PROSES MORFOLOGIS VERBA BAHASA WARINGIN (Morphological Process of Verb in Waringin Language)

Dwiani Septiana

Abstract


Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan proses morfologis verba dalam bahasa Waringin. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori lingusitik struktural, yaitu bahasa dideskripsikan berdasarkan ciri khas yang dimiliki oleh bahasa tersebut. Selain itu, beberapa konsep mengenai verba dan proses morfologis juga digunakan sebagai landasan teori dalam penelitian ini. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2016, dari tanggal 15 sampai 21 Mei 2016. Data penelitian berupa bahasa lisan atau tuturan BW yang digunakan dalam percakapan sehari-hari di rumah, di tempat ibadah, dan di pasaryang dituturkan oleh penutur asli bahasa Waringin di Kelurahan Kotawaringin Hulu, Kecamatan Kotawaringin Lama, Kabupaten Kotawaringin Barat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses morfologis verba dalam bahasa Waringin dilakukan melalui proses afiksasi, reduplikasi, dan pemajemukan. Afiks yang dapat membentuk verba dalam bahasa Waringin adalah prefiks ma-, ba-, te-/ta-, di-; sufiks -kan, -i; dan konfiks ma-kan, ba-an, ma-i, dan di-i. Proses reduplikasi dalam membentuk verba dilakukan dengan mengulang seluruh kata dan mengulang dengan pembubuhan afiks. Proses reduplikasi memberikan makna pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan berkali-kali atau memiliki banyak benda yang dinyatakan pada bentuk dasar. 

(This study is aimed at describing the morphological process of verbs in Waringin language. This research used linguistics structural theory. In this theory, language was described according to the characteristics possessed by the language. Besides, some concepts about verbs and morphological processes are also used as a theoretical basis for this study. The research data is Waringin language in daily conversation spoken by native speakers of Waringin language in Kotawaringin Hulu Village, Kotawaringin Lama Sub- District, Kotawaringin Barat District. The results showed that the morphological processes of verbs in Waringin language are formed through the process of affixation, reduplication, and compounding. Affixes that form verbs in the Waringin language are prefixes ma-, ba-, te-/ta-, di-; suffixes -kan, -i; and confixes ma-kan, ba-an, ma-i, and di-i. Reduplication process in Waringin language can be classified into full reduplication or repeating the whole word and reduplication with affixes.)


Keywords


bahasa Waringin; proses morfologis; verba; Waringin language; morphological process; verb

Full Text:

PDF

References


Aarts, B. (2014). Morphology in the Oxford dictionary of English grammar. Oxford University Press.

Alwi, H., Dardjowidjojo, S., Lapoliwa, H., & Moeliono, A. M. (2003). Tata bahasa baku bahasa Indonesia (Edisi ketiga). Jakarta: Balai Pustaka.

Arifin, Z., & Junaiyah. (2009). Morfologi bentuk, makna, dan fungsi. Jakarta: Grasindo.

Ba’dulu, A. M., & Herman. (2005). Morfositaksis. Jakarta: Rineka Cipta.

Chaer, A. (2007). Linguistik umum. Jakarta: Rineka Cipta.

____. (2008). Morfologi bahasa Indonesia (Pendekatan Proses). Jakarta: Rineka Cipta.

Chaer, A., & Agustina, L. (2010). Sosiolinguistik perkenalan awal. Jakarta: Rineka Cipta.

Crystal, D. (2008). A dictionary of linguistics and phonetics (Edisi keenam). Oxford: Blackwell Publishing.

Firman A. D. (2014). Bentuk dan makna reduplikasi bahasa Moronene. Kandai, 10(1), hlm. 1-15.

Kridalaksana, H. (2008). Kamus linguistik (Edisi keempat). Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Loebner, S. (2013). Understanding semantics (Edisi kedua). Taylor and Francis.

Malmkjær, K. (2010). Morphology in the linguistics encyclopedia (Edisi ketiga), pp. 366-376. Routledge, Taylor and Francis Group.

Matthews, P. (2014a). Morphological process. Dalam The concise Oxford Dictionary of Linguistics. Oxford University Press, diperoleh dari http://www.oxfordreference.com.e zproxy.lib.monash.edu.au/view/10/ 1093/acref/9780199675128.001.00 01/acref-9780199675128-e2116

Matthews, P. (2014b). Structural linguistics. Dalam The concise Oxford Dictionary of Linguistics. Oxford University Press, diperoleh dari http://www.oxfordreference.com.e zproxy.lib.monash.edu.au/view/10 1093/acref/9780199675128.001.00 01/acref-9780199675128-e3232

Matthews, P. H. (1991). Morphology. Cambridge: Cambridge University Press.

Sigiro, E. P. (2015). Kekerabatan bahasa Tamuan, Waringin, Dayak Ngaju, Kadorih, Maanyan, dan Dusun Lawangan. Kandai, 11(1), hlm. 1- 14.

Simons, G. F., & Fennig, C. D. (Eds.). (2017). Ethnologue: Languages of the world, twentieth edition. Dallas, Texas: SIL International, diperoleh dari https://www- ethnologue-com

Sudaryanto. (2015). Metode dan aneka teknik analisis bahasa: Pengantar penelitian wahana kebudayaan secara Linguistis. Yogyakarya: Sanata Dharma University Press.

Sugiyono. (2009). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sugono, D. (2008). Bahasa dan peta bahasa di Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Verhaar, J. W. M. (2010). Asas-asas linguistik umum. Yogyakarya: Gadjah Mada University Press.




DOI: https://doi.org/10.26499/jk.v14i2.627

Refbacks

  • There are currently no refbacks.

 

Jalan Haluoleo, Kompleks Bumi Praja, Anduonohu, Kendari 93231

Telepon(0401) 3135289, 3135287

pos-el: kandaisultra@gmail.com

 



-->