sebuah kajian dialektologi). Wanastra: Jurnal Bahasa Dan Sastra, 12(2), 112-119. https://doi.org/10.31294/w.v12i2.8096.

Pusat Bahasa. (2008). Bahasa dan peta bahasa di Indonesia. Dendy Sugono, Mahsun, Inyo Yos Fernandez, Kisyani Laksono, Multamia Lauder, dan Nadra (Ed). Jakarta: Pusat Bahasa, Departemen Pendidikan Nasional.

Putra, A. & Taembo, M. (2023). Kajian dialektologi dan ekolinguistik bahasa Wakatobi di Sulawesi Tenggara. Basastra: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya, 11(1), 121-136.

Rahayu, I. M. (2013). Variasi dialek bahasa Jawa di wilayah Kabupaten Ngawi: Kajian dialektologi. Skriptorium, 1(2), 27-34.

Sari, N. P. (2018). Wanci dan Binongko sebagai dialek yang berkerabat dalam bahasa Wakatobi: Kajian dialektologi diakronis. Jurnal Ilmu Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia, 3(3), 90-97.

SIL. (2006). Bahasa-Bahasa di Indonesia. Jakarta: SIL International.

Sneddon, J. N. (1995). Situasi linguistik di Pulau Sulawesi” dalam PELLBA 8. halaman 139-175. Editor: Soenjono Dardjowidjojo. Jakarta: Lembaga Bahasa UNIKA Atma Jaya.

Sudaryanto. (1993). Metode dan aneka teknik analisis bahasa: Pengantar penelitian wahana kebudayaan. Yogyakarta: Duta Wacana University.

Taembo, Maulid, Aron Meko Mbete, Ni Made Dhanawaty, dan A. A. P. P. (2017). The sound change of Wakatobi language. International Journal of Current Research, 9(12), 62334-62343.

Taembo, Maulid, Aron Meko Mbete, Ni Made Dhanawaty, dan A. A. P. P. (2018). Geographic dialect of Wakatobi language in Southeast Sulawesi. E Journal of Linguistics, 12(2), 88-98.

Taembo, M. (2016a). Kajian perbandingan bahasa Muna, Mawasangka, dan Wakatobi di Sulawesi Tenggara dalam upaya meningkatkan rasa solidaritas Antarpenuturnya. Prosiding Seminar Nasional Pemberdayaan Bahasa dan Sastra Sulawesi Tenggara dalam Membangun Masyarakat Multikultur. Kendari: Kantor Bahasa Provinsi Sulawesi Tenggara, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Taembo, M. (2016b). Kajian dialek sosial fonologi bahasa Indonesia. Kandai, 12(1), 1-16.

Taembo, M. (2018). Dialek geografi bahasa Wakatobi di lepas pantai Sulawesi Tenggara. Disertasi. Universitas Udayana.

Wulan, Indah Tri (2019). Perbandingan variasi bahasa Jawa antara Desa Randudongkal dan Desa Watukumpul. Jurnal Bahasa Lingua Scientia, 4 (1).

Zulkarnaen, Ni Made Dhanawaty, A. A. P. P. (2021). Variasi Leksikal Bahasa Sasak di Kecamatan Karangasem: Kajian Dialektologi. Journal of Arts and Humanities, 25(2), 201-213 5. http://theartsjournal.org/index.php/site/article/view/478/270.




DOI: https://doi.org/10.26499/jk.v19i2.6017

Refbacks

  • There are currently no refbacks.

 

Jalan Haluoleo, Kompleks Bumi Praja, Anduonohu, Kendari 93231

Telepon(0401) 3135289, 3135287

pos-el: kandaisultra@gmail.com

 



-->