VARIASI TEKNIK NARATIF METAFIKSI DALAM NOVEL HARI-HARI YANG MENCURIGAKAN (Variations of Metafictional Narrative Techniques in The Novel Hari-Hari yang Mencurigakan)

Misbahus Surur

Abstract


A novel can be written in a very flexible way, such as interfering with the narrative with "playful" techniques and contaminating the logic of the story through the involvement of the author (from the real world) into the universe of the story (fiction). This research aims to uncover the application of variations in metafiction writing, which is practiced by Dea Anugrah in the novel Hari-Hari yang Mencurigakan. Research data collection was carried out using the close reading method, while data analysis used descriptive qualitative with a metafiction theory approach. Data analysis was carried out by identifying findings, then annotating various combinations of metafictional tools in the novel. After that, interpret all the findings according to the categories or combinations that have been prepared. From the research results, it was found that variations in the application of metafiction techniques in the novel Hari-Hari yang Mencurigakan are as follows: (1) use of parody of the content or title of another author's work, (2) parody of the author's own work, (3) addressing the reader or by consciously inviting the reader to talk, (4) involving him or herself in events or situations surrounding the character, (5) giving the reader the opportunity to choose the narrative, and (6) allusions to famous names, strange actions of the author, and gossip in literature.

 

Sebuah novel dapat ditulis dengan cara sangat lentur, seperti mencampuri narasinya dengan teknik “main-main” dan mengontaminasi logika berceritanya melalui keterlibatan pengarang (dari dunia nyata) masuk ke semesta cerita (fiksi). Penelitian ini bertujuan menguak penerapan variasi penulisan metafiksi, yang dipraktikkan oleh Dea Anugrah dalam novel Hari-Hari yang Mencurigakan. Pengumpulan data penelitian dilakukan dengan menggunakan metode close reading, sementara analisis data menggunakan kualitatif deskriptif dengan pendekatan teori metafiksi. Analisis data dilakukan lewat identifikasi temuan, lalu memberi anotasi terhadap berbagai kombinasi penerapan perkakas metafiksi dalam novel. Setelah itu, menginterpretasikan semua temuan sesuai kategori atau kombinasi yang telah disusun. Dari hasil penelitian ditemukan bahwa variasi penerapan teknik metafiksi dalam novel Hari-Hari yang Mencurigakan, adalah sebagai berikut: (1) penggunaan parodi terhadap isi atau judul karya pengarang lain, (2) parodi terhadap karya pengarang sendiri, (3) menyapa pembaca atau dengan sadar mengajak bicara pembaca, (4) melibatkan dirinya dalam peristiwa atau pada situasi yang melingkupi karakter, (5) memberi kesempatan pembaca untuk memilih narasi, dan (6) alusi terhadap nama-nama terkenal, tindakan aneh para pengarang, serta gosip-gosip dalam kesusastraan.


Keywords


metafictional; narrative techniques; parody; post-modernism; metafiksi; teknik naratif; parodi; pascamodernisme

References


Adityarno, B.Z., Muzammil, A.R., Wartiningsih. A., (2023). Perwatakan tokoh dalam novel Hari-Hari yang Mencurigakan karya Dea Anugrah. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa, 12(10), 2716-2728. https://jurnal.untan.ac.id/index.php/jpdpb/article/view/71236/75676599758.

Alifian, Muhammad Afnani. (2023). Metafictional mode in novel Hari-Hari yang Mencurigakan by Dea Anugrah. Seminar on Language, Education and Culture (ISoLEC), Vol 7, No 1 (2023). http://conference.um.ac.id/index.php/isolec/article/view/8383.

Anugrah, D. (2022). Hari-Hari yang Mencurigakan. Marjin kiri.

Anwar, C. (2009). Aku Ini Binatang Jalang: Koleksi sajak 1942-1949 (diedit oleh Pamusuk Eneste). Gramedia Pustaka Utama.

Ayu, D. M. (2002). Mereka Bilang Saya Monyet. Gramedia Pustaka Utama.

Bramantio. (2008). Strategi pembacaan novel metafiksi Cala Ibi (Tesis). Prodi Ilmu Sastra FIB UI.

Bramantio. (2015). Kritik atas modernitas dalam novel Bilangan Fu karya Ayu Utami. Atavisme, 18 (1), 1-14, https://doi.org/10.24257/atavisme.v18i1.28.1-14.

Cavallaro, D. (2004). Critical and cultural theory: Teori kritis dan teori budaya (diterjemahkan oleh Laily Rahmawati). Penerbit Niagara.

