PERJUANGAN PROTAGONIS PEREMPUAN JAWA UNTUK MENCAPAI KEBEBASAN EKSISTENSIAL DALAM NOVEL DURGA UMAYI KARYA Y.B. MANGUNWIJAYA

Ratna Asmarani

doi:10.26499/jk.v12i1.78

PERJUANGAN PROTAGONIS PEREMPUAN JAWA UNTUK MENCAPAI KEBEBASAN EKSISTENSIAL DALAM NOVEL DURGA UMAYI KARYA Y.B. MANGUNWIJAYA

Ratna Asmarani

Abstract

Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengkaji perjuangan protagonis perempuan Jawa untuk mencapai kebebasan eksistensial dalam novel Durga Umayi karya Y.B. Mangunwijaya. Permasalahan yang diangkat adalah tentang kesadaran protagonis perempuan Jawa tersebut tentang tubuhnya dan kesadaran protagonis perempuan Jawa tersebut terkait lecut balik eksistensial yang menghadangnya. Penelitian yang dilakukan adalah penelitian kepustakaan dengan analisis konstekstual yang menggunakan teori bantu feminisme, eksistensialisme, dan lecut balik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa protagonis perempuan Jawa berhasil membalikkan keberadaan ketubuhannya yang terliyankan menjadi keberadaan ketubuhan yang menjadi subjek. Protagonis perempuan Jawa juga berhasil menyiasati secara cerdik lecut balik eksistensial yang menghadang pemikiran dan realisasi pemikirannya tersebut. Namun, di balik kesuksesan eksistensial tersebut, protagonis perempuan Jawa tersebut tetap mengalami lecut balik eksistensial internal serta diombang-ambingkan oleh konsekuensi dari pilihannya untuk mengubah tubuhnya secara total.

Keywords

feminisme, eksistensialisme, lecut balik, perempuan Jawa

Full Text:

PDF

References

Asmarani, R. (2010). Kebebasan eksistensial tokoh perempuan kulit hitam dalam tiga novel Toni Morrison: The Bluest Eye,

Sula, dan Beloved. Disertasi. Universitas Indonesia.

Beauvoir, S. (2013). The second sex. (H.M. Parshley, Penerjemah dan Editor). New York: Vintage Books.

Behrendt, S. C. (2008). Contextual

analysis. (http://www.unl.edu/english/sbeh

rendt/StudyQuestions/ContextualAnalysis.html)

Bergoffen. (1992). Casting Shadows: The body in Descartes, Sartre, de Beauvoir and Lacan. Bulletin de la Société Américaine de Philosophie de Langue Française, vol. IV, no. 2—3(1992), pp. 232-243. Diunduh 18

Juni 2010.

Faludi, S. (1992). Backlash: The undeclared war against women. London: Vintage.

Gordon, L. R. (2000). Africana philosophy of existence. Existentia Africana: Understanding Africana existential though. (Lewis R. Gordon, ed). New York: Routledge.

Handayani, C.S., Novianto, A. (2004). Kuasa wanita Jawa. Yogyakarta: LKiS.

hooks, b. (1984). Feminist Theory. from margin to center. Boston: South End Press.

___________. (2000). Feminism is for everybody. Passionate politics.

Cambridge, MA: South End Press.

Humm, M. (1995). The dictionary of feminist theory. Second edition. Columbus: Ohio State University Press.

Kesselman, A., Mc.Nair, L.D., Schniedewind, N. (1995). “Introduction” in women images and realities. A multicultural anthology. Mountain View,California: Mayfield Publishing Company.

Kruks, S. (2005). Beauvoir’s time/our time: The renaissance in Simone de Beauvoir studies. Feminist Studies, 00463663, Summer 2005.Vol.31, Isue 2.

Kundera, M. (1988). The art of the novel. (Linda Asher, penerjemah). New York: Harper & Row, Publishers.

Lorde, A. (1998). Age, race, class, and sex: Women Redefining Difference. Women in culture. A women’s studies anthology, (Peach, ed). (pp. 69—77. Malden, Massachusetts: Blackwell Publishers Inc.

Mangunwijaya, Y.B. (1991). Durga Umayi. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti.

Mangunwijaya, Y.B. (2004). Durga/Umayi. A Novel. (WardKeeler, penerjemah). Seattle, Washington: University of Washington Press

McLemee, S. (2003). Sartre redux. Chronicle of higher education, 00095982,11/21/2003, Vol. 50, Issue 13.

Nurwanta. “Wanita: makna dan filsafat dalam masyarakat Jawa”(http://forumkeadilan.com/kritik-ideologi/kritik-ideologi-wanita-makna-dan-filosofi-dalam-masyarakat-Jawa/diunduh tanggal 30 Maret 2016)

Sartre, Jean-Paul. (1992). Being and nothingness. Phenomenological essay on ontology. (Hazel E. Barnes, penerjemah). New York: Wahington Square Press.

DOI: https://doi.org/10.26499/jk.v12i1.78