PARAS CANTIK PEMBAWA PETAKA DALAM CERITA RAKYAT SUMATRA SELATAN: PUTRI PINANG MASAK

Ery Agus Kurnianto

Abstract


Secara umum memiliki wajah cantik adalah idaman bagi perempuan. Hal tersebut disebabkan kecantikan menjadi pesona atau daya tarik tersendiri bagi kaum perempuan untuk mendapatkan perhatian dari laki-laki. Namun berbeda dengan tokoh perempuan yang terdapat dalam cerita rakyat Putri Pinang Masak. Bagi tokoh perempuan dalam cerita rakyat tersebut cantik telah membawa petaka. Berparas cantik memiliki konsekuensi yang sangat besar karena harus menerima penderitaan akibat kecantikan yang dimilikinya. Hal yang menarik minat untuk mengkaji cerita rakyat tersebut adalah terepresentasinya teks mendekonstruksi tentang wacana perempuan mengenai kecantikan yang dianggap sebagai anugerah tak ternilai dan membawa kebahagiaan bagi pemilikinya. Selain itu, sepengetahuan penulis belum ada kajian yang membahas tentang cerita rakyat tersebut yang terkait dengan masalah kecantikan. Penelitian ini adalah penelitain deskriptif. Peneliti akan mendeskripsikan bagaimana tokoh mengalami penderitaan lahir dan batin akibat kecantikan yang dimilikinya. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan objektif. Data primer penelitian ini adalah cerita rakyat yang berasal dari Desa Senuro, Tanjung Batu, Ogan Ilir, Sumatera Selatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kecantikan yang dimiliki oleh tokoh perempuan mengakibatkan penderitaan yang luar biasa. Penderitaan tersebut disebabkan perempuan dijadikan objek dalam hal pengamatan, objek kekerasan seksual, dan objek kekuasaan serta kesewenang-wenangan. 

Kata kunci: cantik, petaka, cerita rakyat


Full Text:

PDF

References


Daftar Pustaka

Abdullah, Irwan. 2004. Pendekatan Teoritis Alternatif dalam Memahami Kekerasan Terhadap Perempuan (KTP) di Indonesia. Yogyakarta: Pusat Studi Kependuduan dan Kebijakan UGM.

Amin, Irzal dkk. 2013. “Cerita Rakyat Penamaan Desa di Kerinci: Kategori dan Fungsi Sosial Teks”. Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajaran. Volume 1 Nomor 1, Februari. Halaman 31—41.

Butler, Judiht. (1999). Gender Trouble : Feminism and the Subversion of the Identity (2nd ed.). New York : Routledge

Dagun, Save M. 1992. Maskulin dan Feminin Perbedaan Pria-Wanita dalam Fisiologi, Psikologi, Seksual, Karier dan Masa Depan. Jakarta: Rineka Cipta

Danandjaja, James. 2007. Folklor Indonesia: Ilmu Gosip, Dongeng dan lain-lain. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti.

Handayani, Christina Siwi dkk. 2013. “Julia Kristeva: Kembalinya Eksistensi Perempuan sebagai Subyek”. Subyek yang Dikekang. Jakarta: Komunitas Salihara-Hivos.

Hapsarani, Dhita. 2017. “Objektivikasi Perempuan dalam Tiga Dongeng Klasik Indonesia dari Sanggar Tumpal: Sangkuriang, Jaka Tarub, dan Si Leungli”. Paradigma Jurnal Kajian Budaya. Volume 7, Nomor 2. Halaman 124—137

Hasanuddin WS. 2003. Transformasi dan Produksi Sosial Teks Melalui Tanggapan dan Penciptaan Karya Sastra. Bandung: Dian Aksara Press.

Hidayat, Wahyu Al dkk. 2019. “Struktur dan Fungsi Cerita Rakyat Benayuk Versi Desa Sepala Dalung Kabupaten Tana Tidung: Kajian Strukturalisme Naratologi”. Jurnal Ilmu Budaya. Volume 3 No. 4. Oktober. Hal. 422—452.

Hutomo, Suripan Sadi. 1991. Mutiara yang Terlupakan: Pengantar Studi Sastra Lisan. Surabaya: HISKI Jawa Timur.

Khairuddin-NM; Ramandey, Rebeka; Okoseray, Magdalena; Marsum; La Pona. 2002. Belenggu dan Kekerasan Terhadap Perempuan. Yogyakarta: Kerjasama Pusat Studi Kependudukan dan Kebijakan Universitas Gadjah Mada dengan Ford Foundation.

Kosakoy, Joane Priskila. 2016. “Representasi Perempuan dalam Film Star Wars VII: The Force Awakens” Jurnal E-Komunikasi Vol 4. No.1 Tahun 2016 Halaman 1—12

Narwoko, J. Dwi dan Bagong Suyanto. 2004. Sosiologi, Teks Pengantar dan Terapan. Jakarta: Kencana.

Nussbaum, Martha C. 1995. Objectification. Philosophy and Public Affairs 24, no. 4 (Oktober): 249–291.

Priyatna Prabasmoro. Aquarini. 2006. Kajian Budaya Feminis Tubuh Sastra dan Budaya Pop. Yogjakarta: Jalasutra

Saguni, Suarni Syam dan Baharman. 2016. “Narasi Tentang Mitos Kecantikan dan Tubuh Perempuan dalam Sastra Indonesia Mutakhir: Studi atas Karya-Karya Cerpenis Indonesia.” Jurnal Retorika, Volume 9, Nomor 2, Agustus. Halaman 142—148.

Sumadi. 2017. “Islam dan Seksualitas: Bias Gender dalam Humor Pesantren.” Jurnal el Harakah. Volume 19, Nomor 1. Halaman 21—40.

Syarifah. 2006. Kebertubuhan Perempuan dalam Pornografi. Jakarta : Kota Kita.

Synnott, Antonio. 2007. Tubuh Sosial. Jalasutra: Yogyakarta.

Teeuw, A. 1984. Sastra dan Ilmu Sastra Pengantar Teori Sastra. Jakarta: Pustaka Jaya.

Udu, Sumiman. 2009. Perempuan Dalam Kabanti. Yogyakarta: Diandra

Wolf, Naomi. (2004). Mitos Kecantikan: Kala Kecantikan Menindas Perempuan. Yogyakarta: Niagara.




DOI: https://doi.org/10.26499/loa.v16i2.3835

Refbacks

  • There are currently no refbacks.

View My Stats

 

 

 

 
-->