PEMAKNAAN DIRI PEREMPUAN DALAM NOVEL SUTI KARYA SAPARDI DJOKO DAMONO (Women's Personality in Novel Suti by Sapardi Djoko Damono)

Nia Kurnia

Abstract


Tulisan ini mengangkat pemaknaan yang berbeda terhadap empat tokoh perempuan yang hidup di sebuah desa yang sama, yaitu Desa Tungkal dalam novel Suti karya Sapardi Djoko Damono (2015). Pemaknaan terhadap diri perempuan menggunakan metode anaisis teks dengan teknik analisis sudut pandang, latar sosial dan perilaku tokoh, pandangan tokoh lain, dan narasi. Berdasarkan hasil analisis terungkap bahwa tokoh perempuan dalam novel Suti dimaknai sebagai perempuan yang tidak ajeg (tidak stabil) karena mereka berasal dari latar belakang yang berbeda walaupun mereka hidup di desa yang sama. Stratifikasi sosial, kontrol sosial, dan situasi tubuh perempuan yang berbeda menyebabkan pemaknaan terhadap diri tokoh perempuan dalam novel Suti hadir dengan cara yang diinginkan oleh situasi tersebut.

(This paper raise a different meaning for the four female leaders who live in the same village, namely Tungkal in the novel Suti by Sapardi Djoko Damono (2015) The meaning of women will be carried out using the text analysis method. The meaning of the female character is done by analyzing the point of view, social background and character behavior, the views of other characters, and narratives. Based on the results of the analysis revealed that the female characters in Suti's novel are interpreted as women who are not stable because they come from different backgrounds even though they live in the same village. Social stratification, social control, and different situations of women's bodies cause the meaning of the female character in the novel Suti to be present in the manner desired by the situation.) 


Keywords


pemaknaan; diri perempuan; status sosial; meaning; female self; social status

Full Text:

PDF

References


Arivia, G. (2006). Poskolonialisme dan feminisme: Di Manakah letak Kartini. Srinthil: Media perempuan multikultural, (Edisi 9); 64–72.

Damono, S. D. (2015). Suti. Jakarta: Penerbit Buku Kompas.

Dewojati, C. (2017). Ambivalensi dan kuasa perempuan terjajah dalam Karina Adinda. Atavisme, 20(1), 1–13.

Handayani, C. S. & Ardhian. N. (2011). Kuasa wanita Jawa. Yogyakarta: LKiS.

Helwig, T. (2003). In the shadow of change: Citra perempuan dalam sastra Indonesia. Depok: Desantara.

Kurnianto, E. A. (2017). Pandangan empat tokoh perempuan terhadap virginitas dalam novel garis perempuan karya Sanie B. Kuncoro: Perspektif feminis radikal. Kandai, 13(2), 281-296 (DOI: 10.26499/jk.v13i2.194)

Melliana, S. A. (2013). Menjelajah tubuh perempuan dan mitos kecantikan. Yogyakarta: LKiS.

Prabasmoro, A. P. (2007). Budaya feminis: Tubuh, sastra, dan budaya pop. Yogyakarta: Jalasutra.

Priyatna, A. (2014). Perempuan dalam tiga novel karya N.H. Dini. Bandung: Matahari.

Sariah. (2007). Putri: Reinterpretasi kearifan lokal feminitas Indonesia. Dalam A. Sweeney., et.al. (ed.), Keindonesiaan dan kemelayuan dalam sastra (hlm. 201–221). Depok: Desantara.

Suharto, S. (2016). Kritik sastra feminis: teori dan aplikasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Suwondo, T. (2016). Pragmatisme pascakolonial: Trilogi gadis tangsi dalam sistem komunikasi sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Tong, R. P. (2010). Feminist thought: Pengantar paling komprehensif kepada arus utama pemikiran feminis (Edisi kelima). Yogyakarta: Jalasutra.




DOI: https://doi.org/10.26499/jk.v14i2.751

Refbacks

  • There are currently no refbacks.

 

Jalan Haluoleo, Kompleks Bumi Praja, Anduonohu, Kendari 93231

Telepon(0401) 3135289, 3135287

pos-el: kandaisultra@gmail.com

 



-->