De Cervantes, M. (2019). Don Quijote dari La Manca (penerjemah Apsanti Djokosujatno). Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

Gass. W.H. (1970). Fiction and the figures of life. Boston: Nonpareil Books.

Heriyadi, W. (2018). Politik teror gotik-postmodern dan representasi disabilitas dalam Ular di Mangkuk Nabi. Sirok Bastra, 6 (1), 23-28. https://doi.org/10.37671/sb.v6i1.11.

Hutcheon, L. (1991). Narcissistic narrative: The metafictional paradox. London: Routledge.

Ibrahim, A. (2023). Relasi kuasa dalam novel Hari-Hari yang Mencurigakan karya Dea Anugrah (skripsi). repository.unj.ac.id/42976/.

Lyotard, J. F. (2019). Postmodern (diterjemahkan dari The postmodern condition: A report on knowledge oleh Hanggar Budi Prasetya). Thafa Media.

Masrani, M. (2023). Sarkasme dalam novel Hari-Hari yang Mencurigakan karya Dea Anugrah. Jurnal penelitian, Pendidikan, dan Pembelajaran: Unisma Malang, 18 (9), 1-16. Diunduh pada hari Senin, 15 Mei 2023, pukul 10:04 WIB dari: http://jim.unisma.ac.id/index.php/jp3/article/view/20376/0.

Muhammad, D. (2022). “Rudi Rodhom, Soda Api, dan Suara Perlawanan yang Samar” Diunduh dari situs galeribukujakarta.com (29 Mei, 2022), pada Selasa, 16 Mei 2023, pukul 11: 13 WIB.

Nazaruddin, Kahfie, dkk. (2016). Metafiksionalitas novel Trilogi Soekram Sapardi Djoko Damono. Diunduh pada hari Senin, 15 Mei 2023, pukul 10:31 WIB dari: http://repository.lppm.unila.ac.id/10984/1/Metafiksionalitas%20Novel%20Trilogi%20Soekram%20Sapardi%20Djoko%20Damono%2021-Mar-2019%2005-43-57.pdf.

Neumann, B. (2019). “Metanarration and metafiction”. In: Hühn, Peter et al. (eds.): the living handbook of narratology. Hamburg: Hamburg University. URL = http://www.lhn.uni-hamburg.de/article/metanarration-and-metafiction [view date:12 Feb 2019.

Nobokov, V. (1990). Strong opinions. New York: Vintage-Random House.

Orlowski, V. (2022) “Metafiction”. Diunduh pada hari Selasa, 28 Juni 2022, pukul 15:38 WIB dari: https/scholarblogs.emory.edu./postcolonialstudies/2014/06/21/metafiction.

Ratna, N. K. (2009). Teori, metode, dan teknik penelitian sastra. Pustaka Pelajar.

Rendra, W.S. (2008). Catatan-catatan Rendra tahun 1960-an (editor Dwi Klik Santosa). Burungmerak Press.

Rendra. (2013). Potret pembangunan dalam puisi. Pustaka Jaya.

Sarup, M. (2008). Pengantar untuk memahami postrukturalisme & posmodernisme. Jalasutra.

Scholes, R. (1979). Fabulation and metafiction. Urbana, IL: University of Illinois Press.

Sugiharto, I. B. (1996). Postmodernisme: Tantangan bagi filsafat. Kanisius.

Surur, M. (2023). Bentangan sastra Arab & Barat: Pokok-pokok aliran, teori, dan teknik penulisan. Cantrik Pustaka.

Tianyu, G. (2021). History of the study of humour and satire in literature. International Journal of Linguistic, Literature, and Culture, 7(6), 511-516. https://doi.org/10.21744/ijllc.v7n6.1978.

Twain, M. (1897). How to tell a story: and Other essays. New York: Harper and Brothers Publishers.

Waugh, P. (1984). Metafiction: The theory and practice of self conscious fiction. Rouledge: London.

Wisatsana, W. (2003). Ikan Terbang tak Berkawan. Penerbit Buku Kompas.

“What is Paraody in Literature? Definition, Examples of Literary Parody” Diunduh pada hari Selasa, 28 Juni 2022, pukul 15:06 WIB dari: www.woodheadpublishing.com/literary-devices/parody.




DOI: https://doi.org/10.26499/jk.v20i2.6931

Refbacks

  • There are currently no refbacks.

 

Jalan Haluoleo, Kompleks Bumi Praja, Anduonohu, Kendari 93231

Telepon(0401) 3135289, 3135287

pos-el: kandaisultra@gmail.com

 



-->