RELASI MAKNA ANTARKLAUSA DALAM KALIMAT MAJEMUK BAHASA TONYOOI RELATIONSHIPS IN THE MEANING OF INTERKLAUSA IN A ADVANCED SENTENCE TONYOOI LANGUAGE

Nurul Masfufah

Abstract


Abstrak

Kajian terhadap bahasa Tonyooi sampai saat ini masih tergolong minim, khususnya kajian mikrolinguistiknya. Pada tataran sintaksis, termasuk di dalamnya relasi makna antarklausa belum banyak disentuh oleh para peneliti dan pemerhati bahasa Tonyooi.  Oleh karena itu, tulisan ini akan mengkaji atau mendeskripsikan relasi makna antarklausa dalam kalimat majemuk bahasa Tonyooi. Kajian ini menggunakan metode deskriptif. Sumber data berasal dari wacana tulis dan lisan yang menggunakan kalimat majemuk. Pengumpulan data dilakukan dengan metode dokumentasi (studi pustaka) dan wawancara dengan teknik simak dan catat. Sementara itu, teknik analisis data yang digunakan, yaitu teknik analisis deskriptif. Berdasarkan hasil kajian, diperoleh beberapa simpulan, yaitu Berdasarkan relasi antarklausanya, kalimat majemuk bahasa Tonyooi dibedakan atas kalimat majemuk setara dan kalimat majemuk bertingkat. Dalam kalimat majemuk setara ditemukan tiga relasi makna, yaitu makna penjumlahan,  pemilihan, dan pertentangan. Sementara itu, dalam kalimat majemuk bertingkat setidaknya memiliki sepuluh relasi makna antarklausa, yaitu makna kesyaratan, tujuan, penyebaban, hasil atau akibat, perbandingan, sangkalan, cara, alat, kewaktuan, dan atributif.  Konjungtor yang digunakan untuk menjalin hubungan antarklausa cukup variatif. Namun, jumlahnya tidak sebanyak dalam bahasa Melayu Kutai ataupun dalam bahasa Indonesia.

Kata kunci: relasi makna, klausa, kalimat majemuk, bahasa Tonyooi

 

Abstract

The study of the Tonyooi language is still relatively minimal, especially its microlinguistic studies. At the syntactic level, including the meaning relation between clauses, has not been touched by many researchers and observers of the Tonyooi language. Therefore, this paper will examine or describe the meaning relations between clauses in compound sentences in Tonyooi. This study uses a descriptive method. Sources of data come from written and oral discourses that use compound sentences. The data was collected using the documentation method (literature study) and interviews with the observation and note-taking technique. Meanwhile, the data analysis technique used is descriptive analysis technique. Based on the results of the study, several conclusions were obtained, namely based on the relation between the clauses, the Tonyooi language compound sentences are differentiated into equivalent compound sentences and multilevel compound sentences. In an equivalent compound sentence, three meaning relations are found, namely the meaning of addition, selection, and contradiction. Meanwhile, in multilevel compound sentences there are at least ten interlausal meaning relations, namely the meaning of requirements, goals, causes, results or consequences, comparisons, denials, means, tools, timing, and attributes. The conjunctor used to establish the relationship between clauses is quite varied. However, the numbers are not as high as in Kutai Malay or in Indonesian.

Key words: meaning relation, clause, compound sentence, Tonyooi language


Keywords


meaning relation, clause, compound sentence, Tonyooi language

Full Text:

PDF

References


DAFTAR PUSTAKA

Alwi, Hasan (ed.). 2003. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Chaer, Abdul. 2015. Sintaksis Bahasa Indonesia: Pendekatan Proses. Jakarta: Rineka Cipta.

Keraf, Gorys. 1991. Tata Bahasa Rujukan Bahasa Indonesia untuk Tingkat Pendidikan Menengah. Jakarta: PT Grasindo.

Khairah, Miftahul dan Sakura Ridwan. 2015. Sintaksis: Memahami Satuan Kalimat Perspektif Fungsi. Jakarta: Bumi Aksara.

Kridalaksana, Harimurti. 2008. Kamus Linguistik. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Masfufah, Nurul. 2013. “Ragam Kalimat dalam Bahasa Paser”. Loa: Jurnal Ilmiah Kebahasaan dan Kesastraan. Volume 9, Nomor 1, Juni 2013. Samarinda: Kantor Bahasa Provinsi Kalimantan Timur.

Putrayasa, Ida Bagus. 2009. Jenis Kalimat dalam Bahasa Indonesia. Bandung: Refika Aditama.

Ramlan, M. 1996. Ilmu Bahasa Indonesia: Sintaksis (Cetakan Ketujuh). Yogyakarta: CV. Karyono.

Samarin, William J. 1988. Ilmu Bahasa Lapangan (Terj. J.S. Badudu). Yogyakarta: Kanisius.

Sudarsa, C, dkk. 1993. Keterangan Pewatas: Klausa Pewatas dalam Bahasa Indonesia. Jakarta: Depdikbud.

Suwandi, Sarwiji. 2008. Serbalinguistik: Mengupas Pelbagai Praktik Berbahasa. Surakarta: UNS Press.

Syukur, Inosensius, dkk. 2013. Kamus Populer Dayak Tonyooi Rentenuukng. Kutai Barat: Bappeda.




DOI: https://doi.org/10.26499/loa.v16i1.3495

Refbacks

  • There are currently no refbacks.

View My Stats

 

 

 

 
-->