INTERPRETASI KARAKTER HEWAN DALAM FABEL: KAJIAN HERMENEUTIKA

Hasnawati Nasution

Abstract


Abstrak

Fabel merupakan cerita yang diperankan oleh hewan, tetapi karakteristik hewan tersebut adalah sifat manusia. Cerita fabel sering juga disebut cerita moral karena pesan yang ada di dalam cerita fabel berkaitan erat dengan moral. Sifat hewan tesebut juga berkaitan dengan bentuk fisik dan sifat hewan tersebut di alamnya. Penelitian ini bertujuan mengiterpretasikan karakter yang diperankan hewan dalam fabel dengan sifat sesungguhnya pada hewan tesebut. Kajian interpretasi pada fabel ini menggunakan toeri hermeneutika Gadamer yang menggabungkan dialektis dan histori. Berdasarkan analisis yang dilakukan dapat dismpulkan bahwa ada hubungan dan persamaan antara karakter hewan di dalam fabel dengan sifat manusia yang diperankannya dalam cerita tersebut. Hewan buas memerankan karakter manusia yang kuat dan berkuasa bahkan terkadang menyakiti hewan yang lemah. Hewan kecil seperti kancil memerankan sifat dan karakter manusia yang cerdik yang terkadang sifat cerdiknya yang dapat mengalahkan hewan yang kuat. Oleh karena itu, karakter hewan disesuaikan dengan karakter manusia yang diperankannya. Hewan buas sebagai metafor manusia yang jahat dan hewan kecil dan cerdik sebagai metafor masyarakat biasa yang cerdas.

 

Abstract

Fables are stories that are played by animals, but the characteristics of these animals are human nature. Fable stories are often called moral stories because the messages in fable stories are closely related to morals. The nature of the animal is also related to the physical form and nature of the animal in its nature. This study aims to interpret the characters played by animals in the fable with the real characteristics of these animals. The interpretation of this fable uses Gadamer's hermeneutic theory which combines dialectical and historical. Based on the analysis carried out, it can be concluded that there are relationships and similarities between the animal characters in the fable and the human nature they play in the story. Wild animals portray human characters who are strong and powerful, sometimes even hurting weak animals. Small animals such as the mouse deer portray the nature and character of a clever human who sometimes can beat strong animals.

 

 


Full Text:

PDF

References


Anshari. (2009). Hermeneutika sebagai Teori dan Metode Interpretasi Makna Teks Sastra. Sawerigading, Vol 15 No., 187–192.

Bleicher, J. (2007). Hermeneutika Kontemporer, Hermeneutika Sebagai Metode, Filsafat, dan Kritik. Fajar Pustaka.

Darmaji, A. (1999). Pergeseran hermeneutik ontologis melalui bahasa dalam pemikiran Hans-Georg Gadamer. Penerbit Universitas Indonesia (UI Press).

Faiz, F. (2002). Hermeneutika Qur’ani : Antara Teks, Konteks dan Kontekstualisasi. Qalam. http://opac.ut.ac.id/detail-opac?id=16211

Gadamer, H.-G. (2004). Kebenaran dan Metode: Pengantar Filsafat Hermeneutika. Pustaka Pelajar.

Hadi, A. W. M. (2004). Hemeneutika, Estetika, dan Relegiuitas. Matahari.

Jetia, Juliana Mon, A. N. (2020). Citra Perempuan Dalam Dongeng-Dongeng Daerah NTT. Jurnal Pustaka, Vol XX No., 10–21.

Juanda. (2018). Ekplorasi Nilai Fabel sebagai Sarana Alternatif Edukasi Siswa. Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Sastra, Vol. 18 No, 294–303. https://doi.org/doi:10.17509

Nurgiyantoro, B. (2018). Teori Pengkajian Fiksi. Gadjah Mada University Press.

Palmer, R. E. (2003). Hermeneutika; Teori Baru Mengenai Interpretasi. Pustaka Pelajar.

Pradopo, R. D. (2000). Pengkajian Puisi. Gadjah mada University Press.

Sumaryono, E. (1999). Hermenuetik Sebuah Metode Filsafat (Edisi Revi). Kanisius.




DOI: https://doi.org/10.26499/loa.v16i2.3825

Refbacks

  • There are currently no refbacks.

View My Stats

 

 

 

 
-->