REKONSTRUKSI IMPRESIF RITUAL MOSEHE WONUA DALAM RITUS KONAWE

Heksa Biopsi Puji Hastuti

Abstract


Ritual Mosehe Wonua yang menjadi khazanah budaya suku Tolaki ditangkap oleh penyair, Iwan Konawe, sebagai data dalam rangkaian kreativitas yang tertuang di dalam buku kumpulan puisi Ritus Konawe. Permasalahan yang diangkat dalam tulisan ini adalah bagaimana ritual Mosehe Wonua direkonstruksikan dalam Ritus Konawe? Data  berupa empat puisi dalam buku Ritus Konawe yang dinilai bermuatan ritual Mosehe Wonua, yaitu Ritus Mosehe, Ritus Mosehe Ritus Tolaki, Pada Desa yang Berkabung, dan Ritus Konawe. Keempat puisi data dianalisis degan menggunakan metode deskriptif-kualitatif dengan pendekatan antropologi sastra. Dari hasil pembahasan disimpulkan bahwa ritual Mosehe Wonua direkonstruksikan dalam Ritus Konawe dengan meramu informasi terkait 5w-1h (apa, siapa, kapan, di mana, mengapa, dan bagaimana), yang di dalamnya direkonstruksikan pula aspekbenda-benda dan alat upacara yang menjadi persyaratan dilaksanakannya ritual Mosehe Wonua (terbagi atas kategori kurban dan benda/alat). Melalui rekonstruksi literer, penyair merekonstruksikan Mosehe Wonua dalam puisinya dengan memanfaatkan struktur puisi yang meliputi  perwajahan puisi, diksi, pengimajian, kata konkret, majas, dan  verifikasi.

Keywords


Ritual Mosehe Wonua; rekonstruksi impresif; puisi; Ritus Konawe

Full Text:

PDF

References


Hari, C. S. (2015). Kartu pos dari tenggara: Konawe dalam puisi Syaifuddin Gani. Dalam Firman AD & Sandra Safitri Hanan (ed.), Pemertahanan Bahasa Daerah dalam Bingkai Keberagaman Budaya di Sulawesi Tenggara (Prosiding Kongres II Bahasa-Bahasa Daerah Sulawesi Tenggara 2014, 193—200. Kendari: Kantor Bahasa Provinsi Sulawesi Tenggara.

Hastuti, H. B. P. (2013). Representasi perempuan Tolaki dalam mitos: Studi terhadap Mitos Oheo dan Mitos Wekoila. Tesis. Kendari: Universitas Halu Oleo.

Konawe, I. 2014. Ritus Konawe. Bantul: Framepublishing

Noor, R. 2007. Pengantar pengkajian sastra. Semarang: Fasindo.

Siswanto, W. 2008. Pengantar teori sastra. Jakarta: Grasindo.

Soeratno, S. C. 2012. Penelitian sastra: Tinjauan tentang teori dan metode sebuah pengantar. Dalam Jabrohim (ed.), Teori penelitian sastra (hlm. 9-30). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Sudewa, I. K. 2012. “Sajak “Nyanyian Angsa” karya WS. Rendra: Analisis antropologi sastra”. Pustaka, Jurnal Ilmu-Ilmu Budaya, Volume XII, Nomor 1, Februari 2012. 65—82. Denpasar: Fakultas Sastra Universitas Udayana.

Suparman. (15 Mei 2015). Upacara adat ‘mosehe’ warnai HUT ke-184 Kendari. antarasultra.com.

Syairullahwahana. (29 Desember 2011). Mosehe Wonua di Kabupaten Kolaka. Skripsi. syairullahwahana.blogspot.com

Ratna, N. K. 2011. Antropologi sastra: Peranan unsur-unsur kebudayaan dalam proses kreatif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Ratih, R. 2012. “Pendekatan intertekstual dalam penelitian sastra”. Teori Penelitian Sastra (editor: Jabrohim): 171—182. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Rokhmansyah, A. 2011. Teori intertekstual. http://phianz1989.blogspot.com

Tarimana, A. 1993. Kebudayaan Tolaki. Jakarta: Balai Pustaka.




DOI: https://doi.org/10.26499/jk.v12i1.76

Refbacks

  • There are currently no refbacks.

 

Jalan Haluoleo, Kompleks Bumi Praja, Anduonohu, Kendari 93231

Telepon(0401) 3135289, 3135287

pos-el: kandaisultra@gmail.com

 



-->